Elizabeth II dari Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 95:
== Putri mahkota ==
[[Berkas:Queen Mary with Princess Elizabeth and Margaret.jpg|ka|jmpl|Putri Elizabeth (kanan) bersama neneknya, [[Mary dari Teck|Ratu Mary]], dan adiknya, Putri Margaret pada tahun 1939]]
[[File:Philip Alexius de Laszlo-Princess Elizabeth of York, Currently Queen Elizabeth II of England,1933.jpg|jmpl|kiri|alt=Elizabeth as a rosy-cheeked young girl with blue eyes and fair hair|Putri Elizabeth saat berusia 7 tahun, dilukis oleh [[Philip de László]], 1933]]
Sebagai cucu dari [[Daftar Penguasa Britania Raya|Raja Britania Raya]], gelar Elizabeth setelah kelahirannya adalah ''Her Royal Highness Princess Elizabeth of York'' (Yang Mulia Putri Elizabeth dari York). Elizabeth berada di posisi ketiga dalam garis suksesi takhta setelah pamannya, [[Edward VIII|Edward, Pangeran Wales]], dan ayahnya, Adipati York. Meskipun kelahirannya telah menarik perhatian publik, Elizabeth tidak diunggulkan untuk menjadi ratu karena Pangeran Wales masih muda, dan banyak yang menduga kalau Pangeran Wales akan menikah dan memiliki penerus sendiri.<ref>Bond, hal. 8; Lacey, hal. 76; Pimlott, hal. 3</ref> Pada tahun 1936, setelah kakeknya, Raja [[George V]] meninggal dunia, pamannya Edward VIII naik takhta menjadi raja. Posisi Elizabeth-pun bergeser menjadi orang kedua di garis takhta setelah ayahnya. Kemudian, masih pada tahun yang sama, tanpa diduga Edward turun takhta karena berniat menikahi [[Wallis Simpson]], seorang [[sosialita]] yang berstatus janda. Tindakan Edward ini memicu krisis konstitusional di lingkungan kerajaan.<ref>Lacey, hal. 97–98</ref> Ayahanda Elizabeth kemudian naik takhta menjadi raja dan Elizabeth otomatis menjadi putri mahkota atau penerus takhta berikutnya dengan gelar ''Her Royal Highness The Princess Elizabeth''.<ref>e.g. {{cite journal|last=Assheton|first=Ralph|date=18 December 1936|title=Succession to the Throne|journal=The Times|page=10}}</ref> Namun, jika kemudian orang tuanya memiliki putra, maka saudara laki-lakinya akan menjadi [[putra mahkota]] dan Elizabeth akan kehilangan posisinya sebagai penerus [[takhta]] berikutnya.<ref>Marr, hal. 78, 85; Pimlott, hal. 71–73</ref>