Siti Hartinah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
M Fery Fadli (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 42:
:<blockquote>''“Saya dulu diambil istri oleh seorang prajurit dan bukan oleh supir taksi. Seorang prajurit harus dapat mengatasi setiap persoalan dengan kepala dingin walaupun hatinya panas,”.</blockquote><ref name=kumparan />
 
Siti HartantiHartinah juga berpengaruh dalam pelarangan poligami bagi pejabat di Indonesia. Sebagai penggerak Kongres Wanita Indonesia, ia mendesak perlunya larangan poligami yang akhirnya keluar dalam wujud Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 yang tegas melarang PNS untuk berpoligami dan juga UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan<ref>[https://kumparan.com/maria-duhita/ibu-tien-di-balik-larangan-poligami#KtwoK5TAQvytvEie.99 ''Ibu Tien di Balik Larangan Poligami''.] dari situs Kumparan</ref>
 
Soeharto sendiri menegaskan kesetiaan kepadanya
:<blockquote>''"Hanya ada satu Nyonya Soeharto dan tidak ada lagi yang lainnya. Jika ada, akan timbul pemberontakan yang terbuka di dalam rumah tangga Soeharto"''</blockquote>
 
Ia juga mempengaruhi rencana suksesi Soeharto pada akhir tahun 1990an, dengan menyarankan petinggi Golkar agar tidak lagi mencalonkan suamimnya.<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2011/06/10/ibu-tien-tidak-ingin-suharto-maju-di-pemilu-1996 ''Ibu Tien Tidak Ingin Suharto Maju di Pemilu 1996''.] dari situs berita Tribun</ref> Walaupun saran ini akhirnya terlambat dilakukan. Siti HartantiHartinah meninggal pada tahun 1996 dan Soeharto kembali dicalonkan <ref name=kumparan />
 
== Meninggal dunia ==