Timor Leste: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 114.125.174.65 (bicara) ke revisi terakhir oleh Bagas Chrisara. (Twinkle (つ◕౪◕)つ━☆゚.*・。゚✨)
Tag: Pembatalan
k simpan halaman
Baris 2:
{{Timor Leste infobox}}
'''Republik Demokratik Timor Leste''' (juga disebut '''Timor Lorosa'e'''), yang sebelum merdeka bernama '''Timor Timur''', adalah sebuah negara kecil di sebelah utara [[Australia]] dan bagian timur pulau [[Timor]]. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau [[Atauro]], [[Jaco]], dan [[enklave]] [[Oecussi-Ambeno]] di [[Timor Barat]]. <!--Juga berbatasan dengan [[Pulau Kisar]], salah satu pulau terselatan di [[Maluku]].{{fact}} -->
 
Timor Timur dijajah oleh Portugal pada abad ke-16, dan dikenal sebagai Timor Portugis sampai 28 November 1975, ketika Front Revolusi untuk Timor Leste Merdeka (FRETILIN) mengumumkan kemerdekaan wilayah tersebut. Sembilan hari kemudian, Indonesia melakukan [[invasi]] dan [[aneksasi]] terhadap Timor Timur dan Timor Timur dinyatakan sebagai provinsi ke-27 oleh Indonesia pada tahun berikutnya. Pendudukan Indonesia di Timor Timur ditandai oleh konflik yang sangat keras selama beberapa dasawarsa antara kelompok separatis (khususnya FRETILIN) dan militer Indonesia.<ref>{{Cite web|url=http://www.webcitation.org/65eZ8hHJe?url=http://www.hrdag.org/resources/timor_chapter_graphs/timor_chapter_page_02.shtml|title=WebCite query result|website=www.webcitation.org|language=en|access-date=2017-05-12}}</ref>
 
Pada tanggal 30 Agustus 1999, dalam sebuah referendum yang disponsori [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]], mayoritas rakyat Timor Timur memilih untuk lepas merdeka dari Indonesia. Segera setelah referendum, milisi anti-kemerdekaan Timor-Leste - yang diorganisir dan didukung oleh militer Indonesia - memulai kampanye militer [[bumi hangus]]. Milisi membunuh sekitar 1.400 rakyat Timor Timur dan dengan paksa mendorong 300.000 rakyat mengungsi ke Timor Barat. Mayoritas infrastruktur hancur dalam gerakan militer ini. Pada tanggal 20 September 1999, Angkatan Udara Internasional untuk Timor Timur ([[INTERFET]]) dikirim ke Timor Timur untuk mengakhiri kekerasan. Setelah masa transisi yang diorganisasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara dan secara resmi [[merdeka]] dari Indonesia pada tanggal [[20 Mei]] [[2002]].<ref>{{Cite web|url=http://www.un.org/press/en/2002/ga10069.doc.htm|title=UNANIMOUS ASSEMBLY DECISION MAKES TIMOR-LESTE 191ST UNITED NATIONS MEMBER STATE {{!}} Meetings Coverage and Press Releases|website=www.un.org|language=en|access-date=2017-05-12}}</ref> Sebelumnya bernama [[Provinsi Timor Timur]], ketika menjadi anggota [[PBB]], mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi.
 
