KRL Commuter Line: Perbedaan antara revisi

19 bita ditambahkan ,  5 tahun yang lalu
tidak ada ringkasan suntingan
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
|map_state =
}}
'''KRL Commuter Line''' (dulu dikenal sebagai '''KRL Jabotabek, KRL Jabodetabek,''' atau '''KAI Commuter Jabodetabek''') adalah layanan [[kereta rel listrik]] komuter yang dioperasikan oleh [[Kereta Commuter Indonesia (perusahaan)|PT Kereta Commuter Indonesia]]<ref>http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/09/20/kcj-berubah-nama-jadi-kereta-commuter-indonesia</ref>, anak perusahaan dari [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (PT KAI)]]. KRL telah beroperasi di wilayah Jakarta sejak tahun [[1925]], hingga kini melayani rute komuter di wilayah [[DKI Jakarta]], [[Kota Depok]], [[Kota Bogor]], [[Kabupaten Bogor]], [[Kota Bekasi]], [[Kabupaten Bekasi]], [[Kabupaten Lebak]], [[Kota Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]].
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Eerste electrische trein van Weltevreden naar Tandjoengpriok TMnr 10014006.jpg|jmpl|kiri|200px|Kereta listrik pertama (1925), melayani jalur TanjoengTandjong Priok - MeesterPriok–Meester Cornelis]]
=== Elektrifikasi jalur ''Staatsspoorwegen'' ===
Wacana elektrifikasi jalur kereta api sudah didengungkan sejak 1917 oleh perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda [[Staatsspoorwegen]] (SS). Saat itu, elektrifikasi jalur kereta api diprediksi akan menguntungkan secara ekonomi. Elektrifikasi jalur kereta api kemudian dilakukan dari [[Stasiun Tanjung Priok|Tanjung Priuk]] sampai dengan [[Meester Cornelis]] ([[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]) dimulai pada tahun 1923. Pembangunan ini selesai pada 24 Desember 1924.<ref name=":1">{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150928130906-269-81365/hikayat-jalur-kereta-api-listrik-di-indonesia/|title=Hikayat Jalur Kereta Api Listrik di Indonesia|newspaper=CNN Indonesia|access-date=2017-07-13}}</ref>
 
Proyek elektrifikasi terus berlanjut. Jalur lingkar Jakarta selesai dielektrifikasi pada 1 Mei 1927 dan pada 1930, elektrifikasi jalur [[Stasiun Jakarta Kota|JakartaJakarta–]] - [[Stasiun Bogor|Bogor]] sudah mulai dioperasikan. Kereta yang digunakan ialah [[lokomotif]] listrik seri 3000 buatan pabrik SLM–BBC (Swiss Locomotive and Machine Works - BrownWorks–Brown, Boveri, & Cie), lokomotif listrik seri 3100 buatan pabrik AEG (Allgemaine Electricitat Geselischaft) [[Jerman]], lokomotif listrik seri 3200 buatan pabrik Werkspoor [[Belanda]] serta kereta listrik buatan pabrik Westinghouse dan kereta listrik buatan pabrik [[General Electric]].<ref name=":1" />
 
=== Pasca-kemerdekaan ===
Baris 49:
=== Penghapusan trem Batavia ===
{{utama|Trem Batavia}}
Pada tahun 1960-an, transportasi di Jakarta berada di titik nadir. [[Soekarno]] memerintahkan Gubernur [[Soediro|Sudiro]] untuk menghapus trem listrik karena dianggap menyebabkan kemacetan. Akhirnya pada tahun 1960, trem sepenuhnya berhenti beroperasi di Jakarta. <ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2009/03/30/10371970/merindu.trem.di.jakarta|title=Merindu Trem di Jakarta|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-03-24}}</ref> Kereta listrik pun ikut dihentikan operasinya akhir 1965. Selanjutnya pada November 1966, seluruh pengangkutan kereta api jurusan [[Manggarai]] - [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] dibatasi.<ref name=":0">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/03/18000051/putaran.roda.krl.bonbon.hingga.kfw|title=Putaran Roda KRL, Bonbon, hingga KfW|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-03-24}}</ref> Hal ini berkaitan dengan merosot tajamnya jumlah penumpang dan kondisi umum kota Jakarta yang tidak kondusif. Biro Pusat Statistik mencatat, jumlah penumpang lokal yang dilayani Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) tahun 1965 merosot 47 persen dibandingkan 1963. Tahun 1965, hanya 16.092 penumpang per hari yang memakai kereta lokal.<ref name=":0" />
 
