Diplomasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 11117083 oleh JohnThorne (bicara): Salin tempel dari http://www.seniberpikir.com/perwakilan-diplomatik-dalam-hubungan-internasional/. (TW)
Tag: Pembatalan
Menambahkan beberapa informasi tambahan (Sejarah, jenis diplomasi, dan beberapa pengertian tambahan)
Baris 2:
 
Menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, perwakilan diplomatik adalah kedutaan besar Republik Indonesia dan perutusantetap Republik Indonesia yang melakukan kegiatan diplomatik di seluruh wilayah negara penerima dan/atau pada organisasi internasional untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan bangsa, negara dan pemerintah Republik Indonesia.<ref>[http://rismayantismakam.blogspot.com/2012/04/pkn-kelas-xi.html Pengertian Perwakilan Diplomatik]</ref>
 
David Stevenson juga melaporkan bahwa sejak tahun 1900, istilah “diplomat” juga mencakup layanan diplomasi atau duta besar, layanan konsulat, dan juga kementrian luar negeri
 
== Sejarah Diplomasi ==
Diplomasi sudah ada sejak zaman dahulu kala di setiap penjuru dunia. Jejak sejarah dari diplomasi ada di setiap benua. Berikut adalah penjelasan sejarah diplomasi berdasarkan tempatnya:
 
=== Diplomasi Kuno ===
 
====== Asia ======
Peradaban Asia sudah sangat akrab dengan diplomasi bahkan dari zaman sebelum masehi. Baik di Asia Timur maupun Asia Barat, ada banyak bukti sejarah yang membuktikan bahwa peradaban Asia kuno sudah mempraktekkan Diplomasi.
 
====== Mesir ======
Peradaban Mesir adalah salah satu peradaban yang memiliki rekaman sejarah yang membuktikan praktek diplomasi pada masanya. Sekitar abad 14 sebelum Masehi, firaun/pharaoh dari dinasti ke-delapanbelas berkirim surat dengan penguasa Amurru dari Canaan, yang kemudian dikenal sebagai surat Amarna. Selain itu, pada tahun 1274 sebelum Masehi, firaun dari dinasti Mesir ke-sembilanbelas mengadakan perjanjian damai dengan kekaisaran Hittite pada saat Perang Kadesh yang dituliskan dalam pecahan tablet batu. Batu tulis ini dikenal sebagai perjanjian damai Mesir-Hittite yang dikenal mancanegara.
 
====== Piagam Madinah ======
Piagam Madinah adalah sebuah perjanjian yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW setelah kedatangannya ke Madinah (yang saat itu dikenal dengan nama Yastrib) setelah hijrah dari kota Mekah pada tahun 622 Masehi. Piagam ini dibuat atas dasar untuk menyatukan kaum Muhajirin (kaum yang hijrah dari Mekah) dengan kaum Anshar (penduduk asli Yastrib) yang terdiri dari berbagai suku dan agama, termasuk Yahudi.
 
====== Kekaisaran Tiongkok ======
Kekaisaran Tiongkok adalah salah satu peradaban Asia Timur yang memiliki sejarah diplomasi sejak abad 6 sebelum masehi. Karena kondisi Tiongkok pada masa Dinasti Zhou (1050-256 SM) yang ricuh akibat dari perang saudara, praktek diplomasi amat sering dilakukan. Mulai dari pembentukan sekutu, jalur perdagangan, dan perjanjian damai. Sehingga pada saat itu, peran diplomat/juru bicara sangat penting. Hal ini dibuktikan dan tertulis dalam kitab “Art of War” (Seni Berperang) yang dibuat oleh Sun Tzu (496 SM).
 
Dinasti Han mempraktekkan diplomasi dalam bentuk persekutuan yang dilakukan lewat ikatan pernikahan dan pembayaran upeti (berupa sutra, kain, emas, hasil panen, dan lainnya) dengan kaum Xiongnu pada Perang Baideng (200 SM) sampai Perang Mayi (133 SM).
 
Kaum Xiongnu membuat perjanjian dengan Kaisar Wen dari Dinasti Han sekitar tahun 162 SM perihal penguasaan wilayah di utara Tembok Besar. Perjanjian tersebut diperbarui sedikitnya Sembilan kali, namun kaum Xiongnu tetap melakukan penjajahan dan penjarahan wilayah Dinasti Han. Pertikaian dengan kaum Xiongnu berakhir setelah Kaisar Wu memerintah sekitar tahun 141-81 SM.
 
Bukti lain Diplomasi Kekaisaran Tiongkok adalah dengan adanya peninggalan Laksamana Cheng Ho di tanah Indonesia. Meskipun hubungan Cheng Ho dengan Nusantara adalah jalur perdagangan, adanya peninggalan Laksamana Cheng Ho membuktikan bahwa Tiongkok mempunyai hubungan diplomasi internasional yang cukup luas, termasuk dalam bidang ekonomi.
 
