Igor Tamerlan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 18:
'''Igor Tamerlan [[Djoehana Wiradikarta]]''' ({{lahirmati|[[Den Haag]], [[Belanda]]|8|9|1954|[[Yogyakarta]]|17|1|2018}}, lebih dikenal dengan nama '''Igor Tamerlan''') adalah pemusik dan penyanyi [[Indonesia]]. Ia juga adalah salah satu cucu dari Prof. Dr [[Djoehana Wiradikarta]].
 
== Riwayat hidup ==
Igor lahir tanggal 8 September 1954 di [[Den Haag]], Belanda. Sebetulnya orang tuanya tinggal di [[Paris]], Perancis. Kebetulan saat itu kakeknya yang satu lagi, Dr Soewandi Mangkoedipoero, tinggal di Den Haaga dan bekerja sebagai ahli bedah di salah satu rumah sakit. Dia diberi nama "[[Igor (nama)|Igor]]" dari [[komponis]] Rusia [[Igor Stravinsky]] dan dari opera ''Pangeran Igor'' oleh komponis Rusia [[Aleksandr Borodin]], dan nama "Tamerlan" dari penguasa Turki-Mongol [[Timur Lenk]]. Ayahnya saat itu kuliah di universitas terkenal [[Sorbonne]] di Paris. Ibunya seorang pianis lulusan [[:en:Trinity Laban Conservatoire of Music and Dance|Trinity College of Music]] di London, Inggeris.
 
Baris 28:
 
Selulus SMA tahun 1973, dia masuk [[Institut Ilmu Politik Paris|Institut d'études politiques de Paris]] ("Institut Ilmu Politik Paris") tapi kurang betah dan keluar. Tahun 1974 dia masuk [[École nationale supérieure d'architecture de Paris-La Villette]].
[[FileBerkas:Igor Tamerlan saxophone.jpg|thumbjmpl|Igor Tamerlan di cover majalah ''[[Variasi Putra]]'' no. 395 tertanggal 16 Juli 1981]]
Sejajar dengan kuliah arsitekturnya, Igor mulai menulis lagu dan menggubah musik. Walau dia sendiri tidak pernah mendapat pendidikan formal di bidang piano, karena ibunya seorang pianis, dia menggubah musiknya dengan menggunakan sebuah piano. Tahun 1981 album pertamanya, "Langkah Pertama", keluar di Indonesia.
 
Selesai tahun 1986, dia meninggalkan Perancis dengan rencana menetap di Indonesia, tepatnya di Bali. Tahun 1991 keluar hitnya "Bali Vanilli".
[[FileBerkas:Igor Tamerlan Citra 23-04-95.jpg|thumbjmpl|Igor di Gedung Kesenian Jakarta tanggal 2 April 1995]]
Tahun 1994 Igor masuk bidang baru. Dia mulai membuat video clip, termasuk untuk lagu "[[The Best of KLa Project|Yogyakarta]]" karya [[KLa Project]] dan "[[The Best of Utha Likumahuwa|Ku Ingin]]" oleh [[Utha Likumahuwa]].
 
Baris 41:
Igor meninggal tanggal 17 Januari 2018 di Yogyakarta.
 
== Karya ==
Igor berasal dari tiga suku, sesuatu yang langka saat dia lahir. Ayahnya berdarah Sunda dan Minang, sedangkan ibunya berdarah Jawa dan Sunda. Kedua kakeknya dokter lulusan STOVIA ([[School tot Opleiding van Indische Artsen]]) di masa [[Hindia Belanda]] dan oleh pemerintah kolonial memang ditugaskan di luar daerah asal mereka, sehingga menikah dengan wanita dari suku yang berbeda. Jati diri Igor tidak bisa disamakan dengan satu suku tertentu.
 
Igor besar dalam keluarga yang menghargai kebudayaan, baik Indonesia maupun Barat. Ayahnya, Akbar Djoehana, adalah sepupu [[Chairil Anwar]] dan sempat menjadi penyair di masa Revolusi. Ibunya, Tati Soewandi, di samping berpendidikan sebagai pianis, juga sempat kuliah ballet modern di [[:fr:Schola Cantorum de Paris|Schola Cantorum de Paris]] dan di masa kecil belajar tarian Jawa, Sunda dan Bali.
 
Igor besar dan sekolah di Perancis, salah satu pusat kebudayaan utama di Barat untuk sastra, falsafah, ilmu pengetahuan. Dari pendidikannya di Perancis dia memperoleh pengetahuan dan wawasan yang luas.
 
Igor tentu mengikuti perkembangan musik Barat. Di tahun 1970-an [[reggae]] mulai populer, kemudian [[ska]]. Dia terdorong untuk menciptakan musik Indonesia dengan dua gaya tersebut. Lahirlah albumnya yang pertama, berjudul ''Langkah Pertama'' (1981).
[[FileBerkas:Igor Tamerlan Pertiwi décembre 1991.jpg|thumbjmpl|Igor Tamerlan di "Pertiwi"]]
Latar belakang dwikebudayaannya mendorong Igor untuk juga menciptakan musik dan lagu Indonesia modern dengan unsur gamelan. Hal ini tercerminkan terutama dalam lagunya "Bali Vanilli" (1991).
[[FileBerkas:Igor Tamerlan Musik dan pasar.jpg|thumbjmpl|Pernyataan Igor Tamerlan tentang musik dan pasar]]
[[FileBerkas:Igor Tamerlan Bintang mars 1993.jpg|thumbjmpl|Kata-kata off the record Igor Tamerlan menjadi judul bersensasi]]
Tahun 1993, dalam wawancara mengenai hubungan antara musik dan pelaku bisnis, Igor mengucapkan beberapa kata ''off the record'' yang dijadikan judul berupa "pernyataan perang" ke distribusi kaset musik.
 
Baris 61:
Lagu terakhir yang Igor ciptakan, tapi belum sempat direkam, berjudul ''[[Demain, dès l'aube...]]'' ("Besok, begitu fajar menyingsing") dan adalah sajak penyair asal Perancis [[Victor Hugo]] yang berupa kata-kata sang penyair kepada anaknya Léopoldine yang sudah meninggal, di mana dia menjelaskan bagaimana dia akan mengunjung makamnya. Lagu ini digubah bulan Juni 2017.
 
== Catatan ==
<references/>
 
Baris 73:
 
{{lifetime|1954|2018}}
 
[[Kategori:Pemusik Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]