Stasiun Tuntang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k Perbaikan kalimat artikel.
Baris 18:
| operator = [[Daerah Operasi IV Semarang]]
}}
'''Stasiun Tuntang (TTG)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di Kecamatan [[Tuntang, Semarang|Tuntang]] dan berada di daerah perbatasan antara [[Kota Salatiga]] dan kabupaten [[Kabupaten Semarang]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian + 464 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]].
 
Stasiun ini dahulu dibangun pada tahun 1871 dan dioperasikan pada tanggal 21 Mei 1873 dioperasikan, namun semenjak jalur yang menghubungkan [[Stasiun TuguYogyakarta|YogyakarartaYogyakarta]] dan [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]] pada tanggal 1 Juni 1970 ini ditutup;, stasiun ini dijadikan museum. Stasiun ini waktusaat baru ditutup sempat melayani kereta wisata Ambarawa-Tuntang namun itu tak berlangsung lama karena faktor rel yang rusak. Sebelumnya jalur sempat mangkrak ketika layanan kereta wisata ke Tuntang dihentikan, tetapi jalur kembali dibuka tahun 2002 setelah direnovasi. Mulanya, stasiun ini hanya dapat melayani lori Ambarawa-Tuntang, namun pada tahun 2009 dimulailahstasiun renovasiini direnovasi dan stasiun inikemudian melayani kereta uap wisata lagi.
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorwegstation Toentang van de N.I.S. Midden Java TMnr 10014032.jpg|jmpl|Stasiun Tuntang pada tahun 1910-an]]
Direncanakan jalur menuju [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]] akan dihidupkan kembali dan hal ini terwujud dengan penandatanganan ''[[Memorandum of Understanding]]'' (MoU) atau Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan (Kemenhub)]] dan Gubernur Jawa Tengah [[Bibit Waluyo]] serta [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]] di Stasiun [[Ambarawa]], hari Senin [[14 Januari]] [[2013]]. Rencananya jalur ini akan digunakan untuk angkutan penumpang dan wisata. Direncanakan juga kereta api penumpang jenis komuter akan melayani masyarakat pengguna kereta api di jalur [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Tuntang, Semarang|Tuntang]] dan [[Kedungjati, Grobogan|Kedungjati]] hingga [[Semarang]].
 
Ke arah utara, rel masih ada, namun hanya sepanjang 300 meter; setelah itu rel mulai timbul tenggelam. Saat ini stasiun ini mempunyai dua jalur kereta api dan satu jalur kereta api baru yang sedang dibangun di sebelah gudang. SaatStasiun ini juga adadilengkapi sub dipo lokomotif yang baru dibangun. Rencananya sub dipo lokomotif yang terletak di sebelah timur stasiun ini akan menyimpan beberapa lokomotif diesel. Direncanakankarena stasiun ini akan dijadikan museum lokomotif diesel, mengingat lokomotif diesel hidraulikhidrolik sudah hampir semuanya pensiun beroperasi (purna tugas) dan mulai dipreservasi.
 
Saat ini bangunan stasiun ini sedang dirombak karena jalur kereta api [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]]-[[Stasiun Ambarawa|Ambarawa]] sedang dibangundalam kembaliproses reaktivasi. Rencananya stasiun dan jalur ini sudah bisa dioperasikan kembali dan dilewati kereta api lagi setelah 40 tahun mati suri.
 
== Sejarah ==
Tahun 1876, penyair asal Perancis [[Arthur Rimbaud]] datang ke Jawa Tengah lewat stasiunStasiun Tuntang untuk bergabung dengan [[KNIL]] di [[Salatiga]].
 
== Pranala luar ==