Ateji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
 
{{italic title}}
[[File:護美入れ(7077056371).jpg|thumb|Bentuk ‘‘ateji’’ateji dari “tongtong sampah" (ゴミ入れ, ''gomi-ire'') adalah "護美入れ". Dimana kata "護美" secara harfiah berarti “melindungi keindahan”.]]
Dalam [[bahasa Jepang]] modern, {{nihongo|'''‘‘ateji’’''‘ateji'|当て字, 宛字 {{lang|en|or}} あてじ|extra={{IPA-ja|a̠te̞ʑi|lang}}| "karakter yang dipanggil"}} pada prinsipnya merujuk pada [[kanji]] yang digunakan secara fonetik untuk menuliskan kata-kata asli atau pinjaman dengan tidak memperhatikan makna asli dari karakter tersebut. Ini mirip dengan ‘’[[man'yōgana]]’’ di [[Bahasa Jepang Kuno]]. Sebaliknya ‘‘ateji’’ateji juga mengacu pada kanji yang digunakan secara semantis tanpa memperhatikan pembacaan.
Misalnya, kata ‘’[[sushi]]’’ sering ditulis dengan ‘‘ateji’’ateji 寿司. Meskipun keduanya masing-masing dibaca ‘’su’’su dan ‘’shi’’shi, namun secara harfiah keduanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan makanan. Karakter 寿 berarti "rentang kehidupan alami seseorang" dan 司 berarti "untuk mengelola". Penggunaan ‘‘ateji’’ateji sebagai sarana untuk menuliskan kata-kata pinjaman kini telah digantikan oleh [[katakana]], meskipun banyak ‘‘ateji’’ateji yang diciptakan pada era sebelumnya masih tetap “hidup”.
== Penggunaan ==
‘‘Ateji’’Ateji saat ini digunakan secara konvensional untuk kata-kata tertentu, seperti 寿司 (‘’sushi’’sushi), meskipun kata-kata ini dapat ditulis dalam hiragana (terutama untuk kata-kata Jepang asli), atau katakana (terutama untuk kata-kata pinjaman), tergantung selera sang penulis. ‘‘Ateji’’Ateji sering dijumpai pada plakat toko tradisional dan daftar menu tradisional. Misalnya, ‘’kōhī’’kōhī, kata pinjaman Jepang untuk "kopi", umumnya ditulis menggunakan katakana コーヒー, tetapi pada plakat dan menu kedai kopi, sering ditulis dengan ‘‘ateji’’ateji 珈琲.
Penggunaan ‘’ateji’’ateji membuat sebuah karakter kanji yang awalnya tak berarti menjadi berarti, bahkan melebihi ekspetasi. Contohnya adalah ‘‘ateji’’ateji {{Nihongo||亜細亜|ajia}} digunakan untuk menulis "[[Asia]]". Kata tersebut sekarang dianggap kuno, tetapi karakter 亜 telah mendapatkan arti "Asia" dalam gabungan kata seperti {{Nihongo||東亜|tōa|Asia Timur}}, walau sebetulnya makna asli dari karakter 亜 adalah "berikutnya" (dan berlanjut). Contoh lain adalah ‘‘ateji’’ateji {{Nihongo||亜米利加|amerika|Amerika}}. Dari ‘’ateji’’ateji tersebut terciptalah kata {{Nihongo||米国|beikoku}}. Walaupun secara harfiah berarti "negara beras" tetapi makna yang dimaksud adalah "[[Amerika Serikat]]".
Ketika menggunakan ‘‘ateji’’ateji untuk mewakili kata pinjaman, kanji kadang-kadang dipilih untuk kedua nilai semantik dan fonetik mereka, suatu bentuk pencocokan fonologis-semantik. Contohnya adalah 倶楽部 (‘’kurabu’’kurabu) untuk "[[klub]]", di mana masing-masing karakter secara bebas dan berurutan dapat ditafsirkan sebagai "bersama", "menyenangkan", dan "tempat". Contoh lain adalah 合羽 (‘’kappa’’kappa), sejenis [[jas hujan]] dalam [[bahasa Portugis]]. Kata tersebut dapat berarti "sayap bersatu", karena ‘’kappa’’kappa runcing berbentuk menyerupai burung dengan sayap terlipat bersama.
