Kota Surakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Tempat wisata, Rumah Sakit
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 263:
Selain [[Pasar Klewer]], Surakarta juga memiliki banyak pasar tradisional, di antaranya [[Pasar Gedhe]] (Pasar Besar), Pasar Legi, dan Pasar Kembang. Pasar-pasar tradisional yang lain menggunakan nama-nama dalam bahasa Jawa, antara lain nama [[pasaran]] (hari) dalam Bahasa Jawa: Pasar [[Pon]], Pasar [[Legi]], sementara Pasar Kliwon saat ini menjadi nama kecamatan dan nama pasarnya sendiri berubah menjadi Pasar [[Sangkrah]]. Selain itu ada pula pasar barang antik yang menjadi tujuan wisata, yaitu Pasar Triwindu/Windu Jenar (setiap Sabtu malam diubah menjadi Pasar Ngarsopuro) serta Pasar Keris dan Cenderamata Alun-Alun Utara [[Keraton Surakarta]].
 
Pusat bisnis kota Surakarta terletak di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Beberapa bank, hotel, pusat perbelanjaan, restoran internasional, hingga tujuan wisata dan hiburan terletak di sepanjang jalan protokol ini, termasuk Graha Soloraya, Loji Gandrung (rumah dinas wali kota). Pada hari minggu pagi, jalanan Slamet Riyadi khusus ditutup bagi kendaraan bermotor, untuk digunakan sebagai ajang [[Solo Car Free Day]], sebagai bagian dari tekad pemda untuk mengurangi polusi. Beberapa mal modern di Surakarta antara lain [[Solo Square]], [[Solo Grand Mall]] (SGM), [[Solo Paragon Lifestyle Mall|Solo Paragon]], Solo Center Point (SCP), [[Singosaren Plaza]], [[Pusat Grosir Solo]] (PGS), [[Beteng Trade Center]] (BTC), [[Hartono Lifestyle Mall|Hartono Mall]] Solo Baru, Pusat Perbelanjaan Luwes (Ratu Luwes, The Park Mall, Transmart, Sami Luwes, Luwes Sangkrah, Luwes Gading, Luwes Nusukan, Luwes Mojosongo, Luwes Palur), dan [[Palur Plaza]].
 
Sebagai salah satu kota yang maju, tentu saja di Surakarta juga telah berdiri usaha penginapan dari mulai homestay, losmen, bintang kelas melati hingga hotel berbintang 4 (empat) dan 5 (lima) diantaranya adalah Red Planet (hotel bintang 2, Mangkubumen), Amarelo Hotel (hotel bintang 3, [[Kemlayan, Serengan, Surakarta|Kemlayan]]), Grand Amira Hotel (hotel bintang 2, [[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]]), Amaris Hotel (hotel bintang 2, [[Sriwedari]]), Grand Orchid Hotel (hotel bintang 3, Timuran), The Sunan Hotel (hotel bintang 4, [[Kerten, Laweyan, Surakarta|Kerten]]), Hotel Sahid Jaya (hotel bintang 5, Timuran), Simple In Solo (hotel bintang 1, [[Manahan, Banjarsari, Surakarta|Manahan]]), Novotel (hotel bintang 4, [[Timuran, Banjarsari, Surakarta|Timuran]]), Hotel Alila (Bintang 5, Farokah), Aston Hotel-Pop & Harris Hotel (Bintang 3, Purwosari), Swissbellin (Bintang 3, Saripetodjo)
 
Surakarta memiliki beberapa pabrik yang mempekerjakan karyawan dalam jumlah yang besar antara lain [[Sritex]], [[Konimex]], dan [[Jamu Air Mancur]]. Selain itu masih ada banyak pabrik-pabrik lain di zona industri [[Palur]]. Industri [[#batik|batik]] juga menjadi salah satu industri khas Surakarta.
Baris 319:
* Rumah Sakit Jiwa Saraf Puri Waluyo
* Rumah Sakit Jiwa Dewantoro
* Rumah Sakit Indriati Solo baru
* Rumah Sakit UNS
* Rumah Sakit UMS
 
=== Puskesmas ===
Baris 381 ⟶ 384:
== Pariwisata ==
[[Berkas:Siti Hinggil Keraton Surakarta.jpg|jmpl|ka|300px|Tratag Sasana Sewayana Siti Hinggil Lor di [[Keraton Surakarta]]. ''Siti Hinggil'' secara harafiah berarti "tanah tinggi". Terletak di antara Kori Kamandungan Lor dan Pagelaran Sasana Sumewa.]]
Surakarta juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke [[Yogyakarta]] juga akan singgah di Surakarta, atau sebaliknya. Tujuan wisata utama kota Surakarta adalah [[Keraton Surakarta]], [[Pura Mangkunegaran]], dan kampung-kampung batik serta pasar-pasar tradisionalnya. Wisata sejarah bekas pabrik gula bernama De Tjolomadue, Colomadu, Karanganyar
 
Di Surakarta terdapat beberapa ''citywalk'' yang ditujukan untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda, antara lain di koridor [[Ngarsopuro]], di sepanjang Jalan Slamet Riyadi (sepanjang 6–7 km dan selebar 3 m), dan di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan. Tempat-tempat yang ditunjuk sebagai ''citywalk'' tidak boleh dilalui oleh kendaraan bermotor.