Mahisa Campaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alexbot (bicara | kontrib)
k Robot: Fixing double redirect
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{untuk|Narasinghamurti sebagai salah satu wujud [[awatara]] [[Wisnu]]|Narasinga}}
#alih [[Mahesa Cempaka]]
 
'''Mahisa Campaka''' adalah putra dari [[Mahesa Wonga Teleng]]. Ia bergelar '''Bhatara Narasinghamurti''' dan merupakan kakek dari [[Raden Wijaya]], pendiri Kerajaan [[Majapahit]].
 
== Mahisa Campaka dalam Pararaton ==
Dalam [[Pararaton]] dikisahkan Mahisa Campaka dan sepupunya, [[Ranggawuni]] (putra [[Anusapati]]) hendak disirnakan oleh [[Tohjaya]] karena dianggap berbahaya terhadap kelangsungan takhtanya. Usaha pembunuhan itu gagal. Mahisa Campaka dan [[Ranggawuni]] justru mendapat dukungan kuat dari tentara [[Singhasari]] dan berbalik menggulingkan [[Tohjaya]].
 
Setelah [[Tohjaya]] terbunuh, [[Ranggawuni]] menjadi raja [[Singhasari]] bergelar [[Wisnuwardhana]]. Mahisa Campaka diangkat sebagai ''Ratu Angabhaya'' bergelar '''Bhatara Narasinghamurti'''. Mereka memerintah berdampingan. Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan kerukunan antara keturunan [[Ken Arok]] (dalam hal ini diwakili Narasinghamurti) dan keturunan [[Tunggul Ametung]] (yang diwakili [[Wisnuwardhana]]).
 
== Nama Asli Mahisa Campaka ==
Nama Mahisa Campaka hanya terdapat dalam naskah [[Pararaton]] yang ditulis ratusan tahun sesudah zaman [[Singhasari]]. Dalam [[Nagarakretagama]] hanya dijumpai nama gelarnya, yaitu Bhatara Narasinghamurti. [[Nagarakretagama]] yang ditulis pada pertengahan zaman [[Majapahit]] itu mengisahkan bahwa [[Wisnuwardhana]] dan Narasinghamurti memerintah bersama di [[Singhasari]] bagaikan sepasang dewata, [[Wisnu]] dan [[Indra]].
 
[[Prasasti Mula Malurung]] yang diterbitkan tahun 1255 oleh [[Wisnuwardhana]] ternyata tidak menyebutkan nama Narasinghamurti. Hal ini terasa aneh karena menurut [[Pararaton]] dan [[Nagarakretagama]], tokoh Narasinghamurti adalah wakil raja.
 
Akan tetapi dalam daftar para raja bawahan yang tertulis pada prasasti tersebut, dijumpai nama '''Narajaya''' sepupu raja yang menjadi penguasa di '''Hering'''. Karena nama tersebut mirip dengan Narasinghamurti, serta hubungannya sebagai sepupu [[Wisnuwardhana]], maka oleh [[Slamet Muljana]] dalam bukunya ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya'' (1979), Narajaya dianggap sebagai nama asli Mahisa Campaka.
 
Jadi kesimpulan yang bisa diambil yaitu '''Narasinghamurti''' adalah nama gelar, '''Narajaya''' adalah nama asli, dan '''Mahisa Campaka''' adalah nama ciptaan [[Pararaton]].
 
[[Kategori:Kerajaan Singhasari]]