== Sejarah ==
Penggunaan ‘’ateji’’ateji dimulai bersamaan dengan pengenalan karakter Cina ke Jepang. Di masa itu, ‘’ateji’’ateji memiliki dua sisi. Di satu sisi, para sarjana dan biarawan menggunakan karakter ‘’kanji’’kanji sebagai alat bantu terjemahan di antara teks-teks Cina. Di sisi lain, penyair hanya menggunakan kanji secara fonetis untuk ditulis dalam bahasa Jepang. Banyak karakter berbeda yang memiliki pengucapan yang sama.
Dari sisi yang terakhir inilah, muncul sistem penulisan 万葉仮名 ‘’[[man'yōgana]]’’ (alfabet dari segudang daun). ‘’[[Kana]]’’ Jepang modern (‘’[[hiragana]]’’ dan ‘’[[katakana]]’’) dikembangkan sebagai penyederhanaan organik dari ‘’manman'yōgana’’yōgana yang akhirnya dikodifikasikan.
Di [[era Meiji]] hingga pertengahan abad ke-20, ‘‘Ateji’’Ateji banyak digunakan untuk menuliskan kata-kata serapan dari Bahasa Sansekerta, [[Bahasa Portugis]], dan [[Bahasa Belanda]]. Sekarang, sebagian besar kata serapan tersebut telah digantikan oleh katakana.
=== Serapan Sansekerta ===
Dalam bahasa Jepang [[Buddha]], istilah [[Bahasa Sansekerta]] yang digunakan dalam beberapa nyanyian juga berasal dari ‘‘ateji’’ateji tetapi tidak disebut demikian. Teks-teks Buddhis ini diterjemahkan ke dalam bahasa Cina (dalam gaya sastra Cina) di Tiongkok sejak lama. Aturan penerjemahan untuk mantra bukan untuk menerjemahkan mantra, melainkan untuk menggambarkannya secara fonetis dengan karakter Cina. Untuk sutra, mereka diterjemahkan ke dalam Bahasa Sastra Cina (Wenyan). Istilah {{nihongo|''prajñāpāramitā''|般若波羅蜜多|hannya-haramita|}} dan {{nihongo|''samyaksaṃ-bodhi''|三藐三菩提|sanmyakusanbodai|}}, atau "Kesempurnaan Kebijaksanaan" dan "Sepenuhnya Tercerahkan", keduanya muncul di [[Sutra Hati]], tetapi ditulis menggunakan ‘‘ateji’’ateji.
== Konsep terkait ==
=== Kata-kata pinjaman satu karakter ===
Kebanyakan ‘‘ateji’’ateji bersifat multi-karakter, tetapi dalam kasus yang jarang mereka dapat berupa karakter tunggal, seperti dalam 缶 ‘’kan’’kan (penyederhanaan dari 罐) digunakan untuk "kaleng, kaleng logam" (罐 awalnya berarti "logam pot, teko besi", jadi ini mirip). Ini diklasifikasikan sebagai ‘‘ateji’’ateji.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, sebuah kanji memiliki ‘’pembacaanpembacaan kata pinjaman’’pinjaman – yaitu, karakter diberi bacaan baru dengan meminjam kata asing – meskipun paling sering kata-kata ini ditulis dalam katakana. Tiga contoh yang paling menonjol adalah {{nihongo||頁、ページ|pēji|halaman}}, {{nihongo||零、ゼロ|zero|nol}}, dan {{nihongo||打、ダース|dāsu|lusin}}. {{nihongo||釦/鈕、ボタン|botan|dari [[bahasa Portugis]] botão (yang berarti tombol)}} dan {{nihongo||米、メートル|mētoru|meter}} sedikit dipahami atau digunakan dalam beberapa peraturan, tetapi sebagian besar tidak jelas.