=== Eropa ===
 
====== Yunani Kuno ======
Praktek diplomasi di Eropa dibuktikan dengan adanya peran Proxenos, yang merupakan warga kota pusat yang ditunjuk sebagai perantara karena memiliki hubungan baik dengan kota tetangga, biasanya berupa hubungan kekeluargaan atau kekerabatan. Peradaban Yunani Kuno menggunakan peran proxenos sebagai wakil yang berperan untuk merundingkan beberapa masalah tertentu, seperti masalah hubungan ketika perang atau masa damai, dan juga hubungan komersil. Namun kekurangan hubungan diplomasi pada waktu itu adalah tidak adanya sistem perwakilan diplomat di setiap wilayah, sehingga proses negosiasi kerap kali sepihak.
 
Hal ini juga diadaptasi oleh peradaban Macedonia yang dipimpin oleh raja Alexander Agung (Iskandar). Alexander kerap melakukan hubungan diplomasi dengan cara hubungan pernikahan setelah berhubungan dengan peradaban Yunani.
 
Di dunia barat, Diplomasi juga dianggap sebuah hal yang berperan penting dalam mempertahankan kekuasaan dan hubungan dengan wilayah tetangga. Salah satu bukti penting peran Diplomasi dalam peradaban Eropa adalah Konsili Nicea.
 
=== Diplomasi Modern ===
Praktek diplomasi Modern dimulai sejak abad pertengahan, dimana ada “utusan” yang berperan sebagai diplomat yang mewakili suatu wilayah. Italia adalah salah satu perintis praktek diplomasi modern, dimana Milan mengutus diplomat kepada pengadilan Prancis pada tahun 1455. Namun Milan menolak untuk menampung utusan Prancis karena kecurigaan terhadap spionasi dan intervensi yang akan berpengaruh terhadap urusan dalam Milan.
 
Sejak praktek tersebut, Negara-negara di Eropa menggunakan sistem perwakilan, yang disebut kedutaan sebagai perwakilan Negara/Kerajaan untuk melakukan proses diplomasi. Salah satu tokoh yang terkenal dalam sejarah diplomasi Modern adalah Otto von Bismarck dari Kekaisaran Prussia.
 
Sistem Diplomasi modern pada awalnya masih belum sempurna karena potensi praktek spionase dan banyaknya pelanggaran yang justru memicu konflik dan merusak hubungan baik antar Negara. Sistem kedutaan besar sebagai sarana diplomasi baru berhasil setelah diadakannya Kongres Viena.
 
=== Diplomasi di Indonesia ===
Di Indonesia sendiri, sudah terjadi cukup banyak proses-proses diplomasi, terutama pada saat zaman penjajahan. Indonesia melakukan banyak proses diplomasi sebagai upaya memperjuangkan kemerdekaan. Praktek Diplomasi yang paling besar dampaknya di Indonesia adalah Konferensi Meja Bundar dan Konferensi Asia-Afrika.
 
== Kekebalan Diplomasi ==
Karena peran dan jasanya yang berdampak besar, maka peran Diplomat dan proses Diplomasi amat dijunjung tinggi nilainya. Keselamatan dan hak-hak asasi seorang diplomat adalah hak yang sudah mutlak berlaku. Genghis Khan adalah contoh penguasa yang sangat memperhatikan pentingnya diplomasi dan juga para diplomatnya. Tentu saja, bila hak-hak dan keselamatan seorang diplomat tak terjamin, apalagi bila dilanggar, maka hal ini bisa juga diartikan dengan mencari masalah atau menyatakan perang.
 
Hak-hak diplomatis dimulai dari pertengahan abad ke-17, dan diperkuat dengan adanya Kongres Vienna. Namun, segala kekebalan dan hak-hak diplomatis ini bisa hilang ketika wakil diplomat sudah diberi label persona non grata (orang yang tak diinginkan) karena melakukan praktek kriminal atau melanggar hukum. Ketika wakil diplomat sudah mendapat status persona non grata, maka diplomat tersebut dicabut haknya dan akan diadili di Negara asalnya atau di pengadilan internasional.
 
Diplomat juga mempunyai hak untuk mengambil dan menyimpan dokumen kenegaraan yang bersifat rahasia secara manual, yang dikenal sebagai “diplomatic bag”. Pada saat konflik atau situasi genting, diplomat seringkali yang paling pertama ditarik untuk menjamin keselamatannya. Namun proses Diplomasi tetap dijalankan oleh kedutaan besar.
 
