Ken Dedes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antapurwa (bicara | kontrib)
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Ken Dedes''' adalah nama [[permaisuri]] dari [[Ken Arok]], pendiri [[Kerajaan Tumapel]], atau yang kemudian terkenal dengan sebutan [[Singhasari]].
 
== Perkawinan Pertama ==
Menurut ''[[Pararaton]]'', Ken Dedes adalah putri dari [[Mpu Purwa]], seorang pendeta [[Buddha]] dari desa Panawijen. Pada suatu hari [[Tunggul Ametung]] ''akuwu'' [[Tumapel]] singgah di rumahnya. [[Tunggul Ametung]] jatuh hati padanya dan segera mempersunting gadis itu. TapiKarena saat itu [[Mpu Purwa]]ayahnya sedang berada di hutan., Ken Dedes meminta [[Tunggul Ametung]] supaya sabar menunggu. Namun [[Tunggul Ametung]] tidak kuasa menahan diri. Ken Dedes pun dibawadibawanya pulang secaradengan paksa ke [[Tumapel]] untuk dinikahi.
 
Ketika [[Mpu Purwa]] pulang ke rumah, ia marah mendapati putrinya telah diculik. Ia pun mengutuk ''barangsiapa yang telah menculik putrinya, maka ia akan mati karena tikaman keris''.
 
== Perkawinan Kedua ==
Baris 11:
[[Ken Arok]] menyampaikan hal itu kepada gurunya, yang bernama Lohgawe, seorang pendeta dari [[India]]. Menurut Lohgawe, wanita dengan ciri-ciri seperti itu disebut sebagai wanita ''nareswari'' yang diramalkan akan menurunkan raja-raja. Mendengar ramalan tersebut, [[Ken Arok]] semakin berhasrat untuk menyingkirkan [[Tunggul Ametung]] dan menikahi Ken Dedes.
 
Maka, dengan menggunakan keris buatan [[Mpu Gandring]], [[Ken Arok]] berhasil membunuh [[Tunggul Ametung]] sewaktu tidur. Yang dijadikan kambing hitam adalah rekan kerjanya, sesama pengawal, bernama Kebo Hijo. Setelah itu [[Ken Arok]] punkemudian menikahi Ken Dedes, bahkan menjadi ''akuwu'' baru di [[Tumapel]]. SaatKen ituDedes Kensendiri Dedessaat itu sedang dalam keadaan mengandung anak [[Tunggul Ametung]].
 
== Keturunan Ken Dedes ==
Baris 21:
 
== Keistimewaan Ken Dedes ==
Tokoh Ken Dedes hanya terdapat dalam naskah ''[[Pararaton]]'' yang ditulis ratusan tahun sesudah zaman [[SinghasariTumapel]] dan [[Majapahit]], sehingga kebenarannya cukup diragukan. Namanya sama sekali tidak terdapat dalam ''[[Nagarakretagama]]'' atau prasasti apa pun. Mungkin pengarang ''[[Pararaton]]'' ingin menciptakan sosok leluhur [[Majapahit]] yang istimewa, yaitu seorang wanita yang bersinar auratnya.
 
''Keistimewaan'' merupakan syarat mutlak yang didambakan masyarakat [[Jawa]] dalam diri seorang pemimpin atau leluhurnya. Masyarakat [[Jawa]] percaya kalau raja adalah pilihan [[Tuhan]]. Ken Dedes sendiri merupakan leluhur raja-raja [[Majapahit]] menurutversi ''[[Pararaton]]''. Maka, ia pun dikisahkan sejak awal sudah memiliki tanda-tanda sebagai wanita ''nareswari''. Selain itu dikatakan pula kalau ia sebagai seorang putri pendetapenganut [[Buddha]], danyang telah menguasai ilmu ''karma amamadang'', atau cara untuk lepas dari [[samsara]].
 
Dalam kisah kematian [[Ken Arok]] dapat ditarik kesimpulan kalau Ken Dedes adalahmerupakan saksi mata pembunuhan [[Tunggul Ametung]]. Anehnya, ia justru rela dinikahi oleh pembunuh suaminya itu. Hal ini membuktikan kalau antara Ken Dedes dan [[Ken Arok]] sesungguhnya saling mencintai, sehingga Kenia Dedespun mendukung rencana pembunuhan [[Tunggul Ametung]]. Perlu diingat pula kalau perkawinan Ken Dedes dengan [[Tunggul Ametung]] dilandasi rasa keterpaksaan.
 
== Kepustakaan ==