Wayang kulit Bali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
mengganti gambar karena yang sebelumnya adalah ilustrasi wayang Solo, bukan Bali. |
→Wayang Lemah: mengganti gambar ilustrasi, karena yg sebelumnya adalah gambar wayang Jawa. |
||
Baris 9:
====== Wayang Lemah ======
[[Berkas:
Selain karena pementasan yang umumnya dilakukan pada siang hari, karakteristik lainnya dari pertunjukan wayang lemah adalah motif pertunjukan yang biasanya berkaitan dengan hal-hal spiritual atau upacara keagamaan.<ref name=":2">Dewa Ketut, Wicaksana (1996) ''WAYANG LEMAH REFLEKSI NILAI BUDAYA DAN AGAMA BAGI MASYARAKAT HINDU BALI.'' Mudra (JURNAL SENI BUDAYA), 4. p. 1. ISSN 0854-3461. [http://repo.isi-dps.ac.id/840/ Web archive.]</ref> Wayang ini dipentaskan tanpa menggunakan layar dan lampu atau obor. Dalam memainkan wayang, dalang menyandarkan wayang pada seutas benang putih dengan panjang sekitar setengah sampai satu meter kemudian diikat pada batang pohon [[dadap]] yang terlebih dahulu ditancapkan pada batang pisang. Pembantu pertunjukan wayang lemah biasanya 3-5 orang dan tidak dipentaskan dalam panggung khusus melainkan hanya disekitar tempat upacara.<ref name=":1" /> Tokoh dan alur cerita yang dibawa pada pertunjukan wayang lemah biasanya berasal dari kisah Mahabrata yang disesuaikan dengan jenis dan tingkatan dari upacara keagamaan terkait. Durasi pementasan wayang lemah relatif singkat, yakni sekitar satu hingga dua jam.<ref name=":1" /><ref name=":2" />
|