Agripa I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 33:
Menurut catatan sejarawan Yahudi-Romawi dari abad ke-1 M, [[Flavius Yosefus]] (37-100), Agrippa kembali ke Yudea dan memerintah sesuai keinginan orang Yahudi. Ia bekerja giat demi [[Yudaisme]], yang juga dicatat oleh para rabbi. Akibatnya, perjalanannya melewati [[Aleksandria]] sekitar tahun 40 menimbulkan kerusuhan anti-Yahudi.<ref name="OCD">{{Citation |last = Rajak |first = Tessa |author-link = |contribution = Iulius Agrippa (1) I, Marcus |editor-last = Hornblower |editor-first = Simon |title = [[Oxford Classical Dictionary]] |volume = |pages = |publisher = [[Oxford University Press]] |place = Oxford |year = 1996 |contribution-url = }}</ref> Dengan risiko nyawanya sendiri, ia memohon kepada Caligula demi orang Yahudi, ketika kaisar itu berencana mendirikan patungnya di dalam [[Bait Allah (Yerusalem)|Bait Suci di]] [[Yerusalem]] beberapa waktu sebelum kematiannya tahun [[41]]. Berkat upaya Agrippa, Caligula membatalkan rencananya, sehingga Bait Suci tidak tercemar.<ref>Ebner, Eliezer, History of the Jewish People, ''The Second Temple Era'', Mesorah Publications Ltd. 1982, p. 155</ref>
 
Setelah hari [[Paskah Yahudi]]Pada tahun 44, Agrippa pergi ke [[Kaisarea|Kaisarea Maritima]], di mana ia mengadakan pertandingan olahraga untuk menghormati Claudius. Di tengah-tengah perayaan itu, ia tiba-tiba mengalami rasa sakit luar biasa di dada dan perutnya, kemudian mati lima hari kemudian.<ref>[[Yosefus]], ''[[Antiquitates Iudaicae]]'' Volume XIX. 345–350 (Bab 8 paragraf 2). Kutipan: "''Dan ketika Agripa sudah memerintah tiga tahun di seluruh Yudea, ia datang ke kota Kaisarea, yang dulunya disebut "Strato's Tower" ("Menara Strato"); dan di sana ia mempertontonkan pertunjukan untuk menghormati Kaisar, karena diberitahukan kepadanya bahwa ada suatu festival yang dirayakan untuk membuat sumpah bagi keselamatannya. ... Pada hari kedua pertunjukan itu ia mengenakan pakaian yang dibuat seluruhnya dari perak, dan modelnya begitu menawan, dan datang ke teater dini hari pagi itu; pada waktu tersebut perak pada pakaiannya diterangi oleh pantulan cahaya segar matahari padanya, bersinar secara mengejutkan, dan begitu berkilauan sehingga menimbulkan kegentaran bagi mereka yang memandanginya; dan saat itu para pemujanya berteriak, dari satu tempat dan tempat lainnya (meskipun bukan untuk kebaikannya,) bahwa ia adalah seorang dewa; dan mereka menambahkan , "Kiranya engkau bermurah hati pada kami; karena meskipun kami sampai sekarang menghormatimu hanya sebagai seorang manusia, tetapi mulai sekarang kami akan menghargai engkau sebagai lebih tinggi dari sifat fana". Mendengar ini raja tidak menegur, maupun menolak sanjungan yang tidak saleh dari mereka itu. Tetapi ketika ia saat itu melihat ke atas, ia melihat seekor burung hantu hinggap pada suatu tali di atas kepalanya, dan segera memahami bahwa burung ini adalah utusan kabar buruk, karena pernah menjadi utusan kabar baik baginya; dan jatuh ke dalam keluhan berat. Rasa sakit tajam muncul dari dalam perutnya, dan mulai dengan cara yang sangat ganas... Karenanya ia diusung ke dalam istana, dan gosip menjalar ke luar ke segala tempat, bahwa ia pasti akan mati sebentar lagi...Dan ketika ia telah sangat dilemahkan oleh sakit dalam perutnya, ia meninggal, dalam usia lima puluh empat tahun, dan tahun ketujuh pemerintahannya, karena ia memerintah empat tahun di bawah Caius Caesar, tiga tahun darinya atas tetrarki Filipus saja, dan tahun keempat ia memiliki tambahan wilayah bekas milik Herodes; dan ia memerintah, selain itu, tiga tahun dalam masa pemerintahan Claudius Caesar; di mana waktu itu ia memerintah negeri-negeri yang telah disebutkan, dan juga ditambahi Yudea, serta Samaria dan Kaisarea...''"</ref> Yosefus juga mencatat bagaimana saudara laki-laki Agrippa, raja Herodes dari Khalkis, dan Helcias menyuruh Aristo untuk membunuh Silas, musuh mereka, seakan-akan atas suruhan Agripa.<ref>[[Yosefus]], ''[[Antiquitates Iudaicae]]'' Volume XIX. Bab 8 paragraf 3 ''Tetapi sebeum orang banyak diberitahu bahwa Agripa sudah mati, Herodes raja Khalkis, dan Helcias pengurus kudanya, dan sahabat raja, mengutus Aristo, salah satu hamba raja yang paling setia, dan membunuh Silas, yang adalah musuh mereka, seakan-akan dilakukan atas perintah raja.''</ref> Wieseler memastikan kematian Agripa pada tanggal 6 Agustus 44 M.<ref>Wieseler. ''Chronologie des ap. Zeitalters'', p. 131 sqq.</ref>
 
== Lihat pula ==