Cetbang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Memformat ISBN
Baris 7:
Kerajaan Majapahit diperkirakan mendominasi nusantara karena keahlian & teknologi unik menempa perunggu serta keahlian produksi massal melalui industri rumahan yang digabungkan ke gudang persenjataan utama. Kerajaan Majapahit juga mempelopori pembuatan dan penggunaan senjata api secara massal sehingga menjadi bagian umum dari peperangan. Penggunaan meriam umum digunakan oleh armada laut kerajaan Majapahit dan juga bajak laut serta kerajaan pesaing di Nusantara.<ref>Apoorv shelke, Kalpesh Khatavkar,Nikhil Rane & Paresh Patil. The Bullet:Contains all basic Information.PediaPress.</ref>
[[Berkas:Cetbang Jawa Ornamental.png|jmpl|Gambar 2 sisi dari sebuah cetbang Jawa berornamen. Tahun tidak diketahui. Panjang sekitar 1,6 meter, kaliber 20-30 mm.|500x500px]]
Cetbang yang digunakan pada armada maritim Majapahit ukurannya bervariasi antara 1 hingga 3 meter. Cetbang yang berukuran 3 meter bisasanya ditempatkan di kapal-kapal perang Majapahit yang disebut [[Djong (kapal)|Jung]] Majapahit. Panglima angkatan laut Majapahit yang terkenal menggunakan meriam Cetbang pada armada Majapahit adalah Mpu Nala. Kesohoran Mpu Nala pada masa Majapahit diketahui melalui Prasasti Sekar, Prasasti Manah I Manuk (Bendosari), Prasasti Batur, Prasasti Tribhuwana dan Kakawin Negarakeragama yang menyebutnya sebagai Rakryan Tumenggung (panglima perang).<ref>{{Cite web|url=http://penyuluhbudayabojonegoro.blogspot.co.id/2014/10/prasasti-sekar.html|title=PRASASTI SEKAR|website=penyuluhbudayabojonegoro.blogspot.co.id|access-date=2017-01-17}}</ref>
 
Cetbang dipasang sebagai meriam tetap atau meriam putar, cetbang ukuran kecil dapat dengan mudah dipasang di kapal kecil yang disebut [[Penjajap]] (Portugis: ''Pangajaua'' atau ''Pangajava'') dan juga Lancaran. Meriam ini dipergunakan sebagai senjata anti personil, bukan anti kapal. Pada zaman ini, bahkan sampai abad ke-17, prajurit laut Nusantara bertempur di panggung di kapal yang biasa disebut Balai (lihat gambar kapal di bawah). Ditembakan pada kumpulan prajurit dengan peluru ''scattershot'', meriam seperti ini pasti sangat efektif - kata Anthony Reid.<ref>Anthony Reid and the Study of the Southeast Asian Past. ISBN 978-981-4311-96-0</ref>
Baris 39:
* [[Lantaka]], meriam putar yang digunakan secara umum di Malaysia, Indonesia, dan Filipina pada abad ke-16 dan abad selanjutnya.
* [[Meriam kecil]]
* [[KapalDjong jung(kapal)|Djong Jawa]]
 
== Referensi ==