Bintang Daud: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
'''Bintang Daud''' atau '''Tameng Daud''' ({{lang-he|מָגֵן דָּוִד}}, ''Māḡēn Dāwīḏ'') adalah lambang yang sudah sangat lumrah digunakan sebagai tanda [[jati diri Yahudi]] dan [[agama Yahudi]].<ref>Yacov Newman, Gavriel Sivan, ''Judaism A-Z''</ref> Lambang ini adalah sebuah [[heksagram]], gabungan dua gambar [[segitiga sama sisi]]. Berbeda dari [[menorah]], [[Singa Yehuda]], [[shofar|syofar]], dan [[lulav]], Bintang Daud bukanlah semata-mata sebuah lambang khas Yahudi, meskipun memang telah digunakan sebagai [[kolofon]] khas Yahudi dalam buku-buku cetak semenjak abad ke-16.<ref>[http://www.mfa.gov.il/mfa/aboutisrael/israelat50/pages/the%20flag%20and%20the%20emblem.aspx "Bendera dan Lambang"], Kementerian Luar Negeri Israel, "Berbeda dari menorah (kaki dian), Singa Yehuda, syofar (tanduk bandot), dan lulav (dahan palem), Bintang Daud bukanlah semata-mata sebuah lambang khas Yahudi."</ref>
Pada abad ke-19, lambang ini mulai sering digunakan oleh paguyuban-paguyuban Yahudi di [[Eropa Timur]], dan akhirnya digunakan pula oleh paguyuban-paguyuban Yahudi di [[Pangkal Pemukiman|Lingkungan Permukiman]] (kampung Yahudi, kawasan yang boleh dihuni orang Yahudi). Faktor utama yang mendorong penggunaan lambang ini, menurut ilmuwan Gershom Sholem, adalah keinginan untuk memiliki tanda khusus yang melambangkan agama dan/atau jati diri Yahudi, sebagaimana [[Salib Kristen|salib]] digunakan sebagai lambang agama dan jati diri Kristen.<ref>[http://www.mfa.gov.il/mfa/aboutisrael/israelat50/pages/the%20flag%20and%20the%20emblem.aspx "Bendera dan Lambang"], Kementerian Luar Negeri Israel, "Menurut Sholem, motif dari meluasnya pengunaan Bintang Daud adalah keinginan untuk meniru agama Kristen. Pada masa emansipasi Yahudi, umat Yahudi membutuhkan sebuah lambang agama Yahudi yang setara dengan salib, lambang universal agama Kristen."</ref> Lambang Bintang Daud pertama kali digunakan oleh orang Yahudi ketika para pengikut [[Kabbalah|Kabalah]] (aliran kebatinan Yahudi) mengambil gambar [[cincin Sulaiman|Mohor Sulaiman]] dari khazanah [[sastra Arab]] Abad Pertengahan untuk digunakan sebagai [[azimat]] pelindung diri ({{lang-he|סגולה}},''[[segulah]]'').<ref>Leonora Leet, "The Hexagram and Hebraic Sacred Science" dalam :''The Secret Doctrine of the Kabbalah'', 1999, [https://books.google.com/books?id=61hpoogearsC&pg=PA212 hlmn. 212-217].</ref>{{sfn|Scholem|1949|p=246|ps=:"Awalnya rancangan ini tidak memiliki sebutan atau istilah khusus, dan baru pada Abad Pertengahan orang mulai memberikan sebutan-sebutan khusus bagi sejumlah rancangan yang paling luas digunakan. Nyaris tak diragukan lagi bahwa sebutan-sebutan semacam ini pertama kali populer di kalangan orang Arab, yang menunjukkan minat besar pada segala macam ilmu gaib, dan yang merancang dan menatanya secara sistematis jauh sebelum para praktisi Kabalah terpikir untuk melakukannya.{{pb}}Oleh karena itu tidaklah mengherankan bahwa untuk jangka waktu yang lama bintang bersudut lima dan bintang bersudut enam disebut dengan satu nama saja, yakni "Mohor Sulaiman," dan keduanya tidak dibedakan. Nama ini jelas berkaitan dengan legenda Yahudi tentang kekuasaan Salomo atas makhluk halus, dan tentang cincinnya yang berukirkan Nama-Yang-Tak-Terkatakan. Legenda-legenda ini menyebar luas pada Abad
Bintang Daud digunakan sebagai lambang paguyuban [[Zionisme|Zionis]] sedunia, dan di kemudian hari digunakan pula oleh paguyuban-paguyuban Yahudi lainnya, setelah Bintang Daud [[Bendera Israel|dipilih menjadi lambang utama pada bendera]] yang dikibarkan dalam penyelenggaraan [[Kongres Zionis Pertama]] pada 1897.<ref>[http://www.mfa.gov.il/mfa/aboutisrael/israelat50/pages/the%20flag%20and%20the%20emblem.aspx "Bendera dan Lambang"], Kementerian Luar Negeri Israel, "Bintang Daud menjadi lambang Yahudi Zionis di mana-mana. Orang-orang non-Yahudi menganggapnya bukan saja sebagai lambang dari kaum Zionis dalam agama Yahudi sekarang ini, melainkan juga sebagai lambang seluruh orang Yahudi."</ref>{{sfn|Scholem|1949|p=251|ps=:"Lalu muncul kaum Zionis, berusaha memulihkan kemuliaan dahulu kala—atau lebih tepatnya, untuk mengubah wajah rakyatnya. Manakala mereka memilihnya menjadi lambang Zionisme dalam penyelenggaraan Kongres Basle Congress pada 1897, Tameng Daud memiliki dua keistimewaan yang memenuhi kebutuhan orang-orang yang sedang mencari suatu lambang: di satu pihak, penyebarannya yang luas pada abad sebelumnya—kemunculannya di setiap sinagoga baru, di perlengkapan tulis-menulis sejumlah besar organisasi amal, dll—telah membuatnya dikenal semua orang; dan di lain pihak, lambang ini tidak pernah dikait-kaitkan secara eksplisit dengan perhimpunan keagamaan tertentu yang diketahui secara sadar oleh orang-orang yang sezaman dengannya.{{pb}}Kekurangan ini merupakan keistimewaannya. Tameng Daud tidak membangkitkan kenangan-kenangan masa lampau: lambang ini dapat diisi dengan harapan bagi masa depan."}}
|