=== Regenerasi ===
Baris 75:
jalur Commuter Line
|-
| rowspan="2" |{{rint|jakarta|red}} [[KA Commuter Line Jakarta Kota–Bogor|Jakarta - BogorJakarta–Bogor]]
|[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] - [[Stasiun Depok|Depok]]
|20<sup>†</sup>
|33,3&nbsp;km
Baris 82:
| rowspan="4" |5 Desember 2011<ref name=":2">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/22/19365068/5.Desember..Pola.Jalur.Melingkar.KRL.Beroperasi|title=5 Desember, Pola Jalur Melingkar KRL Beroperasi - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|work=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
|Jakarta Kota - Kota–[[Stasiun Bogor|Bogor]]
|24<sup>†</sup>
|54,8&nbsp;km
|1930
|-
| rowspan="3" |{{rint|jakarta|yellow}} [[KA Commuter Loopline|Jatinegara-BogorJatinegara–Bogor]]
|[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]] - Depok–Depok
|26^
|47,2&nbsp;km
|1987
|-
|Jatinegara–Bogor
|Jatinegara - Bogor
|30^
|69,4&nbsp;km
|1987
|-
|[[Stasiun Angke|Angke]] - [[Stasiun Nambo|Nambo]]
|21
|50,8&nbsp;km
Baris 104:
|1 April 2015 <ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/jakarta/jalur-nambo-resmi-beroperasi-penumpang-masih-sepi.html|title=Jalur Nambo resmi beroperasi, penumpang masih sepi {{!}} merdeka.com|last=Ronald|work=merdeka.com|language=en|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
| rowspan="4" |{{rint|jakarta|green}} [[KA Commuter Line Tanah Abang-Maja|Tanah Abang - RangkasbitungTanahabang–Rangkasbitung]]
|[[Stasiun Tanah Abang|Tanahabang]] - [[Stasiun Serpong|Serpong]]
|8
|24,3&nbsp;km
Baris 111:
| rowspan="2" |5 Desember 2011<ref name=":2" />
|-
|Tanahabang - Tanahabang–[[Stasiun Parungpanjang|Parungpanjang]]
|11
|34,5&nbsp;km
|2009
|-
|Tanahabang - Tanahabang–[[Stasiun Maja|Maja]]
|17
|55,6&nbsp;km
Baris 122:
|17 April 2013<ref>{{Cite news|url=http://sp.beritasatu.com/home/krl-lintas-tanah-abang-diperpanjang-hingga-maja/34029|title=KRL Lintas Tanah Abang Diperpanjang Hingga Maja {{!}} Suara Pembaruan|work=http://sp.beritasatu.com|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
|Tanahabang - Tanahabang–[[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]
|19
|72,8&nbsp;km
Baris 128:
|1 April 2017 <ref>{{Cite news|url=http://www.krl.co.id/krl-rangkasbitung-tanahabang-beroperasi-penuh-mulai-1-april-2017/|title=KRL Rangkasbitung - TanahAbang Beroperasi Penuh Mulai 1 April 2017|work=KRL|language=en-US|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
| rowspan="4" |{{rint|jakarta|blue}} [[KA Commuter Line Jakarta Kota–Cikarang|Jakarta - CikarangJakarta–Cikarang]]
|Jakarta Kota - Kota–[[Stasiun Bekasi|Bekasi]] <small>via [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]</small>
|15<sup>†</sup>
|27,4 km
Baris 135:
|5 Desember 2011<ref name=":2" />
|-
|Jakarta Kota - Kota–[[Stasiun Bekasi|Bekasi]] <small>via [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]</small>
|15^
|26,5 km
Baris 141:
|1 April 2017 <ref>{{Cite news|url=http://bisnis.liputan6.com/read/2904479/8-krl-bekasi-jakarta-kota-pindah-lewat-pasar-senen-ini-jadwalnya|title=8 KRL Bekasi-Jakarta Kota Pindah Lewat Pasar Senen, Ini Jadwalnya|last=Liputan6.com|work=liputan6.com|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
|Jakarta Kota - Kota–[[Stasiun Cikarang|Cikarang]] <small>via [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]</small>
|19<sup>†</sup>
|44,0 km
Baris 147:
| rowspan="2" |8 Oktober 2017 <ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3672981/pengumuman-krl-cikarang-mulai-beroperasi-8-oktober|title=Pengumuman! KRL Cikarang Mulai Beroperasi 8 Oktober|last=Idris|first=Muhammad|work=detikfinance|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
|Jakarta Kota - Kota–[[Stasiun Cikarang|Cikarang]] <small>via [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]</small>
|19^
|43,1 km
|2017
|-
|{{rint|jakarta|brown}} [[KA Commuter Line Duri–Tangerang|Duri - TangerangDuri–Tangerang]]
|Duri - Duri–[[Stasiun Tangerang|Tangerang]]
|11
|19,3&nbsp;km
Baris 159:
|5 Desember 2011<ref name=":2" />
|-
|{{rint|jakarta|pink}} [[KA Commuter Line Jakarta Kota-Tanjung Priok|Jakarta - TanjungJakarta–Tanjung Priok]]
|Jakarta Kota - Kota–[[Stasiun Tanjung Priok|Tanjung Priok]]
|4
|15,4&nbsp;km
Baris 167:
22 Desember 2015 <sup>(beroperasi penuh)</sup> <ref>{{Cite news|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/41371/resmi-dibuka-jalur-ka-lintas-jakarta-kota-tanjung-priok-mulai-beroperasi|title=Lintas Jakarta Kota - Tanjung Priok Dibuka, KRL Mulai Beroperasi|last=Fadhli|first=Faris|date=2015-12-22|work=KAORI Nusantara|language=en-GB|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
| colspan="6" |<sup>''† Tidak termasuk [[Stasiun Gambir]] (tidak melayani CommuterlineCommuter Line)''</sup><sup>''^ Termasuk [[Stasiun Pasar Senen]]. Stasiun ini hanya melayani perjalanan ke arah utara (menuju [[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]]). Perjalanan ke arah selatan (menuju [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]) tidak berhenti di stasiun ini.''</sup>
|}
 
