Sejarah musik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zulmizuli (bicara | kontrib)
Baris 6:
=== Musik Mesir (mulai tahun 2000 SM) ===
 
Sejarah musik beserta alat-alat musik bangsa [[Mesir]] diketahui berkat adanya monumen-monumen berupa [[prasasti]] seperti [[harpa]]-harpa dalam bentuk bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, [[lyra]], [[gitar]], [[Mandolin|mandoling]] dan seruling tunggal maupun ganda. Pada makam-makam yang megah tertulis pada dindingnya riwayat kehidupan rumah tangga bangsa Mesir dan dari situ kita melihat bahwa seni musik mengambil peranan besar dalam mengiringi kebaktian seperti tari-tarian, ratapan pada kematian dan juga jamuan-jamuan makan.<ref name=":1">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/35950075|title=Sejarah musik|last=1937-|first=Prier, Karl-Edmund, S.J.,|last2=Indonesia)|first2=Pusat Musik Liturgi (Yogyakarta,|date=1991|publisher=Pusat Musik Liturgi|isbn=9789798133039|edition=Cet. 1|location=Yogyakarta|oclc=35950075}}</ref>
 
=== Musik Yahudi (mulai tahun 1500 SM) ===
Baris 51:
 
Bangsa Tiongkok menceritakan asal mula susunan nada mereka pada tahun 2700 S.M., pada masa pemerintahan Kaisar Hoang Ty yang menunjuk seseorang yang bernama Ling-Lun untuk membuat peraturan serta menentukan dasar dari ilmu olah nada atau seni dengan nada-nada.
Ling-Lun mengemban tugas tersebut pergi ke daerah Sing Yung, dekat mata air sungai Hoang-Ho, dimana terdapat sebuah gunung dan berhutan kayu serta bambu yang lebat. Di Hutan tersebut Ling-Lun mendapatkan gagasan untuk membuat pipa-pipa seruling dari ranting bambu degan berbagai macam ukuran, dan di dalam Hutan tersebut terdapat sepasang burung ajaib yang bernama Fung-Hoang. Burung jantan yang disebut Fung menyanyikan enam nada dan Burung Betina yang disebut Hoang menyanyikan enam nada yang lainnya dan berpadu menjadi kesatuan nada yang disebut "nada jantan" dan "nada betina", atau lebih dikenal dengan "nada-setengah". Kemudian Ling-Lun menirukan nada burung yang didengarnya tersebut dengan serulingnya sehingga timbul nada yang terendah, F, yang diberi nama Kung atau "nada besar".<ref name=":1" />
 
"Nada besar" ini kemudian bernama Istana Kaisar dan seruling yang membawakan nada tersebut dibuatnya dengan ranting bambu dengan nama Hoang-Tschung yang memiliki arti Jam Kuning. Nada tersebut adalah nada yang dikeluarkan oleh burung ajaib Fung Hoang, maka Ling-Lun menetapkan nada tersebut sebagai nada-purba atau nada permulaan. Dengan penemuan ini Ling-Lun kembali ke istana untuk menentukan nada yang tepat, ia menuangkan semacam biji gandum berwarna hitam yang disebut dengan Chou, kedalam seruling bambu untuk mengetahui nada dasar yang diinginkan. Bangsa Tiongkok telah mengetahui cara mengukur interval nada dengan menggunakan pengaruh gabungan antara mitos dan perhitungan matematis, menurut keterangan oleh Amiot dalam bukunya "Memoire sur la Musique des Chinois".<ref name=":1" />
 
=== Musik India (mulai tahun 1500 SM) ===