Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 14102346 oleh Veracious (bicara)
Tag: Pembatalan
k ←Suntingan 180.251.15.216 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Veracious
Tag: Pengembalian
Baris 3:
{{Kotakinfo provinsi
|koordinat=5° 7' 50" - 7° 1' 11" [[Lintang Selatan|LS]]{{br}}105° 1' 11" - 106° '12" [[Bujur Timur|BT]]
|nama=Daerah Istimewa Banten<br>{{sund|ᮘᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪}}
|bendera=Banten_Indonesia_Flag.png
|dasar hukum=[[s:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000|UU 23 Tahun 2000]]
Baris 12:
|size=250px
|caption=(Dari atas, kiri ke kanan): [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]], [[Masjid Agung Banten]], [[Pantai Carita]], [[Tanjung Lesung]], [[Taman Nasional Ujung Kulon]], [[Desa Wisata Sawarna]], [[Pelabuhan Merak]], [[Urang Kanekes|Desa Wisata Suku Baduy]]
|ibukota=[[Kota CilegonSerang]]
|kota terbesar=[[Kota Tangerang]]
|gubernurlink=Gubernur Daerah Istimewa Banten
|nama gubernur=[[Wahidin Halim]]
|nama wakil gubernur=[[Andika Hazrumy]]
|DPRD= Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Banten
|nama ketua DPRD=Asep Rahmatullah
|nama sekretaris daerah=Ranta Suharta
Baris 43:
|web={{URL|http://www.bantenprov.go.id}}
|tahun populasi=2010}}
'''Daerah Istimewa Banten''' (Aksara Sunda: {{sund|ᮘᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪}} ; Pegon: بَنْتٚنْ)adalah sebuah [[Provinsi Indonesia|provinsi]] di Tatar Pasundan, serta wilayah paling barat di [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]]. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi [[Jawa Barat]], namun menjadi wilayah pemekaran sejak tahun [[2000]], dengan keputusan [[Undang-Undang]] Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di [[Kota CilegonSerang]].
 
== Geografis ==
Wilayah Daerah Istimewa Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" [[Lintang Selatan]] dan 105º1'11"-106º7'12" [[Bujur Timur]], berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun [[2000]] luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km². Provinsi Banten terdiri dari 4 [[kota]], 4 [[kabupaten]], 154 [[kecamatan]], 262 [[kelurahan]], dan 1.273 [[desa]].
 
Wilayah laut Daerah Istimewa Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan [[Australia]] dan [[Selandia Baru]] dengan kawasan [[Asia Tenggara]] misalnya [[Thailand]], [[Malaysia]], dan [[Singapura]]. Di samping itu Daerah Istimewa Banten merupakan jalur penghubung antara [[Jawa]] dan [[Sumatera]]. Bila dikaitkan posisi geografis, dan pemerintahan maka wilayah Daerah Istimewa Banten terutama daerah Tangerang raya ([[Kota Tangerang]], [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]]) merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten memiliki banyak [[industri]]. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa [[pelabuhan]] laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta, dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.
 
=== Batas wilayah ===
Baris 59:
 
=== Topografi ===
Kondisi topografi Daerah Istimewa Banten adalah sebagai berikut:
* Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090 hektare
* Wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) seluas 186.320 hektare
Baris 77:
[[Berkas:Binokasih.JPG|jmpl|280px|Mahkota Binokasih, Mahkota [[Kerajaan Pajajaran]] yang diserahkan kepada [[Prabu Geusan Ulun]] disimpan di ''Museum Prabu Geusan Ulun'' oleh para ''Kandaga Lante'' [[Kerajaan Pajajaran]] sebagai legitimasi untuk meneruskan trah Siliwangi ketika runtuh pada 1579 M yang dimulai dari pendudukan [[Sunda Kelapa|Sunda Kalapa]] hingga penyerangan Pakuan Pajajaran yang bersemayam di keraton Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati yaitu istana Sanghiyang Sri Ratu Dewata]]
[[Berkas:Keris Panunggul Naga (foto dokumen Museum Prabu Geusan Ulun).jpg|jmpl|280px|ka|Keris Panunggul Naga adalah Keris milik [[Prabu Geusan Ulun]] yang merupakan raja [[Kerajaan Sumedang Larang]] yang terakhir yang meneruskan [[Kerajaan Sunda]] atau [[Kerajaan Pajajaran]]]]
Banten atau dahulu dikenal dengan nama '''Bantam''' pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka, dan makmur. Banten pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan [[Tarumanagara]]. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah [[Prasasti Cidanghiyang]] atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan [[Munjul, Pandeglang]], Daerah Istimewa Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947, dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan [[huruf Pallawa]] dan [[bahasa Sanskerta]]. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja [[Purnawarman]]. Setelah runtuhnya Kerajaan [[Kerajaan Tarumanagara]] (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan [[Kerajaan [[Sriwijaya]]), kekuasaan di bagian barat [[Pulau Jawa]] dari [[Ujung Kulon]] sampai [[Ci Serayu|Ci Sarayu]] dan [[Sungai Pemali|Ci Pamali]] dilanjutkan oleh [[Kerajaan Sunda]]. Seperti dinyatakan oleh [[Tome Pires]], penjelajah [[Portugis]] pada tahun [[1513]], Bantam menjadi salah satu pelabuhan penting dari [[Kerajaan Sunda]]. Menurut sumber Portugis tersebut, Bantam adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara ([[Tangerang]]), [[Sunda Kelapa|Kalapa]], dan [[Cimanuk]].
 
Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut [[Banten Girang]] dari [[Pucuk Umun]] pada tahun 1527, [[Maulana Hasanuddin]], mendirikan [[Kesultanan Banten]] di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan [[Pajajaran|Pakuan Pajajaran]], ibu kota atau pakuan (berasal dari kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan dirampasnya [[Palangka Sriman Sriwacana]], tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf mengklaim sebagai penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah puteri [[Sri Baduga Maharaja]] sementara di sisi lain para [[Kandaga Lante]] dari Kerajaan Pajajaran secara resmi menyerahkan seluruh atribut dan perangkat kerajaan beserta abdi kepada [[Kerajaan Sumedang Larang]] untuk meneruskan kelanjutan [[Kerajaan Sunda]] atau Pajajaran yang merupakan trah [[Siliwangi]].
 
Dengan dihancurkannya [[Kerajaan Pajajaran]] maka Banten mewarisi wilayah Lampung dari Kerajaan Sunda. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten tulisan Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut: "''From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region.''"<ref name="Claude Guillot">{{cite book|last =Guillot|first =Claude.|publisher= Gramedia Book Publishing Division|title = The sultanate of Banten|date =|year =1990|page =19
}}</ref>
 
Baris 95:
Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama [[Islam]] dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai.
 
Potensi, dan kekhasan budaya masyarakat Daerah Istimewa Banten, antara lain seni bela diri [[Pencak silat]], [[Debus]], Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan lainnya.
 
Di Provinsi Daerah istimewa Banten terdapat [[Suku Baduy]]. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli [[Sunda]] Banten yang masih menjaga tradisi antimodernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan [[Leuwidamar, Lebak|Leuwidamar]], [[Kabupaten Lebak]]. Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara, dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
 
=== Bahasa ===
Penduduk asli yang hidup di Provinsi Daerah Istimewa Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari [[bahasa Sunda]] Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam [[bahasa Sunda]] modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa [[Kesultanan Mataram]] menguasai [[Priangan]] (bagian timur Provinsi Jawa Barat). Namun, di Wilayah Banten Selatan Seperti [[Lebak]] dan [[Pandeglang]] menggunakan bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern, dan bahasa Indonesia, di Serang, dan Cilegon, [[bahasa Jawa Banten]] digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, [[bahasa Indonesia]] dengan [[Bahasa Betawi|dialek Betawi]] juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, [[bahasa Jawa]], dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.
 
=== Senjata tradisional ===
[[Berkas:Golok.jpg|jmpl|Golok]]
[[Golok]] adalah senjata tradisional di Daerah Istimewa Banten sama seperti senjata tradisional Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
 
=== Rumah adat ===
Baris 111:
== Pemerintahan ==
=== Kabupaten dan Kota ===
Provinsi Daerah Istimewa Banten terdiri atas 4 [[kabupaten]] dan 4 [[kota]]madya. Berikut adalah daftar kabupaten, dan kotamadya di Daerah Istimewa Banten, beserta ibu kota.
{{:Daftar kabupaten dan kota di Banten}}
----
Baris 123:
=== Daerah-daerah penting lain ===
 
Terdapat beberapa daerah penting lain di Daerah Istimewa Banten selain yang berstatus tidak sebagai kota otonom:
* Anyer, [[Kabupaten Serang]]
* Balaraja, [[Kabupaten Tangerang]]
Baris 141:
=== Perwakilan ===
 
==== DPRD Provinsi Daerah Istimewa Banten ====
 
[[DPRD]] Daerah Istimewa Banten hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|Pemilihan Umum Legislatif 2014]] tersusun dari 10 partai, dengan perincian sebagai berikut:
{| class="wikitable"
|-
Baris 198:
 
==== Anggota DPR ====
Provinsi Daerah Istimewa Banten memiliki 22 wakil di DPR, enam orang masing-masing dari Daerah Pemilihan Banten I (barat daya) dan II (barat laut), dan sepuluh orang dari Daerah Pemilihan Banten III (timur).
 
