Kusumadinata II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 65:
 
[[Berkas:Makam guesan ulun.jpg|jmpl|ka|260x260px|Makam Prabu Geusan Ulun Adji Putih yang terletak di komplek pemakaman Dayeuh Luhur [[Kabupaten Sumedang]].]]
'''Pangeran Angkawijaya''' yang terkenal dengan gelar '''Prabu Geusan Ulun''' dalam silsilah keluarga Sumedang adalah putra RATU SUMEDANG LARANG selain dianggap sebagai raja daerah atau mandala [[Kerajaan Sumedang Larang]] juga mendapat gelar jabatan ''Nalendra'' dari Kerajaan [[Pakuan Pajajaran]]. Dari perkawinan [[Pangeran Santri]] yang bergelar Pangeran KusumahdinataKoesoemadinata I dengan Ratu Pucuk Umun alias Ratu Inten Dewata, ini dikaruniai enam orang anak, yaitu Pangeran Angkawijaya (Prabu Geusan Ulun), Kiyai Rangga Haji, Kiai Demang Watang Walakung, Santowaan Wirakusumah, yang melahirkan keturunan anak-cucu di [[Pagaden, Subang|Pagaden]] [[Kabupaten Subang|Subang]], Santowaan Cikeruh dan Santowaan Awiluar.
 
Dia dijadikan titik tolak urutan para keturunan Sumedang serta diposisikan sebagai Bupati pertama walaupun istilah Bupati belum dikenal pada waktu itu. Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yang memerintah [[Sumedang]] secara turun menurun, dimulai dari pewarisan kekuasaan/ kerajaan kepada salah satu putranya yang bernama Prabu Geusan Ulun atau Pangeran Kusumadinata II dan bergelar N''alendra'' yang memerintah dari tahun 1578 sampai tahun 1610