Baris 179:
:'''[[Stasiun Bekasi]]''' → [[Stasiun Bekasi Timur]] → [[Stasiun Tambun]] → [[Stasiun Cibitung]] → [[Stasiun Telaga Murni]] → '''[[Stasiun Cikarang]]''' → [[Stasiun Lemah Abang]] → [[Stasiun Kedunggedeh]] → '''[[Stasiun Karawang]]''' → [[Stasiun Klari]] → [[Stasiun Kosambi]] → [[Stasiun Dawuan]] → '''[[Stasiun Cikampek]]'''.
 
Dengan beroperasinya kembali jalur kereta api Citayam-Nambo, ada kemungkinan untuk melanjutkan kembali pembangunan jalur kereta api baru [[Stasiun Parung Panjang|Parung PanjangPanjang–]] - [[Stasiun Tanjung Priok|Tanjung Priok]] yang merupakan jalur kereta api lingkar luar Jabodetabek. Jalur ini sudah pernah direncanakan oleh pemerintah [[Orde Baru]] pada dekade [[1990-an]], dan sudah terealisasikan sebagian dengan selesainya pembangunan jalur Citayam-Nambo. Pembangunan rute yang belum sempat terbangun antara Parung Panjang-Citayam, Nambo-Cikarang, dan Cikarang-Tanjung Priok ini sempat dibatalkan karena [[Krisis finansial Asia 1997]] dan jatuhnya [[Suharto]] pada tahun [[1998]], namun akhirnya rencana ini dimasukkan ke dalam rencana induk perkeretaapian nasional 2014-2030.<ref>[http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/10/06/kebutuhan-bogor-akan-krl-citayam-parungpanjang-mendesak-410991 Kebutuhan Bogor Akan KRL Citayam-Parungpanjang Mendesak]</ref><ref>[https://economy.okezone.com/read/2017/02/07/320/1611379/asik-jalur-krl-parung-panjang-citayam-segera-dibangun Asik, Jalur KRL Parung Panjang-Citayam Akan Segera Dibangun]</ref>
 
:'''[[Stasiun Parung Panjang]]''' → [[Stasiun Citayam]] → [[Stasiun Nambo]] → [[Stasiun Cikarang]] → '''[[Stasiun Tanjung Priok]]'''
Baris 192:
 
{| class="wikitable"
!{{rint|jakarta|red}} [[KA Commuter Line Jakarta Kota–Bogor|Jakarta Kota - BogorKota–Bogor]]
!{{rint|jakarta|green}} [[KA Commuter Line Tanah Abang-Maja|Tanah Abang - RangkasbitungAbang–Rangkasbitung]]
!{{rint|jakarta|brown}} [[KA Commuter Line Duri–Tangerang|Duri - TangerangDuri–Tangerang]]
!{{rint|jakarta|pink}} [[KA Commuter Line Jakarta Kota-Tanjung Priok|Jakarta Kota - TanjungKota–Tanjung Priok]]
|-
| width="25%" valign="top" |
Baris 264:
|}
{| class="wikitable"
! colspan="2" |{{rint|jakarta|yellow}} [[KA Commuter Loopline|Jatinegara - BogorJatinegara–Bogor/ Nambo]]
|-
| colspan="2" valign="top" |
Baris 310:
|}
{| class="wikitable"
! colspan="2" |{{rint|jakarta|blue}} [[KA Commuter Line Jakarta Kota–Cikarang|Jakarta Kota - ManggaraiKota–Manggarai/Pasar Senen - CikarangSenen–Cikarang]]
|-
| colspan="2" valign="top" |
Baris 1.878:
# 23F/7123F: 7123-7223-7323-7423-7523-7623-7923-7023(7723 dan 7823 dilepas).Rangkaian ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 10 31 (7123) sampai dengan K1 1 10 40 (7023).
 