==== Anggota DPD ====
Berdasarkan hasil [[Pemilihan umum legislatif 2014]], anggota DPD asal Daerah Istimewa Banten untuk periode 2014-2019 adalah Andiara Aprilia Hikmat; H. Ahmad Subadri; K.H. Ahmad Sadeli Karim, L.C.; dan Drs. Habib Ali Alwi.
 
=== Daftar gubernur dan wakil gubernur ===
Pada saat terbentuknya Provinsi Daerah Istimewa Banten, Gubernur [[Hakamuddin Djamal]] dipilih oleh Pemerintah Pusat. Pada tahun [[2002]] [[DPRD]] Daerah Istimewa Banten memilih [[Djoko Munandar]] dan [[Ratu Atut Chosiyah]] sebagai Gubernur, dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Banten pertama. Pada awal 2006, Atut Chosiyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur. Akhirnya, tanggal 6 Desember 2006 dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah langsung, yang dimenangi oleh pasangan Ratu Atut Choisiyah, dan [[Mohammad Masduki]], kedua-duanya menjabat pada periode 2007-2011.
;Gubernur
{| {{prettytable}}
Baris 245:
 
== Pendidikan ==
Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Banten:
=== Perguruan Tinggi Negeri ===
* [[Universitas Sultan Ageng Tirtayasa]]
Baris 304:
Berkas:Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten 01.jpg|Gedung Badan Perpustakaan
 
Berkas:Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten 02.jpg|dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Banten
 
</gallery>
Pada tahun 2006, penduduk Daerah Istimewa Banten berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa (36,04%) anak-anak, 240.742 jiwa (2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa berusia di antara 15 sampai 64 tahun.
 
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri pengolahan (49,75%), diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran (17,13%), pengangkutan, dan komunikasi (8,58%), serta pertanian yang hanya 8,53%. Namun berdasarkan jumlah penyerapan tenaga kerja, industri menyerap 23,11% tenaga kerja, diikuti oleh pertanian (21,14%), perdagangan (20,84%) dan transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.
 
== Transportasi ==
Provinsi Daerah Istimewa Banten yang berada di wilayah ujung barat Pulau Jawa memiliki posisi yang sangat strategis, dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar baik skala lokal, regional, nasional, bahkan skala internasional. Fasilitasi terhadap pergerakan barang, dan penumpang yang dari, dan ke pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah, maupun lokal yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Banten menjadi sangat penting dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Banten.
 
Provinsi Daerah Istimewa Banten dibagi menjadi tiga Wilayah Kerja Pembangunan yang mempunyai ikon atau ciri khas prasarana perhubungan di Provinsi Daerah Istimewa Banten karena aktivitasnya yang lebih menonjol dibandingkan dengan prasarana perhubungan lainnya.
* Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang. Di dalamnya terdapat [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] yang merupakan gerbang masuknya barang, dan penumpang melalui transportasi udara ke Indonesia.
* Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon, dan Kabupaten Serang. Di dalamnya terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi gerbang masuknya barang, dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
* Wilayah Kerja III, yaitu Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak. Di dalamnya terdapat Stasiun Kereta Api yang merupakan gerbang masuk barang, dan penumpang terutama dari, dan ke DKI Jakarta.
 
Secara umum, sektor perhubungan dapat dikategorikan ke dalam tiga bagian yaitu perhubungan darat, perhubungan laut, dan perhubungan udara. Ketiga bagian tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian di Provinsi Daerah Istimewa Banten.
 
=== Perhubungan darat ===
Baris 325:
Hingga tahun 2006, kondisi jalan nasional sepanjang 249,246 km berada dalam kondisi baik, 214,314 km dalam kondisi sedang, dan sepanjang 26,840 dalam kondisi rusak. Kondisi jalan provinsi hingga akhir tahun 2006 dengan total panjang jalan sebesar 889,01 km berada dalam kondisi baik sebesar 203,670 km, kondisi sedang 380,020 km, dan kondisi rusak sebesar 305,320 km.
 
Ruas jalan nasional di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Banten pada saat ini mempunyai volume lalu-lintas rata-rata sebesar 0,7 yang berarti kelancaran arus lalu-lintas terganggu karena adanya aktivitas perdagangan/pasar, pabrik/industri, pusat-pusat perbelanjaan di sepanjang jalan serta kapasitas jalan yang terbatas karena lebar badan jalan rata-rata 7 meter pada ruas jalan nasional di Banten Utara (Merak-Tangerang) dan ruas Ciputat-Batas DKIJakartaDKI.
 
