Harem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{distinguish|Harem (genre)}}
[[Berkas:Jean-Baptiste van Mour 010.jpg|ka|jmpl|Lukisan imajinatif suasana di harem, oleh Jean Baptiste van Mour.]]
'''Harem''' adalah bagian dari rumah yang khusus diperuntukkan untuk keluarga dan merupakan tempat terlarang bagi pria dewasa kecuali tuan rumah atau kerabat dekat. Harem berangkat dari sistem masyarakat yang melakukan pembagian ketat antara dunia laki-laki dan dunia perempuan. Harem biasanya terdapat dalam rumah masyarakat kalangan atas dan menjadi tempat pertemuan para wanita kelas atas. Meskipun kerap diidentikan dengan gaya hidup sultan, keberadaan harem (dengan segala jenis dan istilahnya) telah ada pada masa pra-Islam. Harem juga dapat digunakan untuk merujuk kepada para istri atau selir dari pria yang melakukan praktik poligami.
 
Baris 71:
=== Para pelayan ===
Para pelayan dalam harem memiliki berbagai macam tugas dan tanggung jawab dan setiap istana dan kebudayaan memiliki karakteristiknya masing-masing. Meski begitu, ada juga komponen yang sama. Salah satu di antaranya adalah kasim, atau lelaki yang telah dikebiri. Kasim merupakan satu-satunya laki-laki dewasa asing yang dapat keluar masuk harem secara bebas. Dikarenakan keadaan ereka yang dikebiri, para kasim mendapat kepercayaan untuk menjaga para wanita dalam harem. Dalam banyak kebudayaan, ketidakmampuan mereka memiliki keturunan membuat para penguasa memberikan kepercayaan kepada mereka dalam berbagai urusan penting, seperti administrasi negara. Kasim juga kerap menjadi pihak penghubung antara wanita istana dan dunia luar. Dengan keadaan seperti ini, para kasim menjadi salah satu pihak paling berpengaruh di negara.
 
== Gambaran wanita harem ==
Di Barat, harem, keterkungkungan, dan akses seksual tanpa batas menjadi sebuah gambaran yang saling terkait satu sama lain. Hal ini memang berangkat dari masyarakat Eropa-Kristen yang memandang budaya Islam dengan pandangan akan kekerasan, dominasi, distorsi, sikap meremehkan, baik yang ditunjukan oleh para pelancong, misionaris, sarjana, maupun serdadu-serdadu penakluk. Konstruksi feminis tentang harem sebagai sebuah lembaga seksual juga tidak jauh berbeda dengan kalangan kolonial dan orientalis, sebagaimana yang diterangkan penulis Aljazair bernama Malek Alloula dalam bukunya, ''The Colonial Harem'', bahwa harem adalah tempat "ketiadaan batasan khayali akan kenikmatan seksual" (1986:49) atau "pesta pora yang penuh hiburan" (1986:62). Penindasan dan rendahnya kedudukan wanita dalam harem juga menjadi salah satu gambaran yang melekat dalam kehidupan harem.
 
== Lihat pula ==