Kota Kotamobagu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k penghasilan kotamobagu adaah padi dan jagung |
||
Baris 32:
Jumlah [[penduduk]] dari hasil registrasi pada tahun [[2012]], yaitu sebesar 108.794 yang terdiri dari penduduk laki-laki 55.415 dan penduduk perempuan 53.379
PDRB Kota Kotamobagu atas dasar harga konstan 2000=100 pada tahun [[2011]] adalah sebesar Rp. 506,39,- Milliar dan sektor jasa memberikan konstribusi terbesar dalam PDRB Kota Kotamobagu
Baris 50 ⟶ 48:
Ibukota [[Bolaang Mongondow]] sebelumnya terletak disalah satu tempat di kaki gunung Sia’ dekat Popo Mongondow dengan nama [[Kotabaru]]. Karena tempat itu kurang strategis sebagai tempat kedudukan controleur, maka diusahakan pemindahan ke [[Kotamobagu]] dan peresmiannya diadakan pada bulan [[April 1911]] oleh [[Controleur F. Junius]] yang bertugas tahun [[1910-1915]]. Pada tahun [[1911]] didirikan sebuah rumah sakit di ibukota yang baru [[Kotamobagu]]. Rakyat mulai mengenal pengobatan modern, namun ada juga yang masih mempertahankan dan melestarikan pengobatan tradisional melalui tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat dan sampai sekarang dibudayakan secara konvensional.
Sejak semula, masyarakat [[Bolaang Mongondow]] mengenal tiga macam cara kehidupan [[bergotong royong]] yang masih terpelihara dan dilestarikan terus sampai sekarang ini, yaitu : Pogogutat (potolu adi’), Tonggolipu’, Posad (mokidulu). Tujuan kehidupan ber[[gotong royong]] ini sama, namun cara pelaksanaaannya agak berbeda. Penduduk pedalaman yang memerlukan [[garam]] atau [[hasil hutan]], akan meninggalkan desanya masuk hutan mencari [[damar]] atau ke pesisir pantai memasak garam (modapug) dan mencari ikan. Dalam mencari rezeki itu, sering mereka tinggal agak lama di [[pesisir]], maka disamping masak garam mereka juga membuka kebun. Tanah yang mereka tempati itulah yang disebut [[Totabuan]] yang dapat diartikan sebagai tempat mencari nafkah. Bila ada tamu yang bertandang pada masa kerajaan, biasanya disuguhi sirih pinang, tamu pria atau wanita terutama orang tua. Sirih pinang diletakkan dalam kabela' (dari kebiasaan ini diciptakan tari kabela sebagai tari penjemput tamu)
=== Luas Wilayah ===
|