Kinerja pelayanan jalan pada ruas jalan provinsi pada umumnya cukup baik dengan rasio volume lalu-lintas per kapasitas rata-rata sebesar 0,4. Kemacetan lalu-lintas pada umumnya bersifat lokal yang terjadi pada pusat-pusat kegiatan masyarakat.
 
==== Terminal ====
Sebagai simpul transportasi, terminal berfungsi sebagai tempat untuk menaikkan, dan menurunkan penumpang serta perpindahan antarmoda transportasi merupakan unsur penting dalam pelayanan pergerakan penumpang, dan barang. Terdapat 4 (empat) terminal di Provinsi Daerah Istimewa Banten, yaitu Terminal Pakupatan, Terminal Porisplawad, Terminal Labuan, dan [[Terminal Terpadu Merak|Terminal Merak]].
 
==== Angkutan umum ====
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Mannen bij aankomst op het strand van Moearabinoeangeun na een verblijf op Trouwers-eiland (Poelau Tindjil) met een op zee gevangen tengiri TMnr 60044111.jpg|jmpl|300px|Orang Belanda di Muara Binuangeun, sepulang dari memancing di [[Pulau Tinjil]] (tahun 1936).]]
Untuk melayani pergerakan penumpang, dan barang dalam wilayah Provinsi Daerah Istimewa Banten, terdapat angkutan umum Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi pada saat ini masih dilayani dengan kendaraan ukuran kecil, dan dalam penyelenggaraannya masih dirasakan belum terpadu secara maksimal. Terdapat 63 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 3.788 yang melayani Antar Kota Dalam Provinsi lintas Kab./Kota Tangerang. Sedangkan untuk AKDP lintas [[Serang]], [[Cilegon]], [[Pandeglang]], dan [[Lebak]] dilayani dengan 66 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.436.
 
Untuk menjangkau kawasan-kawasan yang masih belum tersedia angkutan umum, terdapat beberapa angkutan perintis yang melayani jalur [[Cikeusik]]-[[Muara Binuangeun]]-Sp. Bayah-[[Cikotok]]-Pasir Kurai-Cibareno dengan jarak sepanjang 106 km. Angkutan perintis ini dilayani oleh 2 buah bus DAMRI ukuran sedang.
Baris 341:
Sampai dengan tahun 2005, dari total jalur rel kereta api sepanjang 305,9 kilometer, hanya 48% merupakan jalur rel yang masih beroperasi dengan rata–rata jumlah pergerakan kereta penumpang sekitar 22 kereta/hari, dan kereta barang sebanyak 16 kereta/hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana tersebut berimplikasi terhadap kecenderungan semakin menurunnya pula pada jumlah angkutan penumpang, dan barang.
 
Jaringan kereta api di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Banten sepanjang 305,90 km merupakan ‘single track’ yang terdiri dari lintas operasi [[Stasiun Merak|Merak]]-[[Stasiun Tanahabang|Tanah Abang]], [[Stasiun Tangerang|Tangerang]]-[[Stasiun Duri|Duri]], [[Stasiun Cilegon|Cilegon]]-[[Stasiun Cigading|Cigading]] sepanjang 141,6 km, dan lintas tidak operasi (jalur mati) [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]-[[Labuan, Pandeglang|Labuan]], [[Saketi, Pandeglang|Saketi]]-[[Bayah, Lebak|Bayah]], dan Cigading-[[Anyar, Serang|Anyer Kidul]] sepanjang 164,3 km. Dan saat ini jalur kereta mulai dari Stasiun Maja - Citeras - Rangkasbitung akan menjadi bagian dari [[Kereta Rel Listrik]].
 
=== Perhubungan laut ===
[[Berkas:Soekarno-HattaTerminal3.jpg|jmpl|Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta]]
Di Provinsi Daerah Istimewa Banten terdapat 5 (lima) pelabuhan yang terdiri dari 2 pelabuhan yang diusahakan yaitu Pelabuhan Ciwandan, dan Pelabuhan Bojonegara serta 3 (tiga) pelabuhan yang tidak diusahakan yang terdiri dari Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Labuan, dan Pelabuhan Bojonegara.
 
=== Perhubungan udara ===
Baris 352:
[[Bandar Udara Pondok Cabe]] merupakan bandara untuk kegiatan ''general aviation'', Bandara Budiarto merupakan bandara yang digunakan untuk pelatihan kegiatan penerbangan. Sementara Bandara Gorda digunakan sebagai bandara militer.
 
