Keris: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
{{refimprove}}
[[Berkas:Kris and scabbard.jpg|
'''Keris''' adalah senjata tikam golongan [[belati]] (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi [[budaya]] yang dikenal di kawasan [[Nusantara]] bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki [[pamor keris|pamor]] (''damascene''), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah [[badik]]. Senjata tikam lain asli Nusantara adalah [[kerambit]].
Baris 13:
=== Awal mula: Pengaruh India-Tiongkok ===
[[Berkas:Ge (kapak dan belati) dengan pamor.jpg|
Senjata tajam dengan bentuk yang diduga menjadi sumber inspirasi pembuatan keris dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan perundagian dari [[Kebudayaan Dongson]] dan Tiongkok selatan<ref name=chinese>[http://old.blades.free.fr/keris/introduction/origin/history2.htm Origin of The Keris. II. Chinese Influence.] Laman ''Old Blades. Malay World Edges Weapons''.</ref>. Dugaan pengaruh kebudayaan Tiongkok Kuno dalam penggunaan senjata tikam, sebagai cikal-bakal keris, dimungkinkan masuk melalui [[kebudayaan Dongson]] (Vietnam) yang merupakan "jembatan" masuknya pengaruh kebudayaan Tiongkok ke Nusantara. Sejumlah keris masa kini untuk keperluan sesajian memiliki gagang berbentuk manusia (tidak distilir seperti keris modern), sama dengan belati Dongson<ref name=chinese/>, dan menyatu dengan bilahnya.
Baris 19:
=== Prototipe keris dari masa pra-Majapahit ===
[[Berkas:Borobudur Keris.jpg|
Pahatan arca megalitik dan relief candi dari masa megalitikum sampai abad 10-11 penanggalan Masehi kebanyakan menampilkan bentuk-bentuk senjata tikam dan "wesi aji" lainnya yang mirip senjata dari Dongson maupun India. Bentuk senjata tikam yang diduga merupakan prototipe keris tersebut bilahnya belum memiliki kecondongan terhadap ganja sehingga bilah terkesan simetris, selain itu pada umumnya menunjukan hulu/deder/ukiran yang merupakan satu kesatuan dengan bilah (''deder iras''). Yang paling menyerupai keris adalah peninggalan megalitikum dari lembah Basemah Lahat Sumatera Selatan dari abad 10-5 SM yang menggambarkan kesatria sedang menunggang gajah dengan membawa senjata tikam (belati) sejenis dengan keris hanya saja kecondongan bilah bukan terhadap ganja tetapi terdapat kecondongan (derajat kemiringan) terhadap hulunya. Selain itu satu panel relief Candi Borobudur (abad ke-9) yang memperlihatkan seseorang memegang benda serupa keris tetapi belum memiliki derajat kecondongan dan hulu/deder nya masih menyatu dengan bilah.
Baris 25:
Dari abad yang sama, [[prasasti Karangtengah]] berangka tahun 824 Masehi menyebut istilah "keris" dalam suatu daftar peralatan<ref name=lumintu/>. Prasasti Poh (904 M) menyebut "keris" sebagai bagian dari sesaji yang perlu dipersembahkan<ref name=lumintu/>. Walaupun demikian, tidak diketahui apakah "keris" itu mengacu pada benda seperti yang dikenal sekarang.
[[Berkas:WLANL - 23dingenvoormusea - kris van Knaud.jpg|
[[Berkas:RA 34200118.JPG|
Dalam pengetahuan perkerisan Jawa (''padhuwungan''), keris dari masa pra-Kadiri-Singasari dikenal sebagai "keris Buda" atau "keris sombro". Keris-keris ini tidak berpamor dan sederhana<ref>Lumintu. 1985. ''Besi, Baja, dan Pamor Keris''. Pusat Keris Jakarta. Jakarta. Hal. 3.</ref>. Keris Buda dianggap sebagai bentuk pengawal keris modern. Contoh bentuk keris Buda yang kerap dikutip adalah [[Keris Knaud|keris keluarga Knaud]] dari [[Batavia]] yang didapat Charles Knaud, seorang Belanda peminat mistisisme Jawa, dari Sri [[Paku Alam V]]. Keris ini memiliki relief tokoh epik [[Ramayana]] pada permukaan bilahnya dan mencantumkan angka tahun Saka 1264 ([[1342]] Masehi), sezaman dengan Candi Penataran, meskipun ada yang meragukan penanggalannya.
