Kerajaan Galuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 180.253.141.231 (bicara): Weasel word. (Twinkle ⛔)
Tag: Pembatalan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 141:
 
=== Awal Mula adanya Perkebunan Kelapa di Galuh ===
[[Berkas:Sunda-Galuh.gif|thumbjmpl|300px|[[Sungai Citarum]] menjadi pembatas antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.]]
Tentu saja Kangjeng Prabu bersedih hati dan prihatin menyaksikan rakyatnya dipaksa harus menanam kopi dan nila, sementara hasilnya diambil oleh [[Belanda]]. Rakyat hanya kebagian mandi keringatnya, cuma kebagian repotnya saja, meninggalkan anak, isteri, dan keluarga, sehari-hari hanya mengurus kebun kopi dan teh. Di zaman tanam paksa kopi inilah saat kelahiran tembang sedih ''Dengkleung Dengdek''. Tertulis dalam majalah ''Mangle'', almarhum Kang Pepe Syafe'i R. A. diminta berceritera saat bersantai di perkebunan Sineumbra di Bandung selatan. Saat itu administratur Mangle adalah Max Salhuteru yang penuh perhatian pada kehidupan budaya tradisional Sunda. Pepe Syafe'i didaulat untuk menceriterakan sejarah lahirnya tembang dramatis ''Deungkleung Dengdek'' oleh administratur itu.
Baris 151:
 
=== Pembangunan Sekolah Sunda ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Olieverfschilderij voorstellende portret van de Regent van Galoeh Raden Aria Koesoema di Ninggrat TMnr A-5752.jpg|thumbjmpl|200px|Raden Aria Koesoemadininggrat, ''regent'' (bupati) Galuh (1879)]]
Dari tahun [[1853]] Kangjeng prabu tinggal di keraton Selagangga yang dibuat dari kayu Jati yang kokoh. Luas lahan tempat keraton itu berdiri adalah satu hektare, dengan kolam ikan, air mancur, dan bunga-bunga di pinggirnya. Di bagian lain dari keraton, ada kaputren, tempat para putri Bupati. Di komplek keraton juga ada masjid. Tahun [[1872]] di komplek keraton ini dibangun Jambansari dan pemakaman keluarga Bupati. Di sebelah timur pemakaman ada situ yang sangat dikeramatkan. Dulu tidak ada yang berani melanggarnya, orang Galuh percaya air situ itu mengandung khasiat seperti yang dituliskan oleh Kangjeng prabu dalam ''guguritan'' yang dibuatnya, "''Jamban tinakdir Yang Agung, caina tamba panyakit, amal jariah kaula, bupati Galuh Ciamis, Aria Kusumahdiningrat, medali mas pajeng kuning.''" Artinya kurang lebih, "Jamban takdir dari Yang Agung, airnya penyembuh penyakit, amal jariah saya, bupati Galuh Ciamis, Aria Kusumahdiningrat, medali mas pajeng kuning."
 
Baris 184:
== Peninggalah Kerajaan Galuh ==
 
Keberadaan Kerajaan Galuh diketahui melalui sumber-sumber sejarah baik yang berupa prasasti, candi maupun artefak lainnya.[[Berkas:Cangkuangtemple.jpg|thumbjmpl|upleft|Candi Cangkuang, salah satu warisan dari Kerajaan Galuh]]
 
=== Prasasti dari masa Kerajaan Galuh ===