Undang-Undang Pewarisan 1701: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Undang-Undang PemukimanPewarisan''' ({{lang-en|'''The Act of Settlement'''}}) adalah sebuah [[Undang-Undang Parlemen Inggris]] yang disahkan pada 1701 yang menyatakan bahwa [[ordo suksesi|suksesi]] mahkota [[daftar penguasa Inggris|Inggris]] dan [[daftar penguasa Irlandia]] yang jatuh ke tangan [[Protestan]]. Protestan berikutnya dalam garis tahta adalah [[Electress]] [[Sophia dari Hanover]], seorang cucu dari [[James I dari Inggris|James VI dari Skotlandia dan I dari Inggris]]. Setelahnya, mahkota hanya akan jatuh ke tangan para perwaris non-[[Gereja Katolik|Katolik Romanya]].
 
Undang-undang tersebut dikeluarkan akibat kegagalan [[William III dari Inggris|Raja William III]] dan [[Mary II dari Inggris|Ratu Mary II]], serta saudari Mary [[Anne, Ratu Britania Raya|Ratu Anne]], untuk menghasilkan satupun anak, dan agama [[Katolik Roma]] dari seluruh anggota lainnya dari [[Wangsa Stuart]]. Garis [[Sophia dari Hanover]] adalah yang paling junior dari Wangsa Stuart, namun terdiri dari Protestan. Sophia wafat pada 8 Juni 1714, sebelum kematian Ratu Anne pada 1 Agustus 1714. Saat kematian Ratu Anne, putra Sophia menjadi [[George I dari Britania Raya|Raja George I]] dan memulai [[Wangsa Hanover|dinasti Hanover]].