Bahasa Indonesia gaul: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan ejaan, masih butuh dirapikan lagi |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
{{gabung ke|Bahasa Prokem}}{{rapikan}}{{klaim sepihak}}
'''Bahasa
== Ciri-ciri ==
# Kosakata khas: berkata → bilang; berbicara→ngomong; cantik→kece; dia→doi, doski; kaya→tajir; bahaya→berabe; ayah→bokap; ibu→nyokap; cinta→cintrong; aku→gua; gue, gwa; kamu → lu, lo, elu; kita → kite, dan lain sebagainya.
# Penghilangan huruf (fonem) awal: sudah → udah, saja → aja, sama → ama, memang → emang, dll.
# Penghilangan huruf “h”: habis → abis, hitung → itung, hujan → ujan, hilang → ilang, hati → ati, hangat → anget, tahu → tau, lihat → liat, pahit → pait, tahun → taon, bohong → boong, dll.
# Penggantian huruf "a" dengan "e": benar → bener, cepat → cepet, teman→ temen, cakap → cakep, sebal → sebel, senang → seneng, putar → puter, seram →serem, kesal → kesel.
# Penggantian diftong "au", "ai" dengan "o" dan "e": kalau → kalo, sampai → sampe, satai → sate, gulai → gule, capai → cape, kerbau → kebo, pakai → pake, mau (bukan diftong) → mo, dll.
# Pemendekan kata atau kontraksi dari kata/frasa yang panjang: terima kasih → makasi/trims, bagaimana → gimana, begini → gini, begitu → gitu, ini → nih, itu → tuh.
Imbuhan
# Peluluhan sufiks [[me-]], [[pe-]] seperti: membaca → baca, bermain → main, berbelanja → belanja, membeli → beli, membawa → bawa, pekerjaan → kerjaan, permainan → mainan, dst.
# Penggunaan akhiran "-in" untuk menggantikan akhiran "-kan": bacakan → bacain, mainkan → mainin, belikan → beliin, bawakan → bawain,hidupkan → hidupin , dst.
# Nasalisasi kata kerja dengan kata dasar berawalan 'c': mencuci → nyuci, mencari → nyari, mencium → nyium, menceletuk → nyeletuk, mencolok → nyolok<ref>[[s:Buku Praktis Bahasa Indonesia 2#Menyolok atau Mencolok]], [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa24.html Mencolok atau Menyolok?]</ref>
# Untuk membentuk kata kerja transitif, cenderung menggunakan proses nasalisasi. Awalan "me-", akhiran "-kan" dan "-i" yang cukup rumit dihindarkan.
#* Proses nasalisasi kata kerja aktif+ in untuk membentuk kata kerja transitif aktif: memikirkan→ mikirin, menanyakan → nanyain, merepotkan → ngerepotin, mengambilkan → ngambilin
#* Bentuk pasif 1: di + kata dasar + in: diduakan → diduain, ditunggui → ditungguin, diajari → diajarin, ditinggalkan → ditinggalin
#* Bentuk pasif 2: ke + kata dasar yang merupakan padanan bentuk pasif "ter-" dalam bahasa Indonesia baku: tergaet → kegaet, tertimpa → ketimpa, terpeleset → kepeleset, tercantol → kecantol, tertipu → ketipu, tertabrak → ketabrak
Dalam percakapan biasanya hanya kalimat pertama yang menggunakan subyek, sedangkan sisanya bahkan tidak menggunakan kata ganti orang (pronomina) sama sekali. Contoh percakapan berikut antara Budi dan Aida dalam cerpen "Atas Nama Cinta": [Majalah Kawanku, No.08, 20-08-2000] Bahasanya singkat tetapi komunikatif.
<poem>
Budi: "Kamu anak baru, ya?" Aida: "Iya."
Budi: "Jurusan apa?" Aida: "Sastra Inggris."
Budi: "Pantesan cantik" Aida: "Makasih."
Budi: "Eh,mau ini?" Aida: "Apa tuh? Obat,ya?"
Budi: "Iya, kalo mau ambil aja." Aida: "Nggak, ah..."
</poem>
== Lihat pula ==
* [[
== Referensi ==
{{reflist}}
* {{KLHK}}
* [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa18.html Bahasa ABG]
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?info=praktis&action=detail&kataistilahid=11 Pusatbahasa: Bahasa prokem]
{{Bahasa Indonesia}}
{{Bahasa-stub}}
[[Kategori:Bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa gaul| ]]
|