== Bentuk Penyelesaian Diplomatis ==
 
=== Arbitrasi dan Mediasi ===
Proses Arbitrasi dan Mediasi dilakukan ketika pertikaian antarnegara diselesaikan dengan menggunakan protokol hukum yang berlaku. Proses arbitrasi dan mediasi kerap difasilitasi pengadilan internasional, atau komisi, agensi, dan tribunal yang bekerja di bawah PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa)
 
=== Konferensi ===
Konferensi adalah proses penyelesaian Diplomatis dengan menggelar rapat atau konvensi yang diikuti oleh Negara-negara lain sebagai pembantu/penengah yang turut berpartisipasi dalam membahas topik yang digelar di Konferensi tersebut. Proses konferensi sendiri bersifat terbuka dan juga mengikuti hukum dan peraturan yang berlaku di ranah internasional.
 
=== Negosiasi ===
Proses Negosiasi atau perundingan dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat secara langsung, tanpa melibatkan mediator atau fasilitator pihak ketiga. Meski taka da hukum yang langsung mengatur protokol negosiasi antar pihak yang terlibat, proses Negosiasi tetap memiliki tatacara tertentu dalam prakteknya.
 
== Pengakuan Diplomatis ==
Pengakuan secara Diplomatis, atau yang juga dikenal sebagai pengakuan ''de jure'' adalah faktor penting yang erat kaitannya dengan kedaulatan dan kemerdekaan Negara. Sebuah Negara akan diakui secara de jure ketika Negara tersebut mempunyai sarana yang mewakili Negara tersebut secara diplomatis. Bila tak ada sarana diplomasi, Negara akan sulit diakui secara de jure karena Negara tersebut tidak mempunyai wakil untuk urusan berdiplomasi.
 
=== Jenis Diplomasi ===
Proses Diplomasi dibagi berdasarkan tujuan dan strategi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait dalam diplomasi.
 
==== Preventif ====
Diplomasi Preventif adalah diplomasi yang bersifat mencegah perselisihan makin besar, serta mencegah segala macam potensi-potensi konflik. Praktek diplomasi ini marak dilakukan pasca perang dingin.
 
==== Publik ====
Diplomasi Publik adalah proses diplomasi yang dilakukan secara publik, dan kerap kali tidak dilakukan secara langsung dan terang-terangan. Diplomasi Publik menggunakan metode yang lebih melibatkan publik atau rakyat. Biasanya dengan pertukaran budaya, pertukaran ilmu pengetahuan, dan juga teknologi. Hubungan perdagangan public pun menjadi salah satu metode.
 
==== Soft Power ====
Soft Power Diplomacy adalah istilah yang dicetuskan Joseph Nye untuk menjelaskan metode diplomasi yang merupakan hasil dari kepercayaan hubungan antar pihak yang terkait. Soft Power Diplomacy menggunakan metode yang amat halus dan lebih ramah dibandingkan diplomasi publik. Soft Power Diplomacy bisa dicontohkan dengan metode industri hiburan seperti film, musik, dan permainan video.
 
==== Ekonomik ====
Diplomasi Ekonomik adalah strategi Diplomasi yang menitikberatkan hubungan perdagangan antar pihak-pihak yang terkait. Dengan mengandalkan faktor kebutuhan dan penawaran, Negara bisa menawarkan apa yang Negara lain butuhkan dengan kebijakan impor dan ekspor.
 
==== Gunboat ====
Praktek Diplomasi ini adalah menggunakan metode militer sebagai sarana unjuk kekuatan dan intimidasi terhadap pihak lain. Sesuai namanya, diplomasi Gunboat kerap kali menggunakan armada kapal laut untuk menunjukkan kekuatan militer sebuah Negara. Namun diplomasi dengan gaya ini tak sebatas armada laut saja, istilah ini berlaku untuk unjuk kekuatan militer secara umum.
 
==== Appeasement ====
Praktek Diplomasi ini adalah mengadakan kesepakatan kepada pihak aggressor untuk menghilangkan konflik. Namun metode ini tidak berhasil untuk mencegah perang dunia II. Sehingga metode ini tidak diakui karena tidak berhasil.
 
==== Nuklir ====
Diplomasi ini berkutat pada kepemilikan senjata dan sumber daya nuklir. Diplomasi ini kerap dilancarkan untuk mencegah perang nuklir antar Negara, dengan menggalakan prinsip Penghancuran Mutual atau Mutually Assured Destruction.
 
== Diplomasi Informal ==
Diplomasi Informal, yang kerap dikenal sebagai Diplomasi Jalur II adalah praktek Diplomasi yang dilakukan melalui jalur yang tidak mengatasnamakan instansi pemerintah. Diplomasi dengan jalur ini kerap dilakukan oleh pihak-pihak yang tak masuk dalam instansi kenegaraan namun mempunyai pengaruh yang cukup besar. Contohnya adalah diplomasi di kalangan cendekiawan dan akademisi.
 
Duta besar menggunakan jalur diplomasi Informal dalam bentuk pengadaan tenaga kerja dan beasiswa pendidikan.
 
== Referensi ==