== Tempat wisata di Daerah Istimewa Banten ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Minaret bij moskee Bantam TMnr 60016480.jpg|jmpl|250px|Masjid Agung Banten, 1926.]]
=== Masjid Agung Banten ===
Baris 402:
 
== Pertahanan dan Keamanan ==
Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Banten termasuk wilayah sebagian [[Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta|Komando Daerah Militer Jaya]] (khususnya Kodim 0506/Tangerang) dan sebagian [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi]] (khususnya [[Komando Resort Militer 064]] Maulana Yusuf) dan termasuk wilayah hukum [[Kepolisian Daerah Istimewa Banten]] dan sebagian [[Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya]] (khususnya Polres Metro Tangerang, Polresta Tangerang Kabupaten, PolrestaPolres Bandara Soekarno-Hatta, Polres Tangerang Selatan).
 
Di Provinsi Daerah Istimewa Banten juga terdapat [[Badan Narkotika Nasional Provinsi]] Daerah Istimewa Banten dibawah BNN, [[Badan Penanggulangan Bencana Daerah]] Daerah Istimewa Banten dibawah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Banten, Kantor Imigrasi (Kantor Imigrasi Tangerang, Kantor Imigrasi Serang, Kantor Imigrasi Cilegon) dibawah Kantor Wilayah Kemenkumham Daerah Istimewa Banten, Kantor Wilayah [[Direktorat Jenderal Bea dan Cukai]] Daerah IstimewaBantenBanten (meliputi KPPBC Tipe Madya Pabean Merak, KPPBC Tipe Madya Pabean A Tangerang).
 
Di Provinsi Daerah Istimewa Banten juga terdapat [[Pangkalan TNI AL Banten]] (Lanal Banten), [[Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III|Pangkalan Utama III Jakarta]] yang memiliki wilayah [[Selat Sunda]]. Pangkalan Maritim [[Bakamla]] / Pangkalan [[Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia|Penjagaan Laut dan Pantai]] terdekat berada di Pelabuhan Tanjung Priok, DKI Jakarta Utara. [[Pangkalan Udara Militer]] (Lanud) TNI AU terdekat berada di Lanuma Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Akan tetapi terdapat [[Pangkalan Udara Pondok Cabe]] yang terletak di Pamulang, Kota Tangerang Selatan yang dimiliki PT Pertamina yang difungsikan menjadi Bandar Udara Sipil sekaligus Pangkalan Udara Militer yang difungsikan oleh [[Skadron 21/Sena]] [[Pusat Penerbangan Angkatan Darat]] (Puspenerbad) yang sekaligus menjadi Markas Komando [[Direktorat Polisi Udara Baharkam Polri]]. Selain itu terdapat Lanud Gorda, Kabupaten Serang yang saat ini sudah difungsikan menjadi kawasan Militer TNI AU. Satuan Radar 211 milik [[Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I]] bertempat di [[Mauk, Tangerang|Tanjungkait, Kabupaten Tangerang]]. Selain itu terdapat Markas [[Komando Pasukan Khusus]] [[Grup 1/Para Komando]] yang bermarkas di [[Kota Serang]].
 
== Lain-lain ==
=== Stasiun televisi ===
Stasiun televisi lokal yang berada di Daerah Istimewa Banten antara lain adalah [[INTV]], [[Carlita TV]], [[TV3 Tangerang]], [[Baraya TV]], dan [[CTV Banten]]
 
=== Kawasan Strategis IPTEK ===
Baris 420:
=== Lippo Village International Circuit ===
 
Sirkuit [[jalan]] raya pertama berstandar internasional di [[Indonesia]] yang terletak di Karawaci [[Tangerang]] ini akan menjadi persinggahan balapan internasional sampai 20 tahun ke depan. Sirkuit sepanjang 3,2 kilometer ini akan menjadi arena balap [[A1]] dan [[Formula 1]], dan merupakan sirkuit ke dua di indonesia setelah Sirkuit Internasional Sentul yang pernah dipakai pada ''event''
Tetapi pada kenyataannya sirkuit ini tidak pernah sama sekali digunakan untuk balapan sampai akhirnya dibongkar kembali dan ada beberapa bagian yang digunakan untuk kegiatan Universitas Pelita Harapan
 
Baris 467:
{{BI}}
* {{id}} [http://www.bantenprov.go.id/ Situs web resmi pemerintah provinsi]
* {{id}} [http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/29/banten Informasi lengkap seputar Daerah Istimewa Banten]
 
{{Geographic location
|Centre = Daerah Istimewa Banten
|North = [[Laut Jawa]]
|Northeast = [[DKI Jakarta]]