Ini digolongkan sebagai [[kun'yomi]] dari satu karakter, karena karakter digunakan hanya untuk makna (tanpa pelafalan Cina), bukan sebagai ‘‘ateji’’ateji, yang merupakan klasifikasi yang digunakan ketika istilah pinjaman menggunakan suara yang ada saja (seperti天麩羅 'tempura'), atau sebagai suatu gabungan dengan makna saja (seperti dalam 煙草 - suara タバコ tidak dapat dipecah menjadi pembacaan karakter individu). Pada prinsipnya ini dapat dianggap sebagai satu karakter yang berarti hanya ‘‘ateji’’ateji, tetapi karena pembacaan sesuai dengan satu karakter, ini dianggap sebagai bacaan. Perhatikan bahwa meskipun kun'yomi umumnya ditulis sebagai hiragana ketika menulis kata dalam kana bukan kanji (karena bahasa Jepang asli), [[gairaigo]] "kun'yomi" ini umumnya ditulis sebagai katakana (karena pinjaman luar negeri).
Perhatikan bahwa secara numerik, sebagian besar karakter ini untuk unit, terutama unit SI, dalam banyak kasus menggunakan karakter baru ([[kokuji]]) yang diciptakan selama [[periode Meiji]], seperti {{nihongo||粁、キロメートル|kiromētoru|kilometer, 米 "meter" + 千 "ribu"; karakter ini jarang digunakan}}.
Beberapa simbol non-kanji atau singkatan karakter Latin juga memiliki pembacaan kata pinjaman, seringkali cukup panjang; contoh umum adalah '%' (tanda persen), yang memiliki pembacaan lima kana パーセント, sedangkan kata "sentimeter" umumnya ditulis "cm" (dengan dua karakter ‘’halfhalf-width’’width, sehingga menempati satu ruang) atau センチメートル (juga dapat ditulis 糎, seperti kata “kilometer” di atas, meskipun ini sangat jarang). Banyak istilah pengukuran yang dipinjam dapat ditulis sebagai singkatan kecil yang dimasukkan ke dalam satu ruang karakter yang disebut {{nihongo|’’PlatformPlatform-dependent Characters’’Characters|環境依存文字}}: ㌢ (untuk sentimeter; senchi), ㌔ (untuk kilo; kiro), dll.
Dalam beberapa kasus, etimologi suatu kata tidak jelas, dan karenanya apakah istilah itu adalah pinjaman atau tidak dapat ditentukan. Salah satu contohnya adalah {{nihongo||片、枚、ビラ|bira|bill, flyer, leaflet}}, yang mungkin berasal dari bahasa Jepang asli {{nihongo||片、枚|hira}} atau {{nihongo|びらびら|bira-bira}}, atau mungkin dari bahasa Inggris "tagihan"; saat ini sering ditulis dalam katakana.
=== Kanbun ===
Sesekali ada ejaan yang berasal dari [[Kanbun]] (bentuk bahasa Jepang dari sastra Cina), di mana bentuk kanji mengikuti sastra Cina, tetapi pelafalannya mengikuti bahasa Jepang. Contohnya adalah menulis 不〜 ("tidak") sebelum kanji untuk kata kerja, sesuai dengan infleksi kata kerja 〜ず – misalnya, menulis 不知 untuk 知らず ‘’shishi-razu’’razu "tidak mengetahui". Kata 不知 dibaca ‘’shirazu’’shirazu (seolah-olah itu adalah kata kerja bahasa Jepang asli), meskipun dalam kasus ini 不知 juga merupakan kata Sino-Jepang (kata benda), dibaca sebagai ‘’fuchi’’fuchi, yang berarti "ketidaktahuan". Ini terutama ditemukan dalam literatur yang lebih tua, tetapi kadang-kadang digunakan dalam berbagai ejaan kata-kata sehari-hari, seperti 親不知 ‘’oyaoya-shirazu’’shirazu (gigi bungsu).
==Lihat Juga==
* [http://www.eastasiareview.org/issues/2010/lewis.shtml Painting Worlds and Words] oleh Mia Lewis