Berkebalikan dengan KRL Tōkyō Metro 6000, rangkaian 7117F merupakan satu-satunya rangkaian KRL TM 7000 yang memiliki bentuk persambungan lebar dan kaca tidak seragam. Ini disebabkan karena rangkaian KRL TM 7117F adalah salah satu rangkaian yang aslinya hanya terdiri dari 5 kereta (7117, 7717, 7817, 7917 dan 7017), sedangkan 5 kereta lainnya adalah tambahan pada tahun 1983 saat Eidan Chikatetsu/Teito Rapid Transit Authority (TRTA, pendahulu Tokyo Metro) menstandarisasikanmenstandarkan seluruh Tokyo Metro 7000 yang beroperasi di Eidan Yurakucho Line adalah 10 kereta per set. Rangkaian yang awalnya 5 kereta tersebut adalah 7101F - 7120F7101F–7120F (Diantaranya 7117F). Batch berikutnya 7121F - 7134F7121F–7134F memiliki kaca yang seragam dan persambungan yang biasa. Bentuk kotak AC rangkaian 7117F sama dengan KRL TM 6000 batch awal (6105F, 06F, 07F, 11F - 13F11F–13F dan 15F), sedangkan 7121F - 7123F7121F–7123F bentuk kotak AC-nya sama dengan KRL TM 6000 batch terakhir (6123F, 25F - 27F25F–27F, 33F - 34F33F–34F).
 
Saat ini rangkaian 7121F tidak bisa dioperasikan karena mengalami tabrakan dengan truk pengangkut bahan bakar di pintu perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Desember 2013 <ref>http://news.detik.com/read/2013/12/09/114115/2436228/10/krl-vs-tangki-di-bintaro-picu-kebakaran-besar-lebih-10-damkar-dikerahkan</ref>. Akibat kecelakaan tersebut, kereta KuHa 7121 (K1 1 10 11) mengalami kerusakan berat pada struktur badan kereta, yang sebagian besar terbuat dari bahan alumunium alloy. Bagian kabin masinis penyok dan meleleh akibat benturan dan kobaran api yang berasal dari truk pengangkut bahan bakar setelah kejadian.
Baris 1.895:
</gallery>
 
==== KRL i9000 KfW - INKA/Bombardier ====
 
[[KRL i9000|KRL i9000 (KfW)]] mulai diproduksi pada tahun 2010 dan diresmikan bersamaan dengan [[kereta api Gajah Wong]] pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2011. KRL ini dibuat sebanyak 40 unit (10 set), dengan setiap rangkaian terdiri dari 4 kereta dengan kodefikasi baru (K3 1 11 xx). Mulai bulan Oktober 2015 KRL KfW dihentikan operasionalnya dan mulai dikembalikan ke PT INKA untuk perbaikan. Istilah KfW berasal dari nama bank milik Pemerintah [[Jerman]], yakni "''[[Kreditanstalt für Wiederaufbau]]''". Saat ini, KRL KfW telah beroperasi kembali, namun di lintas yang tidak terlalu padat atau hanya sebagai feeder. Sebagian KRL KfW masih disimpan di Dipo KRL Depok dan di PT INKA.
Baris 1.978:
KRL Holec AC adalah hasil modifikasi dan peremajaan dari KRL Holec non-AC yang beroperasi di Jabotabek. Modifikasi dilakukan di lingkungan PT INKA, pabrik yang juga membuat KRL Holec non AC medio [[1994]]-[[2001]].
 
Modifikasi meliputi penggantian material kursi, penggantian mesin KRL (dari Bombardier menjadi Woojin), kabin masinis, pemasangan GPS dan TMS (Train Monnitoring System), serta pemasangan AC. Rangkaian ini telah beroperasi secara resmi pada tanggal 29 Maret 2014 dijalurdi Durijalur - TangerangDuri–Tangerang. Namun operasional KRL Holec AC ini terbilang sebentar, karena pada kuartal ketiga 2014 KRL Holec AC dikembalikan ke PT INKA untuk perbaikan. Hingga saat ini, KRL Holec AC masih berada di PT INKA, Madiun.
 
Meskipun tidak lagi menggunakan komponen dari BN-Holec dan Bombardier, KRL ini tetap disebut KRL Holec AC.
82.256

suntingan