Baris 35:
=== Keris modern ===
[[Berkas:Keris Relief at Sukuh Temple.jpg|
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een dolk een kris en een krishouder uit Pagerroejoeng TMnr 10026839.jpg|
Keris modern yang dikenal saat ini diyakini para pemerhati keris memperoleh bentuknya pada masa [[Majapahit]] (abad ke-14) tetapi sesungguhnya relief di [[Candi Bahal]] peninggalan [[Kerajaan Panai]]/Pane (abad ke-11 M), sebagai bagian dari kerajaan [[Sriwijaya]], di Portibi Sumatera Utara, menunjukan bahwa pada abad 10-11M keris modern sebagaimana yang dikenal sekarang sudah menemukan bentuknya, selain itu uji karbon pada keris temuan yang berasal dari Malang Jawa Timur yang ditemukan utuh beserta hulu/dedernya yang terbuat dari tulang sehingga terhadap dedernya dapat dilakukan analisis karbon, menunjukan hasil bahwa keris tersebut berasal dari abad 10M.
Baris 79:
"Penghalusan" fungsi keris tampaknya semakin menguat sejak abad ke-19 dan seterusnya, sejalan dengan meredanya gejolak politik di Nusantara dan menguatnya penggunaan [[senjata api]]. Dalam perkembangan ini, peran keris sebagai senjata berangsur-angsur berkurang. Sebagai contoh, dalam idealisme Jawa mengenai seorang laki-laki "yang sempurna", sering dikemukakan bahwa keris atau ''curiga'' menjadi simbol pegangan ilmu/keterampilan sebagai bekal hidup<ref>Darmosoegito, Ki. 1992. Ibid. Hal. 9.</ref><ref>Harsrinuksmo B. 1986. Petunjuk Praktis Merawat Keris. Pusat Keris Jakarta. Jakarta. Hal. 7.</ref>. Berkembangnya tata krama penggunaan keris maupun variasi bentuk sarung keris (warangka) yang dikenal sekarang dapat dikatakan juga merupakan wujud penghalusan fungsi keris.
[[Berkas:Keris Wearing in Java.JPG|
Pada masa kini, kalangan perkerisan Jawa selalu melihat keris sebagai ''tosan aji'' atau "benda keras (logam) yang luhur", bukan sebagai senjata. Keris adalah ''dhuwung'', bersama-sama dengan [[tombak]]; keduanya dianggap sebagai benda "pegangan" (''ageman'') yang diambil daya keutamaannya dengan mengambil bentuk senjata tikam pada masa lalu. Di Malaysia, dalam kultur monarki yang kuat, keris menjadi identitas kemelayuan.
Baris 126:
=== ''Hulu'' atau pegangan keris ===
[[Berkas:Semar Kris (alt) 3.jpg|
Pegangan keris ([[bahasa Jawa]]: ''gaman'', atau hulu keris) ini bermacam-macam motifnya, untuk keris [[Bali]] ada yang bentuknya menyerupai dewa, pedande ([[pendeta]]), raksasa, penari, pertapa hutan dan ada yang diukir dengan kinatah emas dan batu mulia dan biasanya bertatahkan batu [[mirah delima]].
Baris 150:
=== ''Wilah'' atau bilah keris ===
[[Berkas:Kalis_seko_kris_moro_sword_1a.JPG|
Wilah, wilahan, atau bilah adalah bagian utama dari sebuah keris. Wilah keris adalah logam yang ditempa sedemikian rupa sehingga menjadi senjata tajam. Wilah terdiri dari bagian-bagian tertentu yang tidak sama untuk setiap wilahan, yang biasanya disebut [[dapur]], atau penamaan ragam bentuk pada wilah-bilah (ada puluhan bentuk dapur). Sebagai contoh, bisa disebutkan dapur ''jangkung mayang'', ''jaka lola'' , ''pinarak'', ''jamang murub'', ''bungkul'' , ''kebo tedan'', ''pudak sitegal'', dll.
|