Kota Sawahlunto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 95:
Kota ini mulai memproduksi batu bara sejak tahun 1892.<ref name="pbk">{{cite book|last=|first=|title=Profil Daerah Kabupaten dan Kota|publisher=Penerbit Buku Kompas|year=2001|voume=1|ISBN=978-979-709-009-8}}</ref> Seiring dengan itu, kota ini mulai menjadi kawasan pemukiman pekerja tambang, dan terus berkembang menjadi sebuah kota kecil dengan penduduk yang intinya adalah pegawai dan pekerja tambang. Sampai tahun 1898, usaha tambang di Sawahlunto masih mengandalkan narapidana yang dipaksa bekerja untuk menambang dan dibayar dengan harga murah. Pada tahun 1889, pemerintah Hindia Belanda mulai membangun jalur [[kereta api]] menuju [[Kota Padang]] untuk memudahkan pengangkutan batu bara keluar dari Kota Sawahlunto. Jalur kereta api tersebut mencapai Kota Sawahlunto pada tahun 1894, sehingga sejak angkutan kereta api mulai dioperasikan produksi batu bara di kota ini terus mengalami peningkatan hingga mencapai ratusan ribu ton per tahun.
 
== Geografi dan Administrasi ==
 
=== Bentang alam yang terkenal ===
Bentang alam kota Sawahlunto memiliki ketinggian yang sangat bervariasi, yaitu antara 250 meter sampai 650 meter di atas permukaan laut. Bagian utara kota ini memiliki [[topografi]] yang relatif datar meski berada pada sebuah [[lembah]], terutama daerah yang dilalui oleh Batang Lunto, di mana di sekitar [[sungai]] inilah dibentuknya pemukiman dan fasilitas-fasilitas umum yang didirikan sejak masa pemerintahan [[Hindia Belanda]]. Sementara itu bagian [[timur]] dan [[selatan]] kota ini relatif curam dengan kemiringan lebih dari 40%.
 
Kota Sawahlunto terletak di daerah dataran tinggi yang merupakan bagian dari [[Bukit Barisan]] dan memiliki luas 273,45&nbsp;km². Dari luas tersebut, lebih dari 26,5% atau sekitar 72,47&nbsp;km² merupakan kawasan perbukitan yang ditutupi hutan lindung. Penggunaan tanah yang dominan di kota ini adalah perkebunan sekitar 34%, dan [[danau]] yang terbentuk dari bekas galian tambang [[batu bara]] sekitar 0,2%.
 
=== Iklim dan topografi ===
Seperti daerah lainnya di [[Sumatera Barat]], kota Sawahlunto mempunyai [[iklim]] [[tropis]] dengan kisaran suhu minimun 22,5&nbsp;°C dan maksimum 27,5&nbsp;°C. Sepanjang tahun terdapat dua musim, yaitu musim hujan dari bulan [[November]] sampai [[Juni]] dan [[musim kemarau]] dari bulan [[Juli]] sampai [[Oktober]]. Tingkat curah hujan kota Sawahlunto mencapai rata-rata 1.071,6&nbsp;mm per tahun dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan [[Desember]].<ref>http://www.sawahlunto-tourism.com [http://sawahlunto-tourism.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1&Itemid=6&lang=in Sekilas Tentang Sawahlunto]. Portal Resmi Pariwisata Kota Sawahlunto. Diakses pada 29 Januari 2012.</ref>
 
=== Batas-batas administrasi ===
Berikut adalah batas-batas administrasi Kota Sawahlunto menurut Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1990 Tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Sawahlunto, [[Kabupaten Sijunjung|Kabupaten Daerah Tingkat II Sawahlunto/Sijunjung]] dan [[Kabupaten Solok|Kabupaten Daerah Tingkat II Solok]]:
* Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tanjung Mas Kabupaten Daerah Tingkat II Tanah Datar;
* Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Daerah Tingkat II Solok;
* Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Koto VII dan Kecamatan Kupitan Kabupaten Daerah Tingkat II Sawahlunto/Sijunjung (sekarang kabupaten Sijunjung);
* Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Daerah Tingkat II Solok.
 
== Kependudukan ==