Stasiun Tuntang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
| alamat = Jalan Raya [[Bringin, Semarang|Bringin]]-[[Tuntang, Semarang|Tuntang]]
| kodepos = 50773
| open = [[1871]]-[[1873]]
| reopenclose = 20171976
| kode = TTG
| tinggi = +464 m
| parking = Ya
| track = 3
| no_stasiun = 3305
| line = ''Khusus untuk kereta wisata dan lori wisata rute Ambarawa-Tuntang pp''
| line = Kereta wisata Ambarawa–Tuntang
| operator = [[Daerah Operasi IV Semarang]]
| class = III/kecil
}}
'''Stasiun Tuntang (TTG)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di Kecamatan [[Tuntang, Semarang|Tuntang]] dan berada di daerah perbatasan antara [[Kota Salatiga]] dan [[Kabupaten Semarang]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +464 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]].
 
== Sejarah ==
Stasiun ini dahulu dibangun pada tahun 1871 dan dioperasikan pada tanggal 21 Mei 1873, namun semenjak jalur yang menghubungkan [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]] pada tanggal 1 Juni 1970 ini ditutup, stasiun ini dijadikan museum. Stasiun ini saat baru ditutup sempat melayani kereta wisata Ambarawa-Tuntang namun itu tak berlangsung lama karena faktor rel yang rusak. Sebelumnya jalur sempat mangkrak ketika layanan kereta wisata ke Tuntang dihentikan, tetapi jalur kembali dibuka tahun 2002 setelah direnovasi. Mulanya, stasiun ini hanya dapat melayani lori Ambarawa-Tuntang, namun pada tahun 2009 stasiun ini direnovasi dan kemudian melayani kereta uap wisata lagi.
Stasiun ini dahulu dibangun pada tahun 1871 dan dioperasikan pada tanggal 21 Mei 1873.<ref>{{cite book|title=Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden|date=1869}}</ref><ref>{{cite book|title=Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|last=Banck|first=J.E.|date=1869|publisher=M.J. Fisser}}</ref> Namun stasiun ini dinonaktifkan pada tahun 1976 karena jalur ini kalah bersaing dengan moda transportasi lain. Stasiun ini saat baru ditutup sempat melayani kereta wisata Ambarawa-Tuntang namun itu tak berlangsung lama karena faktor rel yang rusak. Sebelumnya jalur sempat mangkrak ketika layanan kereta wisata ke Tuntang dihentikan, tetapi jalur kembali dibuka tahun 2002 setelah direnovasi.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2016/12/18/142800227/serunya.naik.kereta.tua.di.museum.kereta.ambarawa|title=Serunya Naik Kereta Tua di Museum Kereta Ambarawa - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2016-12-18|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-08-04}}</ref> Mulanya, stasiun ini hanya dapat melayani lori Ambarawa-Tuntang, namun pada tahun 2009 stasiun ini direnovasi dan kemudian melayani kereta uap wisata lagi.<ref>{{Cite news|url=https://otomotif.kompas.com/read/2014/02/28/1850453/Melongok.Potensi.Titik-Titik.Pariwisata.Salatiga-Ambarawa|title=Melongok Potensi Titik-Titik Pariwisata Salatiga-Ambarawa - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2014-02-28|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-08-04}}</ref>
 
Ada catatan menarik bahwa pada tahun 1876, penyair asal Perancis Arthur Rimbaud datang ke Jawa Tengah lewat Stasiun Tuntang untuk bergabung dengan KNIL di Salatiga.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/224921885|title=Orang Indonesia & orang Prancis, dari abad XVI sampai dengan abad XX|last=Tahi.|first=Simbolon, Parakitri|last2=UI.|first2=Tim Penerjemah|date=2006|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=7979100506|location=Jakarta|oclc=224921885}}</ref>
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorwegstation Toentang van de N.I.S. Midden Java TMnr 10014032.jpg|jmpl|Stasiun Tuntang pada tahun 1910-an]]
Direncanakan jalur menuju [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]] akan dihidupkan kembali dan hal ini terwujud dengan penandatanganan ''[[Memorandum of Understanding]]'' (MoU) atau Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan (Kemenhub)]] dan Gubernur Jawa Tengah [[Bibit Waluyo]] serta [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]] di Stasiun [[Ambarawa]], hari Senin [[14 Januari]] [[2013]].<ref>{{Cite Rencananya news|url=http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/01/14/jalur-kereta-tuntang-kedungjati-dihidupkan-kembali|title=Jalur iniKereta akanTuntang-Kedungjati digunakanDihidupkan untukKembali angkutan- penumpang dan wisataTribunnews. Direncanakan juga kereta api penumpang jenis komuter akan melayani masyarakat pengguna kereta api di jalur [[Ambarawa, Semarangcom|Ambarawa]], [[Tuntang, Semarangdate=2013-01-14|Tuntang]] dan [[Kedungjati, Grobogannewspaper=Tribunnews.com|Kedungjati]] hingga [[Semarang]].language=id-ID|access-date=2018-08-04}}</ref>
 
