Ahmad Syathibi al-Qonturi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fathien (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fathien (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 91:
Selesai makan, dia bertanya kepada kuncen, "Mang, malem tadi ada hujan kesini gak?" Jawab kuncen, "Ah, gak ada. Memangnya ada apa Ajengan?" Kuncen agak heran. "Waktu saya di makam sedang ziarah tiba-tiba ada hujan yang besar sekali, petir menyambar-nyambar disertai angin yang sangat kencang. Saya melihat pohon kayu yang amat besar merunduk-runduk ke tanah seperti mau runtuh, tumbang." Kuncen bertanya, "Terus ada apa lagi?" Jawab Mama Gentur, "Ah rahasia, saya gak sanggup menceritakannya."
 
Di malam itu kata penduduk kampung ada suara ayam berkokok yang terdengar jelas oleh semuanya, sedangkan di kampung tersebut tidak ada yang punya ayam yang suaranya seperti itu. Semuanya kaget akan suara ayam tersebut, kemudian diselidiki dari mana sumbernya suara. Ternyata yakin bahwa suara ayam tersebut berasal dari atas [[bukit|pasir]] (sundabahasa indonesia : bukit atau gunung kecil), tempat makam yang diziarahi oleh Pangersa Mama Gentur.<ref name="Ar-Risalatul0810">''Ar-Risalatul Qonturiyah'', p. 08-10</ref> Kata [[Mama Gentur]], "Setelah 9 tahun di Gudang kemudian Mama berangkat ke [[Mekkah]] ngaji ke Syekh Hasbullah.<ref name="Tashilul Hilali11">''Tashilul Hilali'', p. 11</ref><ref name="Qoidatul Muhtaj21">''Qoidatul Muhtaj'', p. 21</ref>
 
=== Pesantren di Mekkah ===