Partai Persatuan Dayak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Dikembalikan ke revisi 6615962 oleh EmausBot (bicara): Pendiri bukan berarti pemimpin. Pemimpin PPD Oevaang Oeray. (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 2:
| name_english = Partai Persatuan Dayak
| name_native = Dayak Unity Party
| leader = [[FranciscusOevaang Conradus PalaoensoekaOeray]]
| foundation = {{Start date|1945|10|30}}
| dissolution = 1959
}}
'''Partai Persatuan Dayak''' (disingkat '''PPD''') adalah sebuah [[partai politik]] di [[Indonesia]]. Dibentuk untuk mewakili 'primodial' kepentingan [[suku Dayak|masyarakat Dayak]], partai ini adalah salah satu partai politik di Indonesia yang beberapa waktu terbentuk sepanjang garis etnis.<ref name="ber"/><ref name="pil"/> [[FranciscusOevaang Conradus PalaoensoekaOeray]], adalah[[Gubernur Kalimantan Barat|Gubernur]] pertama [[Kalimantan Barat]] dan salah satu pendiri PPD, adalah tokoh partai.<ref name="pil"/><ref name="viol">Peluso, Nancy Lee, and Michael Watts. ''[http://books.google.com/books?id=PUmeBjGfN74C Violent Environments]''. Ithaca: Cornell University Press, 2001. pp. 99-100</ref>
 
== Periode awal ==
Pada tanggal 30 Oktober 1945, asosiasi '''Daya in Action''' telah dibentuk di [[Putussibau]]. Banyak dari pendiri gerakan ini adalah guru, dan pemimpinnya F.C. Palaunsoeka adalah seorang guru sekolah sendiri. Pastor [[suku Jawa|Jawa]] A. Adikardjana memainkan peran penting dalam landasan gerakan. Setahun setelah berdirinya, asosiasi berevolusi menjadi PPD. Pada bulan Oktober 1946, [[Netherlands Indies Civil Administration]] (NICA) menunjuk tujuh PPD anggota Dewan Kalimantan Barat (yang memiliki 40 kursi pada total). Setengah dari anggota dewan administratif [[Daerah Khusus Kalimantan Barat]] berasal dari PPD; Oevaang Oeray, Lim Bak Meng (orang Cina Katolik) dan AF Korak.<ref name="david">Davidson, Jamie Seth. ''[http://books.google.com/books?id=mPLgeU6K6pMC From Rebellion to Riots: Collective Violence on Indonesian Borneo]''. New perspectives in Southeast Asian studies. Madison, Wis: University of Wisconsin Press, 2008. pp. 37-40</ref>
 
Pada saat itu, PPD mengambil posisi ambivalen terhadap Belanda. Ini dicari kerjasama dengan NICA dalam rangka memperkuat posisinya, tetapitapi pada kesempatan menggunakan waktu yang sama untuk mengkritik 'gangguan' Belanda dalam urusan Dayak.<ref name="david"/>
 
Pada tahun [[1950]], Partai Dayak kekurangan dana untuk kongres partai. Lim Bak Meng membuat sebuah perusahaan perdagangan kecil, tetapitapi perusahaan ini tidak sukses yang namanya [[NV Tjemara]]. Perusahaan ini ia buat untuk mendanai kongres [[Partai Dayak]] pada tahun itu.<ref name=Dayak>{{en}} [http://www.ari.nus.edu.sg/docs/wps/wps03_009.pdf Dokumen ari.nus.edu.sg] Keterangan ini terdapat dalam catatan bawah nomor 65</ref> Partai ini sudah melakukan 2 upaya lain, yakni mengharapkan bantuan relawan dan membuat suatu kebijakan lain, yakni 3 persen [[Pegawai Negeri Sipil|PNS]] Dayak disuruh untuk memberikan 3% gaji mereka untuk pendanaan ini.<ref name=Dayak/>
 
== Pemilu 1955 ==
Baris 26:
* [[J.C. Oevaang Oeray]], pendiri Partai Persatuan Dayak & [[Daftar gubernur Kalimantan Barat|gubernur Kalbar]] pertama
* [[Hausman Baboe]], Tokoh Pendiri Kalteng, tokoh Pers Kalteng & pendiri harian "Suara Dayak"
* [[Franciscus Conradus Palaoensoeka|F.C.Palaoensoeka Falaoensoeka]], Tokoh politisi Partai persatuan Dayak dan Tokoh Pendiri [[harian Kompas]]
* [[G.P. Jaung]]
* [[Jeranding Abdurrahman]]