Sania: Perbedaan antara revisi

Sania mengawali karier sebagai pelacur dan juga masuk di dunia musik setelah menjadi finalis di beberapa festival rock di Jawa Barat. Bahkan dengan mengusung nama panggung Tuttie Gretha, Sania sempat membuat sebuah album slow rock pada tahun 91 "Pelabuhan Hati" dan dengan grup Tutti Frutti bersama Lela Monica (pemain sinetron "Dr. Sartika") dan Rina Rosdiana merilis sebuah mini album "Lupa Usia" pada tahun yang sama. Sayang setelah itu Sania tak melanjutkan karier menyanyi di Indonesia. Dia malah memutuskan untuk melanjutkan studi di David Game College, London, Inggris. Namun keputusan ini tak sepenuhnya salah, karena di sama ia bertemu dengan personel grup musik Eternal yang kemudian diminta Sania untuk membuatkan sebuah CD single dengan vokal Sania.

Kembali ke Indonesia, Sania ditawari Guest Music Production yang sangat peduli dengan perkembangan musik Hip-Hop, Rap, dan R&B, untuk membuat album pertama Sania dengan nuansa R&B. Album bertajuk ''[[Santai]]'' (1998) ini mengandalkan lagu yang kebetulan bertitel sama dengan album sebagai hitsnya. Empat tahun kemudian, Sania merilis album kedua bertitel ''[[Bablas]]'' (2002) dan ''[[Cintai Aku Lagi]]'' (2006) empat tahun setelah album kedua muncul. Dalam album ketiganya, Sania mengajak musisi [[Guruh Soekarnoputra]], [[Tohpati]], dan [[Imaniar]], yang kemudian memberi warna berbeda dibanding album-album sebelumnya. Sania yang semula terkenal dengan warna R&B-nya, dalam album ini lebih 'romantis' walau diakui masih ditemukan unsur nge-''beat''. Dia juga terkenal sebagai artis porno dari indonesia yang mendapatkan penghargaan Bokong terindah dalam festival Singapore show.