Bunglon (seri televisi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 1 suntingan oleh 140.213.35.65 (bicara). (TW)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
| developer =
| presenter =
| starring = [[Fauziah Alatas]]<br />[[Doly Indra Permana]]<br />[[Cynthia Apsari]]<br />[[Muhammad Amien|Om Jin]]<br />[[Arini Astari]]<br />[[Kukuh Adirizky]]<br />[[Heliya S]]<br/>[[Yudi Lifa]]<br/>[[Berliana Febrianti]]
| voices =
| narrated =
Baris 30:
| first_run = Minggu, [[20 Juni]] [[2004]]
| first_aired = Minggu, [[20 Juni]] [[2004]]
| last_aired = Minggu, [[11 Juli]] [[2004]]<ref name="SuaraMerdeka">[{{cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0407/14/bud1.htm |title=Dinilai Meresahkan Sinetron Bunglon Dihentikan]Distop|work=Suara Merdeka|date=14 Juli 2004|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080508061849/http://www.suaramerdeka.com/harian/0407/14/bud1.htm|archivedate=8 Mei 2008}}</ref>
| preceded_by = [[Gembel Naik Kelas]]
| followed_by = [[Cewek Tulalit]]
Baris 38:
| tv_com_id =
}}
'''''Bunglon''''' merupakan sebuah [[sinetron]] yang ditayangkan di [[SCTV]] sejak tahun [[2004]]. Pemain utama di sinetron ini ialah [[Fauziah Alatas]], [[Doly Indra Permana]], [[Cynthia Apsari]], [[Muhammad Amien|Om Jin]], [[Arini Astari]], [[Kukuh Adirizky]], [[Heliya S]], [[Yudi Lifa]], [[Berliana Febrianti]], dan masih banyak lagi. Jumlah episodenya adalah 4. Sinetron ini diproduksi oleh [[Rapi Films]]. Sinetron ini mendapat kecaman dari masyarakat dan enam [[lembaga swadaya masyarakat]] (LSM) karena dinilai tidak memberikan contoh yang baik bagi masyarakat, sehingga penayangan sinetron ini telah dihentikan.
 
Sinetron ini diproduksi oleh [[Rapi Films]].
 
== Sinopsis ==
Baris 49 ⟶ 47:
Kehadiran Adit mengganggu ROBIN yang selama ini mengincar Nina sejak kelas satu. Kans-nya mendapatkan Nina tentu semakin kecil dengan adanya Adit. Bianca yang menyadari hal ini memanfaatkan situasi dengan mengajak Robin bertaruh, ia mengincar Adit sementara Robin harus mendapatkan Nina. Robin jelas gengsi dan menerima tantangan tersebut.
 
Satu malam Nina kembali membuat ulah. Berlagak hendak mengerjakan PR, ia menolak ajakan orang tuanya untuk makan malam di luar rumah. Padahal itu hanya alasan agar ia bisa pergi bersama genk-nya menonton premiere film bintang favoritnya. Sepeninggalan orang tuanya, Nina pun berdandan funky dan menyelinap keluar rumah. Di bioskop tempatnya menonton, satu hal tak terduga terjadi. Keesokan harinya Nina pucat melihat wajahnya dengan dandanan modis terpampang jelas di sebuah surat kabar yang sedang dibaca ayahnya.<ref>{{cite web|url=http://www.rapifilms.com/page/detail/245/bunglon|title=Bunglon|publisher=Rapi Films|accessdate=18 Juli 2018}}</ref>
 
 
== Penerimaan ==
''Bunglon'' memperoleh kecaman dari masyarakat karena ceritanya yang terlalu mengada-ada, menjungkirbalikkan norma kehidupan dan pola pengasuhan, dan menonjolkan nilai-nilai [[antisosial]].<ref name="SuaraMerdeka"/> Di dalam sinetron ini, remaja perempuan digambarkan sebagai pelaku dan korban kekerasan, dan kekerasan yang ditunjukkan menjurus ke arah tindak kriminal serta terjadi di dalam rangkaian kekerasan yang tidak ada putusnya.<ref name="Santoso2012">{{cite journal|last=Santoso|first=Widjajanti M.|url=http://jurnal.bakrie.ac.id/index.php/Journal_Communication_spectrum/article/view/40/29|title=Konstruksi Remaja Perempuan di Sinetron|journal=Journal Communication Spectrum|volume=2|issue=1|pages=84–99|date=Februari–Juli 2012|accessdate=18 Juli 2018}}</ref> Terdapat adegan [[pelecehan seksual]] yang ditampilkan tanpa resistansi dan bahkan digambarkan sebagai perilaku yang layak.<ref name="Santoso2012"/> Enam LSM anak dan remaja, yaitu [[Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia]] (YKAI), [[Aliansi Masyarakat Anti Pornografi]] (AMAP), [[Kritis Media untuk Anak]] (KIDIA), [[Media Ramah Keluarga]] (Marka), [[Media Watch and Consumer Center]] (MWCC), dan [[Yayasan Kita dan Buah Hati]] mengeluarkan pernyataan untuk menghentikan penayangan sinetron ini.<ref>{{cite journal|title=Belajar dari "sinetron bunglon" perlunya regulasi penyiaran|journal=Jurnal Perempuan: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan|issue=37|page=44|date=September 2004|url=https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&id=45373&src=a}}</ref> Ini merupakan salah satu kasus resistensi masyarakat yang jarang terjadi pada industri sinetron di Indonesia.<ref name="Santoso2012"/> Oleh karena itu, penayangan sinetron ini telah dihentikan.<ref name="SuaraMerdeka"/>
 
== Referensi ==