Kanisius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Agata Vera (bicara | kontrib)
k Sejarah PT KANISIUS
Baris 1:
{{pp-vandalism|expiry=02:21, 24 Desember 2017|small=yes}}
:''Kata [[Kanisius]] merujuk ke PT Kanisius. Untuk nama santo, [[Petrus Kanisius]]. Untuk nama institusi pendidikan, ada [[Kolese Kanisius]]'' di Jakarta dan sekolah-sekolah Kanisius di area Jawa Tengah (Semarang, Magelang, Surakarta) dan area Daerah Istimewa Yogyakarta.
:Penerbit dan Percetakan Kanisius
:'''SEKILAS SEJARAH''' 26 Januari 1922, sebuah percetakan bernama ''Canisius Drukker'j'' didirikan di Yogyakarta sebagai sebuah karya misi. Percetakan ini membantu menyediakan buku-buku pelajaran bagi sekolah kaum pribumi serta buku-buku doa bagi Gereja Katolik di Indonesia. Sekitar 1928, Canisius Drukkerij mencetak beberapa majalah pergerakan, seperti ''Tamtama Dalem'' dan ''Swaratama'' yang memberi kontribusi penting dalam perjuangan kaum muda di Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Di awal kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mempercayai Percetakan Kanisius untuk mencetak ORI, ''Oeang Republik Indonesia''. Itulah pertama kalinya ORI dicetak dan diedarkan sebagai alat perjuangan mempertahankan kemerdekaan setelah proklamasi 17 Agustus 1945. Setelah penyerahan kedaulatan Republik Indonesia, Indonesia memasuki era baru: "Proses Indonesianisasi". Percetakan Kanisius memberikan kontribusi dalam proses indonesianisasi dengan menerbitkan buku-buku pelajaran berbahasa Indonesia. Sejak saat itu karya Kanisius bukan hanya percetakan, melainkan juga penerbitan. Memasuki tahun 1970-an, Penerbit dan Percetakan Kanisius dikelola dalam kerja sama harmonis antara pastor Jesuit dan awam. Pada periode ini terjadi begitu banyak langkah modernisasi, pengembangan sumber daya manusia, dan kemandirian finansial.
:Pada pertengahan 1990-an kami memperluas bidang layanan hingga ke jenis produk majalah dan multimedia. Kini, setelah 93 tahun berkarya, kami tetap berkomitmen untuk menghadirkan produk-produk media yang diharapkan mampu memberikan pencerahan dan memberdayakan manusia, membangkitkan sensititivitas manusia terhadap kondisi di sekitarnya.
{{iklan}}
{{noref}}