== Bangunan dan tata letak ==
Ke arah utara, rel masih ada, namun hanya sepanjang 300 meter; setelah itu rel mulai timbul tenggelam. Saat ini stasiun ini mempunyai dua jalur kereta api dan satu jalur kereta api baru yang sedang dibangun di sebelah gudang. Stasiun ini juga dilengkapi sub dipo lokomotif yang baru dibangun. Rencananya subSub dipo lokomotif yangTuntang terletaktelah didijadikan sebelahsebagai timurtempat stasiun ini akanpenyimpanan menyimpan beberapasebagian lokomotif diesel karena stasiun ini akan dijadikan museum lokomotif diesel, mengingat lokomotif diesel hidrolikhidraulik sudah hampir semuanya pensiun beroperasi (purna tugas) dan mulai dipreservasi.<ref>{{Cite web|url=https://kereta-api.info/profil-stasiun-tuntang-ttg-jawa-tengah-5322.htm|title=Profil Stasiun Tuntang (TTG), Jawa Tengah – Info Kereta Api|website=kereta-api.info|language=id-ID|access-date=2018-08-04}}</ref>
 
Untuk segmen Kedungjati–Tuntang saat ini telah menjalani progres reaktivasi, namun saat ini proyeknya tersendat lantaran masalah pembebasan lahan. Untuk mendukung reaktivasi, bangunan [[Stasiun Bringin]], Gogodalem, dan [[Stasiun Tempuran|Tempuran]] harus dirombak atau direplikasi karena bangunannya sudah tua dan rawan karena tidak pernah dirawat.<ref>{{Cite news|url=http://beritatrans.com/2017/03/06/stasiun-tuntang-dan-rencana-reaktivasi-jalur-ka-tuntang-kedungjati/|title=Stasiun Tuntang dan Rencana Reaktivasi Jalur KA Tuntang-Kedungjati - Berita Trans|date=2017-03-06|newspaper=Berita Trans|language=id-ID|access-date=2018-08-03}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2017/10/16/07280931/menhub-tinjau-ulang-reaktivasi-jalur-ka-kedungjati-tuntang|title=Menhub Tinjau Ulang Reaktivasi Jalur KA Kedungjati-Tuntang - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2017-10-16|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-08-03}}</ref>
Saat ini bangunan stasiun ini sedang dirombak karena jalur kereta api [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]]-[[Stasiun Ambarawa|Ambarawa]] sedang dalam proses reaktivasi. Rencananya stasiun dan jalur ini sudah bisa dioperasikan kembali dan dilewati kereta api lagi setelah 40 tahun mati suri.
 
== SejarahLayanan kereta api ==
Kereta wisata Ambarawa–Tuntang (melayani pelangsiran lokomotif untuk kembali ke [[Museum Kereta Api Ambarawa]])
Tahun 1876, penyair asal Perancis [[Arthur Rimbaud]] datang ke Jawa Tengah lewat Stasiun Tuntang untuk bergabung dengan [[KNIL]] di [[Salatiga]].
 
== Referensi ==
Baris 37 ⟶ 42:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tempo.co/read/news/2012/10/11/199435020/Jalur-Kereta-Api-Mati-Potensi-Wisata-Baru Jalur Kereta Api Mati, Potensi Wisata Baru]
* {{id}} [http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/12/25/salatiga-tempat-singgah-arthur-rimbaud-penyair-besar-perancis/ Salatiga, Tempat Singgah Arthur Rimbaud Penyair Besar Perancis]
 
{{s-rail-start}}