Wisnuwardhana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Wisnuwardhana''' (lahir: ? - wafat: [[Singhasari]], [[1268]]) adalah raja [[SinghasariKerajaan Tumapel]] yang kemudian terkenal dengan nama [[Kerajaan Singhasari]]. Ia memerintah pada tahun [[1248]] - [[1268.]] Gelar lengkapnya ialahbergelar '''Sri JayawisnuwardhanaJayawisnuwarddhana Sang Mapanji Seminingrat Sri Sakala Kalana Kulama Dhumardana Kamaleksana''' (menurut [[prasasti Maribong]], 1248).
 
== Wisnuwardhana dalamVersi Pararaton ==
DalamMenurut ''[[Pararaton]]'' dikisahkan, nama asli Wisnuwardhana adalah '''Ranggawuni''', putra '''[[Anusapati]]''', atauputra cucu '''[[Tunggul Ametung]]'''. Pada tahun [[1249]] [[Anusapati]] tewas oleh [[kudeta]] licik yang dilakukan adik tirinya, bernama '''[[Tohjaya]]''' putra [[Ken Arok]] dari selir.
 
Pada tahun [[1250]] [[Tohjaya]] dihasut pembantunya yang bernama '''Pranaraja''' supaya menyingkirkan kedua keponakannya, yaitu Ranggawuni dan [[Mahisa Campaka]], yang diyakinidianggap bisa menjadi musuh berbahaya. [[Tohjaya]] kemudian memerintahkan pengawalnya, bernama '''Lembu Ampal''' untuk membunuh kedua keponakannyamelaksanakan tersebuteksekusi.
 
Lembu Ampal gagal melaksanakan tugas karena kedua pangeran itutersebut dilindungi oleh seorang pegawai istana bernama '''Panji Patipati'''. Karena takut mendapat hukuman dari [[Tohjaya]], Lembu Ampal memilih bergabung dengan kelompok Ranggawuni.
 
Lembu Ampal kemudian menciptakan kekacauan di dalam tubuh angkatan bersenjataperang [[Singhasari]]. Karena tidak mampu mendamaikan kekacauan tersebut, [[Tohjaya]] berniat menghukum mati para pemimpin tentaranya. Mendengar keputusan tersebut, para perwira bergabung dengan kelompok Ranggawuni dan [[Mahisa Campaka]], tentu saja atas ajakan Lembu Ampal.
 
Setelah mendapat dukungan dari kaum tentara, Ranggawuni dan [[Mahisa Campaka]] memberontak terhadap kekuasaan [[Tohjaya]]. [[Tohjaya]] terluka parah dan akhirnya meninggal dalam pelariannya di desa Katang Lumbang.
 
Setelah pemberontakan tersebut, Ranggawuni naik takhta bergelar '''Wisnuwardhana''', sedangkan [[Mahisa Campaka]] menjadi ''Ratu Angabhaya'' bergelar '''[[Narasingamurti]]'''. Adapun [[Mahisa Campaka]] adalah putra [[Mahisa WungaWonga Teleng]], atau cucu [[Ken Arok]] (pendiri [[Kerajaan Singhasari]]).
 
Pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan [[Narasingamurti]] diibaratkan dua ular dalam satu liang, dan dimaksudkan untuk menciptakan perdamaian antara pengikutkeluarga [[Tunggul Ametung]] dan keluarga [[Ken Arok]].
 
Pemerintahan Wisnuwardhana berakhir tahun [[1272]] setahun setelah peresmian pelabuhan Canggu di daerah [[Mojokerto]] sekarang.
== Wisnuwardhana dalam Nagarakretagama ==
''[[Nagarakretagama]]'' (1365) juga menyebutkan tentang adanya pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan [[Narasingamurti]]. Namun ditulis pula dalam naskah tersebut kalau Wisnuwardhana naik takhta menggantikan [[Anusapati]] tahun 1248, bukan menggantikan [[Tohjaya]] tahun 1250.
 
== Wisnuwardhana dalamVersi Nagarakretagama ==
Kebenaran berita dalam [[Nagarakretagama]] terbukti dengan ditemukannya [[prasasti Maribong]] yang diterbitkan Wisnuwardhana pada 23 September 1248. Selain itu, [[prasasti Mula Malurung]] (1255) juga menyebutkan kalau [[Tohjaya]] adalah raja [[Kadiri]] menggantikan [[Guningbhaya]], bukan [[Anusapati]].
''[[Nagarakretagama]]'' (yang ditulis tahun [[1365)]] juga menyebutkan tentang adanya pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan [[Narasingamurti]]. Namunyang ditulisdiibaratkan pulaseperti dalam[[Wisnu]] naskahdan tersebut[[Indra]]. kalauNamun bedanya, Wisnuwardhana diberitakan naik takhta menggantikan [[Anusapati]] tahun [[1248]], bukan menggantikan [[Tohjaya]] tahun [[1250]].
 
Pada tahun [[1254]] Wisnuwardhana meresmikan [[Singhasari]] sebagai ibu kota [[Kerajaan Tumapel]]. Sebelumnya, nama ibu kota kerajaan ini adalah Kutaraja. Seiring berjalannya waktu, nama [[Kerajaan Singhasari]] justru lebih populer daripada [[Kerajaan Tumapel]].
== Pemerintahan Wisnuwardhana ==
''[[Nagarakretagama]]'' dan ''[[Pararaton]]'' selanjutnya menceritakan setelah naik takhta di [[Tumapel]], Wisnuwardhana menghancurkan pemberontakan '''Linggapati''' di Mahibit. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1252.
 
