Tiga Dara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Crisco 1492 (bicara | kontrib) sekamar, biar bahasanya lebih seperti dalam film |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26:
|gross =
}}
'''''Tiga Dara''''' adalah sebuah film komedi musikal berbahasa Indonesia tahun [[
Diproduksi menggunakan dana pemerintah dan ditulis dalam upaya membangkitkan Perfini dari keterpurukan, ''Tiga Dara'' ditujukan untuk komersial meskipun Ismail tidak setuju dengan karya-karya semacam itu. Setelah dirilis pada bulan Agustus 1957, film tersebut mencapai puncak ketenaran, meluncurkan karier-karier para bintangnya, masuk box office tertinggi dari film Perfini manapun, dan ditayangkan di bioskop-bioskop kelas satu. Namun, meskipun ''Tiga Dara'' ditampilkan di [[Festival Film Venesia]] 1959 dan meraih Tata Musik Terbaik di [[Festival Film Indonesia]] 1960, Ismail menganggap karya tersebut melenceng dari visi awal Perfini.
Sejak perilisannya, ''Tiga Dara'' dianggap menjadi karya klasik dari perfilman Indonesia, dengan tema-tema yang masih relevan dengan masyarakat Indonesia modern. Film tersebut diremake dengan judul ''Tiga Dara Mencari Cinta'' pada 1980 oleh Djun Saptohadi dan mempengaruhi ''[[Pacar Ketinggalan Kereta]]'' (1989) karya [[Teguh Karya]]. Sebuah remake kedua, ''Ini Kisah Tiga Dara'', yang diproduksi oleh [[Nia Dinata]] dan
== Alur ==
Baris 91:
Beberapa film membuat ulang atau terinspirasi dari ''Tiga Dara''. Sebuah remake, ''Tiga Dara Mencari Cinta'', disutradarai oleh Djun Saptohadi dan dirilis pada 1980.{{sfn|Kristanto|2007|p=209}} Film komedi tersebut dibintangi oleh Ingrid Fernandez, Nana Riwayatie, dan Winny Aditya Dewi sebagai tiga bersaudari{{efn|Dinamai Maya, Emma, dan Nuri dalam versi ini {{harv|Gemini Satria Film 1980}}.}} yang tinggal dengan ayah mereka dan dihadapkan dengan pertikaian dan godaan kencan.<ref>{{harvnb|Kristanto|2007|p=209}}; {{harvnb|Gemini Satria Film 1980}}.</ref> Delapan tahun kemudian, ketika [[Teguh Karya]] menyutradarai ''[[Pacar Ketinggalan Kereta]]'' (1989), ia menyatakan bahwa para pemeran dan kru menonton ''Tiga Dara'' dalam upaya untuk melampai film tersebut.{{sfn|Heider|1991|p=14}} Dalam majalah ''Tempo'', penulis [[Putu Wijaya]] kemudian menyatakan bahwa ''Pacar Ketinggalan Kereta'' tampaknya berusaha untuk memperlihatkan kembali keluarga dan musikal yang dinamis dari cerita Ismail.{{sfn|Wijaya|1989}} Pada 2004, film ini dikabarkan akan dibuat ulang oleh sutradara [[Rudi Soedjarwo]] dan diproduksi oleh rumah produksi [[Christine Hakim]]. Aktris yang sudah ditawari untuk main film terbaru dari ''Tiga Dara'' ini adalah [[Dian Sastrowardoyo]], [[Siti Nurhaliza]] dan [[Krisdayanti]]. Namun hingga kini, rencana tersebut tak pernah terwujud.{{sfn|Pangerang|2015}}
Pada tahun [[2016]], sutradara [[Nia Dinata]] berhasil me-''remake'' film ini dengan judul
== Catatan penjelas ==
|