Sofyan Edi Jarwoko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yoshua Renaldo (bicara | kontrib)
Yoshua Renaldo (bicara | kontrib)
Baris 43:
Di dunia politik, Bung Edi memang bukan orang baru. Dia masuk di [[Partai Golkar]] sejak 1998. Karirnya di partai berlambang pohon beringin itupun dilalui mulai dari bawah. Bahkan melalui partainya juga, Bung Edi berhasil menjadi anggota DPRD Kota Malang selama dua periode, yaitu periode 2004-2009 dan tahun 2009-2014.
 
Di periode pertama, tepatnya tahun [[Pemilihan Umumumum Wali Kota Malang 2013|2013]] lalu, Bung Edi mendapat perintah agar mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Malang, yang saat itu sedang menggelar Pilkada. Amanat itupun dijalankan, di mana dia yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPC Partai Golkar pun menjalin komunikasi dan terus berkoordinasi dengan partai lain untuk berkoalisi. Dan, ia dipasangkan dengan Heri Pudji Utami sebagai pendampingnya di Pilkada Kota Malang 2013 yang diusung oleh [[Partai Amanat Nasional]], [[Partai Golkar]], dan 16 partai non parlemen.
 
Dan saat itu Bung Edi juga yakin, dapat memenangkan Pilkada. Ia melakukan kampanye selama tiga bulan dengan Bu Peni. Selama perjalanan itu, suaranya yang awalnya sangat tinggi, kemudian terus menurun. Banyak warga berpaling ke Abah Anton yang memiliki program ziarah wali saat itu. Dan itu terbukti, saat pemilihan pasangan warga pun banyak memilih [[Mochamad Anton|Abah Anton]].<ref>{{cite news|title=Menang Pilkada, Dihadiahi Allah Naik Haji |url=http://www.malangpostonline.com/read/2209/menang-pilkada-dihadiahi-allah-naik-haji/|publisher=[[malangpostonline.com]]|date=29 Juni 2018|accessdate=13 Agustus 2018}}</ref> Bung Edi hanya berada di posisi ketiga dalam perolehan suara tersebut.<ref>{{cite news|title=Pendamping Santri Itu Bernama Sofyan Edi Jarwoko |url=https://www.notullanews.com/pendamping-santri-itu-bernama-sofyan-edi-jarwoko|publisher=[[notullanews.com]]|date=23 Juni 2018|accessdate=13 Agustus 2018}}</ref>