Revisi per 9 Februari 2018 21.58 sunting JohnThorne (bicara \| kontrib) Pengecualian blokir IP, Pengurus 151.852 suntingan Tambahan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 9 Februari 2018 22.05 sunting balikkan HsfBot (bicara \| kontrib) Bot 1.172.010 suntingan k Bot: Perubahan kosmetika Revisi selanjutnya →
Baris 32: Salib Kristus merupakan lambang penderitaan ({{Alkitab\|1 Petrus 2:21; 4:13}}), kematian ({{Alkitab\|Kis 10:39}}), kehinaan ({{Alkitab\|Ibr 12:2}}), cemoohan ({{Alkitab\|Mat 27:39}}), penolakan ({{Alkitab\|1Pet 2:4}}) serta penyangkalan diri ({{Alkitab\|Mat 16:24}}). Apabila orang percaya mengangkat salibnya dan mengikut Yesus, maka orang itu menyangkal diri ({{Alkitab\|Luk 14:26-27}}) dan mengabdikan diri kepada empat macam pergumulan dan penderitaan:<ref name=fulllife/> * 1) Orang percaya itu menderita dalam perjuangan seumur hidup melawan dosa ({{Alkitab\|Rom 6:1-23; 1Pet 4:1-2}}) dengan menyalibkan semua keinginan yang berdosa ({{Alkitab\|Rom 6:1-23; 8:13; Gal 2:20; 6:14; Tit 2:12; 1Pet 2:11,22-24}}). * 2) Orang percaya itu menderita dalam peperangan terhadap Iblis dan kuasa-kuasa kegelapan sewaktu kita memajukan Kerajaan Allah ({{Alkitab\|2Kor 10:4-5; 6:7; Ef 6:12; 1Tim 6:12}}). Orang percaya itu mengalami baik perseteruan dari Iblis dengan pasukan setannya ({{Alkitab\|2Kor 6:3-7; 11:23-29; 1Pet 5:8-10}}) maupun penganiayaan yang datang dari perlawanannya terhadap para guru palsu yang memutarbalikkan Injil yang benar ({{Alkitab\|Mat 23:1-36; Gal 1:9; Filipi 1:15-17}}). * 3) Orang percaya itu menanggung kebencian dan ejekan dari dunia ({{Alkitab\|Yoh 15:18-25; Ibr 11:25-26}}) ketika bersaksi dengan kasih bahwa perbuatannya itu jahat ({{Alkitab\|Yohanes 7:7}}), dengan memisahkan diri kita dari dunia secara moral dan rohani dan dengan menolak semua norma dan falsafahnya ({{Alkitab\|1Kor 1:21-27}}). * 4) Seperti Yesus, mungkin Orang percaya itu juga akan menerima ejekan dan penganiayaan dari dunia agama ({{Alkitab\|Markus 8:15, 31}}). <ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>

Hal mengikut Yesus: Perbedaan antara revisi