Suku Kubu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 9 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 12986759 oleh Darangsc
revert
Baris 9:
 
Mayoritas suku kubu menganut kepercayaan animisme, tetapi ada juga beberapa puluh keluarga suku kubu yang pindah ke [[Agama Kristen]] atau [[agama islam]]
untuk suku Kubu yang tinggal menetap di daerah sumatera selatan terutama daerah rawas rupit dan musi lakitan ,disana banyak terdapat suku Kubu yang menggantungkan hidup di persawitan, bahkan ada di antara yang memanfaatkan lahan sawit perusahaan Lonsum untuk mereka curi dan mereka jual ke lapak lapak setempat. Mereka seperti itu karena memegang prinsip dasar apa yang tumbuh di alam adalah milik mereka bersama. Namun, banyak juga orang kubu di daerah Musi dan Rawas yang menerima modernisasi termasuk penggunaan kendaraan bermotor dan senjata api rakitan (''kecepek''). Pakaian dan fisik mereka yang agak sedikit kumal biasanya menjadi stereotipe yang membuat orang-orang sekitar bisa membedakan suku Kubu dan masyarakat sekitar.
 
Baru-baru ini, Suku Anak Dalam telah merubah beberapa unsur dalam kehidupan sosial mereka. Perubahan tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah yang diwujudkan melalui beberapa kebijakan. Beberapa perubahan yang mereka alami sekarang adalah hidup menetap dan memeluk agama Islam. Banyak di antara Suku Anak Dalam yang lebih memilih untuk hidup menetap dalam pemukiman dan meninggalkan budaya nomaden-nya. Di antara mereka juga tidak sedikit yang meninggalkan kepercayaan animisme dan dinamisme-nya dan lebih memilih untuk memeluk agama Islam. Alasannya tidak lain adalah untuk memperoleh KTP sehingga dapat mengakses pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Jaminan sosial tersebut tidak akan diberikan apabila Suku Anak Dalam tidak memiliki identitas agama dan tempat tinggal yang melas superti yang tertera di dalam KTP. Perubahan cara hidup tersebut tentunya membawa konsekuensi yang tidak sedikit, seperti perubahan pola kekerabatan dan perkawinan, hingga lunturnya kearifan lokal seperti berburu, meramu, hingga kepercayaan animisme-dinamisme.
 
== Pranala luar ==
* {{id}}[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0704/17/humaniora/3461256.htm Mereka Ingin Mengubur "Kubu"]
* [http://thesishdl.anuhandle.edu.aunet/public/adt-ANU20091226.2321541885/49351 Sager, Steven. The Sky is our Roof, the Earth our Floor: Orang Rimba Customs and Religion in the Bukit Duabelas Region of Jambi, Sumatra]
 
{{Commonscat|Kubu people}}