Kabupaten Gresik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 39:
Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Gresik No. 3 tahun 1975:
* Lambang Daerah merupakan cermin yang memberikan suatu gambaran tentang keadaan daerah.
* Segilima, melambangkan Pancasila yang mendasari sosio kulturalcultural, historis, dan aktivitas ekonomi.
* Warna kuning, melambangkan keluhuran budi dan kebijaksanaan, sedangkan warna tepi hitam melambangkan sikap tetap teguh dan abadi.
* Kubah masjid, melambangkan agama yang dianut mayoritas, yakni Islam.
Baris 47:
* Tujuh belas lapisan batu. Melambangkan tanggal 17 yang merupakan pencetus revolusi Indonesia dalam membebaskan diri dari belenggu penjajah.
* Ombak laut yang berjumlah delapan, melambangkan bahwa pada bulan Agustus merupakan awal tercetusnya revolusi Indonesia.
* Mata rantai 45 (empat puluh lima) melambangkan bahwa pada tahun 19541945 merupakan tonggak sejarah dan tahun peralihan dari zaman penjajahan menuju zaman kemerdekaan Indonesia yang jaya kekal abadi.
* Cerobong asap, melambangkan bahwa Kabupaten Gresik adalah daerah pengembangan industri yang letaknya amat strategis bila ditinjau dari persilangan komunikasi baik darat, laut maupun udara.
* Perahu Layar, garam, ikan laut dan tanah melambangkan bahwa mata pencaharian rakyat Kabupaten Gresik adalah nelayan dan petani.
Baris 58:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Steen met tekst Grissee TMnr 60046661.jpg|jmplthumb|300px|Prasasti di Gresik]]
 
Menurut catatan dari Tiongkok, Gresik didirikan pada abad ke-14 oleh seorang Tionghoa<ref>[[M. C. Ricklefs]], ''A History of Modern Indonesia since c. 1200'', Palgrave MacMillan, New York, 2008 (terbitan ke-4), ISBN 978-0-230-54686-8, p. 41</ref>