Pada tahun [[1254]] Wisnuwardhana juga mengangkat putranya yang bernama [[Kertanagara]] sebagai raja. Ia sendiri akhirnya meninggal dunia tahun [[1270]].
Pada tahun 1254 ibu kota [[Kerajaan Tumapel]] diganti nama dari '''Kutaraja''' menjadi '''[[Singhasari]]'''. Pada tahun itu pula Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama [[Kertanagara]] sebagai raja.
 
==Riwayat Pemerintahan Wisnuwardhana ==
Berita dalam ''[[Nagarakretagama]]'' tersebut seolah-olah menyebutkan kalau [[Kertanagara]] naik takhta sejak tahun 1254. Padahal dalam [[prasasti Mula Malurung]] diketahui kalau pada tahun 1255 [[Kertanagara]] hanyalah seorang [[yuwaraja]] (raja muda) di [[Kadiri]], sementara [[Tumapel]] atau [[Singhasari]] tetap dipimpin Wisnuwardhana.
Kebenaran beritaBerita dalam ''[[Nagarakretagama]]'' bahwa Wisnuwardhana naik takhta tahun [[1248]] terbukti dengan ditemukannya [[prasasti Maribong]]. yangPrasasti diterbitkanini dikeluarkan oleh Wisnuwardhana pada tanggal [[23 September]] [[1248]]. Selain itu, [[prasasti Mula Malurung]] ([[1255]]) juga menyebutkan kalaubahwa [[Tohjaya]] adalahbukan raja [[KadiriTumapel]] menggantikanatau [[GuningbhayaSinghasari]], bukanmelainkan raja [[AnusapatiKadiri]].
 
Baik ''[[Nagarakretagama]]'' danataupun ''[[Pararaton]]'' selanjutnya menceritakan setelah naik takhta di [[Tumapel]],mengisahkan Wisnuwardhana menghancurkan pemberontakan '''Linggapati''' di Mahibit. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun [[1252]].
Tahun kematian Wisnuwardhana menurut ''[[Pararaton]]'' adalah 1268, sedangkan menurut ''[[Nagarakretagama]]'' adalah 1270. Kedua naskah menyebutkan Wisnuwardhana dicandikan di '''Waleri''' sebagai [[Siwa]] dan di '''Jajagu''' sebagai [[Buddha]].
 
Berita dalam ''[[Nagarakretagama]]'' tersebut seolah-olah menyebutkan kalaubahwa [[Kertanagara]] naik takhta sejak tahun [[1254.]] terbukti keliru, Padahalkarena dalam [[prasasti Mula Malurung]] diketahui kalau pada tahun [[1255]] [[Kertanagara]] hanyalahmasih seorangmenjabat [[yuwaraja]]sebagai (raja muda) di [[Kadiri]], sementara [[Tumapel]] atau [[Singhasari]] tetap dipimpin Wisnuwardhana. Mungkin yang dimaksud [[Kertanagara]] naik takhta tahun [[1254]] ialah menjadi [[yuwaraja]], bukan menjadi [[maharaja]].
 
Tahun kematian Wisnuwardhana menurut ''[[Pararaton]]'' adalah 1268[[1272]], sedangkan menurut ''[[Nagarakretagama]]'' adalah [[1270]]. Kedua naskah menyebutkan Wisnuwardhana dicandikan di '''Waleri''' sebagai [[Siwa]] dan di '''Jajagu''' sebagai [[Buddha]].
 
Namun berdasarkan analisis bukti prasasti, [[Kertanagara]] sudah menjadi raja penuh sekitar tahun [[1268]]. Prasasti-prasastinya yang berangka tahun [[1267]] masih menyebut [[Kertanagara]] sebagai raja muda.
 
== Nama Asli Wisnuwardhana ==
''[[Nagarakretagama]]'' tidak menyebutkan siapa nama asli Wisnuwardhana. Nama Ranggawuni sendiri tidak pernah dijumpai dalam prasasti apa pun sehingga disinyalirdiduga merupakan nama ciptaan ''[[Pararaton]]''.
 
Dalam [[prasasti Mula Malurung]] ([[1255]]) disebutkan kalau ayah dari [[Kertanagara]] bernama '''Seminingrat'''. Nama Seminingrat juga ditemukan dalam [[prasasti Maribong]] ([[1248]]) sebagai nama lain Wisnuwardhana. Selain itu [[prasasti Mula Malurung]] juga menyebutkan kalau ibu [[Kertanagara]] bernama '''Waning Hyun''' yang merupakan sepupu Seminingrat sendiri. Dalam [[prasasti Wurare]] ([[1289]]), [[Kertanagara]] menyebut ibunya bernama '''Jayawardhani'''. KiranyaJadi, nama Jayawardhani ini merupakan gelar resmi dari Waning Hyun.
 
Berdasarkan bukti prasasti tersebut, dapat disimpulkan bahwa, '''nama asli Wisnuwardhana adalah Seminingrat''', sedangkan Ranggawuni hanyalah nama ciptaan pengarang ''[[Pararaton]]''.
 
== ReferensiKepustakaan ==
* R.M. Mangkudimedja. 1979. ''Serat Pararaton Jilid 2''. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah
* [[Slamet Muljana]]. 2005. ''Menuju Puncak Kemegahan''. Yogyakarta: LKIS
* [[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir sejarahnya''. Jakarta: Bhratara
Baris 44 ⟶ 51:
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=Raja Tumapel / Singhasari|tahun=1248—1268|pendahulu=[[Anusapati]]|pengganti=[[Kertanagara]]}}
{{kotak selesai}}