Gereja-Gereja Ortodoks Oriental: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 75:
Kristologi, sekalipun penting, bukanlah satu-satunya alasan bagi Gereja Aleksandria untuk menolak keputusan-keputusan Konsili Kalsedon; isu-isu politik, gerejawi, dan kekaisaran cukup seru diperdebatkan pada masa itu.
 
Pada tahun-tahun sesudah Konsili Kalsedon, para PatriarkBatrik Konstantinopel masih menjalin persekutuan dengan para patriarkBatrik Non-Kalsedoni dari Aleksandria, Antiokhia, dan Yerusalem, (lihat [[Henotikon]]) sementara Roma tetap menolak bersekutu dengan mereka dan persekutuannya dengan Konstantinopel mulai goyah. Baru pada 518 Kaisar Bizantium [[Justinus I|Yustinus I]] (yang menerima rumusan iman Kalsedoni), menuntut agar Gereja dalam Kekaisaran Romawi menerima keputusan Konsili Kalsedon.<ref>[http://www.newadvent.org/cathen/07470a.htm CATHOLIC ENCYCLOPEDIA: Pope St. Hormisdas<!-- Bot generated title -->]</ref> Yustinus memerintahkan agar para uskup Non-Kalsedoni diganti, termasuk para patriarkBatrik Antiokhia dan Aleksandria. Besar kecilnya pengaruh [[Paus (Katolik Roma)|Uskup Roma]] atas keputusan kaisar ini telah menjadi sebuah pokok pedebatan. Kaisar [[Justinianus I|Yustinianus I]] juga berusaha menggiring para rahib yang masih menolak keputusan Konsili Kalsedon ke dalam persekutuan dengan Gereja utama. Waktu terjadinya peristiwa ini tidak diketahui, tetapi diyakini berlangsung antara tahun 535 dan 548. St. Abraham dari Farsyut diperintahkan menghadap ke Konstantinopel dan dia memutuskan untuk membawa serta empat orang rahib. Sesampainya di Konstantinopel, Yustinianus mengancam menurunkan mereka dari jabatan masing-masing jika tidak menerima keputusan Konsili Kalsedon. Abraham mengabaikan ancaman itu dan berpegang teguh pada keyakinannya semula. Ratu [[Theodora (istri Justinianus I)|Teodora]] mencoba membujuk Yustinianus untuk mengurungkan niatnya, namun tampaknya tidak berhasil. Abraham sendiri menegaskan dalam surat kepada para rahibnya bahwa dia lebih suka tetap tinggal di pengasingan daripada beralih pada keyakinan yang berlawanan dengan keyakinan [[Athanasius]].
 
=== Abad ke-20 ===
pada abad ke-20 skisma Kalsedoni dipandang tidak segawat dulu lagi, dan dari beberapa pertemuan antara pihak-pihak yang berwenang dari [[Tahta Suci]] dan kalangan Ortodoks Oriental, keluar deklarasi-deklarasi pendamai dalam bentuk pernyataan bersama oleh PatriarkBatrik Suryani (Mar [[Ignatius Zakka I Iwas]]) dan Paus ([[Paus Yohanes Paulus II|Yohanes Paulus II]]) pada 1984.
 
{{cquote|Kesalahpahaman-kesalahpahaman dan skisma-skisma yang memisahkan Gereja-Gereja mereka pada abad-abad kemudian, hari ini mereka sadari, sama sekali tidak mempengaruhi atau menyentuh substansi iman mereka, karena semuanya itu timbul hanya oleh perbedaan-perbedaan dalam terminologi dan budaya dan dalam berbagai rumusan yang diadopsi oleh mazhab-mazhab teologi yang berbeda-beda untuk mengungkapkan hal yang sama. Oleh karena itu, hari ini kami dapati bahwa tidak ada dasar yang nyata untuk perpecahan-perpecahan dan skisma-skisma menyedihkan yang telah memisahkan kami sehubungan dengan ajaran inkarnasi. Dengan perkataan dan perbuatan kami mengakui ajaran yang benar tentang Kristus Tuhan kita, meskipun ada perbedaan-perbedaan dalam memaknai ajaran yang timbul pada masa Konsili Kalsedon itu.<ref>Dari deklarasi bersama [[Paus Yohanes Paulus II]] dan PatriarkBatrik Mar [[Ignatius Zakka I Iwas]], 23 Juni, 1984</ref>}}
 
Menurut kanon-kanon Gereja Ortodoks Oriental, empat uskup masing-masing dari [[Roma]], [[Iskandariah|Aleksandria]], [[Efesus]] (kelak dipindahkan ke [[Konstantinopel]]), dan [[Antiokhia]] diberi status [[Pentarki|PatriarkBatrik]] oleh Konsili Nikea Pertama. Dengan kata lain, kota-kota tempat keempat uskup itu berdiam merupakan pusat-pusat apostolik Agama Kristen. Tiap patriarkbatrik bertanggung jawab atas uskup-uskup dan Gereja-Gereja di wilayahnya masing-masing dalam Gereja Universal, (kecuali [[Patriark Yerusalem|Batrik Yerusalem]]). Dengan demikian, Uskup Roma selalu dihormati sebagai pemimpin berdaulat dalam wilayahnya sendiri, sekaligus sebagai "yang pertama di antara yang setara", karena adanya keyakinan tradisional bahwa [[Keduabelas Rasul|Rasul]] [[Santo Petrus|Petrus]] dan [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]] wafat sebagai syuhada di Roma.
 
Alasan teknis terjadinya skisma adalah [[Paus (Katolik Roma)|Uskup Roma]] dan [[Patriark Konstantinopel|Uskup Konstantinopel]] mengekskomunikasi uskup-uskup Non-Kalsedoni pada 451 karena menolak ajaran "memiliki dua kodrat", dan dengan demikian menyatakan bahwa mereka berada di luar persekutuan Kristen. Deklarasi-deklarasi yang dihasilkan belakangan ini menyiratkan bahwa [[Tahta Suci]] kini menganggap dirinya berada dalam persekutuan yang tidak penuhparipurna dengan patriarkatbatrik-patriarkatbatrik lainnya.
 
Jabatan tertinggi dalam Gereja Ortodoks Oriental adalah [[patriark|batrik]]. Keenam Gereja Ortodoks Oriental memiliki patriarknyabatriknya masing-masing. Gelar Paus, yang digunakan oleh [[Paus Shenouda III dari Aleksandria]] (Paus [[Gereja Ortodoks Koptik]]) bermakna 'Bapa' dan bukan sebuah gelar yurisdiksional. Meskipun demikian, Paus Koptik dihormati sebagai "yang pertama di antara yang setara", sama seperti kedudukan [[Patriark Konstantinope|PatriarkBatrik EkumenisOikumene]] dalam persekutuan Gereja-Gereja Ortodoks Timur, dan oleh karena itu dia berperan sebagai presiden dalam pertemuan-pertemuan pan-yurisdiksional Gereja-Gereja Ortodoks Oriental.
 
== Sebaran geografis ==