Yahudi Rabinik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Menambah {{Commonscat|Judaism}}
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 12:
Karena para [[rabi]] harus menghadapi kenyataan baru, yaitu Yudaisme tanpa [[Bait Suci (Yerusalem)|Bait Suci]] (yang berfungsi sebagai pusat pengajaran dan pembelajaran) dan Yudea tanpa otonomi, ada suatu rangkaian wacana hukum dan sistem lama pengajaran lisan yang tidak dapat dipertahankan. Selama periode ini wacana rabinik mulai tercatat dalam tulisan.<ref>See, Strack, Hermann, ''Introduction to the Talmud and Midrash'', Jewish Publication Society, 1945. pp. 11–12. "[The Oral Law] was handed down by word of mouth during a long period...The first attempts to write down the traditional matter, there is reason to believe, date from the first half of the second post-Christian century." Strack theorizes that the growth of a Christian canon (the New Testament) was a factor that influenced the rabbis to record the oral law in writing.</ref> Teori bahwa penghancuran Bait Suci dan selanjutnya pergolakan yang dipimpin untuk memindahkan Hukum Lisan ke dalam tulisan ini pertama kali dijelaskan dalam Surat Sherira Gaon dan sering diulang.<ref>See, for example, Grayzel, ''A History of the Jews'', Penguin Books, 1984, p. 193.</ref>
 
Hukum lisan kemudian dikodifikasikan dalam [[Mishnah]] dan [[Gemara]], dan ditafsirkan dalam [[Literatur Rabinik]] yang merinci keputusan dan tulisan-tulisan rabinik berikutnya. Sastra Yahudi Rabinik didasarkan pada keyakinan bahwa Taurat tidak dapat dipahami dengan baik tanpa bantuan Hukum Lisan. Dinyatakan bahwa banyak perintah-perintah dan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam Taurat akan sulit, bahkan mustahil, untuk dijalankan tanpa Hukum Lisan untuk menetapkannya—misalnya, larangan untuk melakukan "pekerjaan kreatif" ("melakha") pada hari Sabat, yang tidak diberi definisi dalam Taurat, kemudian diberi arti praktis dengan definisi apa yang merupakan 'Melakha' oleh Hukum Lisan. Ada banyak contoh dari bahasa larangan umum dalam Taurat (seperti, "jangan mencuri", tanpa mendefinisikan apa yang dianggap pencurian, atau kepemilikan dan undang-undang pemilikan), membutuhkan—menurut pikiran rabinik—definisi selanjutnya melalui Hukum Lisan. Dengan demikian Yudaisme Rabinik mengklaim bahwa hampir semua arahan, baik positif dan negatif, dalam Taurat pada hakikatnya adalah non-spesifik dan membutuhkan keberadaan baik Hukum Lisan, maupun beberapa metode lain untuk menjelaskannya.
 
Banyak sastra Yahudi Rabinik berkenaan dengan menentukan perilaku apa yang disetujui oleh hukum; satuan interpretasi ini disebut ''[[halakha]]'' (''jalan'').
 
== Perkembangan Modern ==
Sampai [[Haskalah|Pencerahan Yahudi (''Haskalah'')]] dari akhir abad ke-18, dan divisi yang dihasilkan dari [[Yahudi Ashkenazi]] ke dalam gerakan-gerakan keagamaan atau denominasi, terutama di Amerika Utara dan negara berbahasa Inggris (''anglophone''), [[halakha]] memiliki status universal untuk praktek keagamaan yang diperlukan. Posisi ini tetap berlaku di kalangan Yahudi [[Yahudi Ortodoks|Ortodoks]] dan [[Yudaisme Konservatif|Konservatif]]. Yahudi Reformasi pada umumnya tidak memperlakukan halakha sebagai mengikat.
 
== Lihat pula ==