Pada tahun 2011, Timor Leste mengumumkan niatnya untuk mendapatkan status keanggotaan dalam [[Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara]] (ASEAN) dengan mengajukan diri menjadi anggota kesebelas. <ref>{{Cite web|url=http://www.bangkokpost.com/archive/east-timor-bid-to-join-asean-wins-trong-support/218897|title=Bangkok Post|last=PCL.|first=Post Publishing|website=www.bangkokpost.com|access-date=2017-05-12}}</ref> Ini adalah satu dari dua negara yang sebagian besar rakyatnya beragama [[Kekristenan|Kristen]] di [[Asia Tenggara]], yang satunya adalah [[Filipina]]. <!-- Saat ini Timor Leste sedang berusaha agar dirinya masuk keanggotaan [[ASEAN]]. Timor Leste juga telah mengirimkan atlet-ateltnya untuk berlaga di [[SEA GAMES 2011]] silam. {{fact}} -->
Baris 15 ⟶ 11:
* 1902: Pembagian Timor antara kaum Portugis dan [[Belanda]] secara definitif
* 1975: Timor Portugis ditelantarkan Portugal yang dilanda [[Revolusi Anyelir]]. [[Invasi]] oleh [[Indonesia]], dibantu Australia, Inggris dan Amerika karenba ditakutkan jadi negara komunis.
* 1976-1999: menjadi [[Provinsi Timor Timur]], bagian dari Indonesia.
* 1976 - 1999: [[Pendudukan Indonesia di Timor Timur]]. Sekitar 100.000 - 250.000 orang tewas.<ref>{{Cite web|url=http://www.webcitation.org/65eZ8hHJe?url=http://www.hrdag.org/resources/timor_chapter_graphs/timor_chapter_page_02.shtml|title=WebCite query result|website=www.webcitation.org|language=en|access-date=2017-05-11}}</ref>
* 1991: [[Insiden Santa Cruz]]
* 1999: [[Referendum]] pemisahan diri Timor Timur diizinkan presiden [[B. J. Habibie]]. Setelah pengunduran diri Presiden Suharto, kesepakatan yang disponsori PBB antara Indonesia dan Portugal diijinkan untuk sebuah referendum dalam pengawasan PBB pada bulan Agustus 1999. Pemungutan suara yang jelas untuk kemerdekaan Timor Timur disambut dengan kampanye kekerasan milisi pro-integrasi Timor-Leste dengan dukungan dari Indonesia. Dengan izin dari Indonesia, pasukan penjaga perdamaian multi nasional yang dipimpin Australia ditempatkan sampai situasi pulih. Pada akhir 1999, administrasi Timor diambil alih oleh PBB melalui Pemerintahan Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Timor Leste.
Baris 72 ⟶ 67:
Sejak kemerdekaan Timor Leste pada tahun [[2002]], setelah sejak tahun [[1999]] di bawah pemerintahan transisi [[PBB]], berdasarkan konstitusi Timor Leste memiliki 2 bahasa resmi yaitu [[Bahasa Tetun]] dan [[Bahasa Portugis]]. Selain itu dalam konstitusi disebutkan pula bahwa [[Bahasa Inggris]] dan [[Bahasa Indonesia]] dijadikan bahasa kerja.<ref>{{cite web|url=http://www.timor-leste.gov.tl/constitution/constbh.pdf|title=Undang-Undang Dasar Republik Demokratik Timor Leste, terjemahan tidak resmi Bahasa Indonesia}}</ref> Dalam praktik keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetun Portugis sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia banyak dipakai untuk menulis. Misalnya anak sekolah di tingkat SMA masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir. Banyak mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah. Selain itu terdapat pula belasan bahasa daerah, diantaranya: Bekais, Bunak, Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede, dan Wetarese.
 
Di bawah pemerintahan [[Suharto]], penggunaan bahasa Portugis dilarang. Saat ini bahasa Portugis di Timor Leste diajarkan dan dipromosikan secara luas dengan bantuan dari [[Brasil]] dan [[Portugal]], meskipun terdapat keengganan dari beberapa kalangan muda berpendidikan.
 
Menurut Laporan Pembangunan PBB 2006, hanya kurang dari 5% dari penduduk Timor berbicara bahasa Portugis secara fasih. Meskipun demikian, validitas laporan ini dipertanyakan oleh para anggota institut linguistik nasional Timor, yang mempertahankan pendapat bahwa bahasa Portugis diucapkan hingga 25% dari penduduk Timor. Seiring dengan bahasa lokal lainnya, bahasa [[Tetum]] merupakan bahasa yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi, sementara itu bahasa Indonesia masih banyak digunakan di media dan sekolah dari SMA hingga perguruan tinggi. Sebagian besar kata dalam bahasa Tetum berasal dari bahasa Portugis, tetapi juga terdapat kata-kata serapan dari bahasa Indonesia, contohnya adalah notasi bilangan.