Lydia Kandou: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 72:
 
== Perkawinan ==
Pada tahun [[19861984]] Lydia Kandou menikah dengan [[aktor]] [[Jamal Mirdad]]. Peristiwa ini menjadi begitu [[kontroversial]], karena perbedaan agama. Lydia Kandou yang beragama [[Kristen]] dan Jamal Mirdad yang beragama [[Islam]]. Perbedaan agama di antara keduanya tidak menghentikan langkah keduanya menuju mahligai pernikahan, walaupun UU Perkawinan [[1974]] pasal 2 ayat 1 menghalangi mereka untuk bersatu secara sah. [[Undang-undang]] tersebut menyatakan : "Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut [[hukum]] masing-masing agamanya dan kepercayaannya”. Untuk itu, sebuah perkawinan harus disahkan lebih dulu oleh agama yang bersangkutan sebelum didaftar ke [[Kantor Catatan Sipil]]. Konsekuensinya, banyak pasangan berbeda agama tidak dapat mendaftarkan pernikahan mereka di Kantor Catatan Sipil. Karena Undang-undang tersebut, bagi mereka yang akan menikah namun berbeda agama melakukannya secara diam-diam maupun menikah di luar negeri. Namun pasangan Jamal Mirdad dan Lydia Kandou nekad menikah di Indonesia dan memperjuangkan status mereka mati-matian di [[Pengadilan Negeri]]. Peristiwa yang terjadi tahun [[1986]] tersebut begitu menggemparkan. Tentangan dan kecaman dari [[agamawan]] dan masyarakat menghantam secara bertubi-tubi pasangan ini. Ketika mereka berdua memang pada saat itu sedang berada dipuncak karier, liputan berbagai media saat itu membuat peristiwa pernikahan beda agama ini semakin heboh. Tetapi setelah melewati perjuangan panjang dan melelahkan dan didasari cinta yang kuat di antara keduanya, akhirnya dengan bantuan [[pengacara]], pernikahan mereka disahkan juga oleh pengadilan pada tahun [[1995]].
 
Ibu Lydia adalah salah seorang menentang habis-habisan pernikahan Lydia yang saat itu berumur 22 tahun dengan Jamal. Karenanya sang ibu pun pindah dari Jakarta ke [[Bandung]]. Lydia tahu bahwa dia menyakiti hati ibunya, maka dua hari sekali Lydia dan Jamal menemui ibunya. Namun dalam kunjungan-kunjungan itu Jamal selalu menunggu di depan rumah. Selama kurang lebih setahun, Jamal rela bolak-balik Jakarta-Bandung dan tidur di mobil, sementara Lydia menginap di rumah sang Ibu. Akhirnya ibu Lydia menjadi luluh juga hatinya. Suatu hari, Lydia hendak menginap di rumah ibunya, dan tanpa disangka, sang Ibu menyuruh Lydia mengajak Jamal masuk ke dalam rumah. Saat diterima, Jamal pun langsung meminta maaf kepada ibu Lydia.