Kesultanan Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Banten sebagai kesultanan: Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 167:
== Pemerintahan ==
[[Berkas: Flag_of_Bantam.png|jmpl|150px|Bendera Kesultanan Banten, versi pelat Jepang tahun 1876.]]
Setelah Banten muncul sebagai kerajaan yang mandiri, penguasanya menggunakan gelar ''[[Sultan]]'', sementara dalam lingkaran [[istana]] terdapat gelar ''Pangeran Ratu'', ''Pangeran Adipati akbar '', ''Pangeran Gusti'', dan ''Pangeran Anom'' yang disandang oleh para pewaris. Pada pemerintahan Banten terdapat seseorang dengan gelar ''[[Mangkubumi]]'', ''[[Kadi]]'', ''[[Patih]]'' serta ''[[Syahbandar]]'' yang memiliki peran dalam administrasi pemerintahan. Sementara pada masyarakat Banten terdapat kelompok [[bangsawan]] yang digelari dengan ''[[tubagus]]'' (Ratu Bagus), ''[[ratu]]'' atau ''[[sayyid]]'', dan golongan khusus lainya yang mendapat kedudukan istimewa adalah terdiri atas kaum [[ulama]], [[pamong praja]], serta kaum ''[[jawara]]''.
 
Pusat pemerintahan Banten berada antara dua buah [[sungai]] yaitu [[Ci Banten]] dan [[Ci Karangantu]]. Di kawasan tersebut dahulunya juga didirikan [[pasar]], [[alun-alun]] dan [[Istana Surosowan]] yang dikelilingi oleh tembok beserta parit, sementara disebelah utara dari istana dibangun [[Masjid Agung Banten]] dengan menara berbentuk ''[[mercusuar]]'' yang kemungkinan dahulunya juga berfungsi sebagai menara pengawas untuk melihat kedatangan kapal di Banten.