Pembubaran Uni Soviet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 15:
[[Berkas:USSR Republics Numbered Alphabetically.png|330px|thumb|right|[[Negara-negara pasca-Soviet]] {{smaller|(alphabetical order)}} {{columns |colwidth=10em |colstyle=white-space:nowrap; |col1={{unbulleted list |1. [[Armenia]] |2. [[Azerbaijan]] |3. [[Belarus]] |4. [[Estonia]]}} |col2={{unbulleted list |5. [[Georgia (negara)|Georgia]] |6. [[Kazakhstan]] |7. [[Kirgizstan]] |8. [[Latvia]]}} |col3={{unbulleted list|9. [[Lituania]] |10. [[Moldova]] |11. [[Rusia]] |12. [[Tajikistan]]}} |col4width=12em |col4={{unbulleted list|13. [[Turkmenistan]] |14. [[Ukraina]] |15. [[Uzbekistan]]}} }} ]]
<!---
The '''dissolution of the [[Soviet Union]]''' was formally enacted on December 26, 1991, as a result of the declaration no. 142-[[Н]] of the [[Supreme Soviet of the Soviet Union]],<ref name="ReferenceC"/> acknowledging the independence of the erstwhile Soviet republics and creating the [[Commonwealth of Independent States]] (CIS) – although five of the signatories ratified it much later or not at all. On the previous day, Soviet President [[Mikhail Gorbachev]], the eighth and last [[leader of the Soviet Union]], resigned, declared his office extinct, and handed over its powers – including control of the [[Cheget|Soviet nuclear missile launching codes]] – to [[President of Russia|Russian President]] [[Boris Yeltsin]]. That evening at 7:32&nbsp;p.m., the [[Soviet flag]] was lowered from the Kremlin for the last time and replaced with the pre-revolutionary [[Flag of Russia|Russian Flag]].
 
Previously, from August to December, all the individual republics, including Russia itself, had seceded from the union. The week before the union's formal dissolution, 11 republics – all except the [[Baltic states]] and [[Georgia (country)|Georgia]] – signed the [[Alma-Ata Protocol]] formally establishing the CIS and declaring that the Soviet Union had ceased to exist.<ref>{{cite news|author=|url= http://www.nytimes.com/1991/12/22/world/end-soviet-union-text-declaration-mutual-recognition-equal-basis.html |title=The End of the Soviet Union; Text of Declaration: 'Mutual Recognition' and 'an Equal Basis' |work= New York Times |date=December 22, 1991 |accessdate=March 30, 2013}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/learning/general/onthisday/big/1225.html#article |title=Gorbachev, Last Soviet Leader, Resigns; U.S. Recognizes Republics' Independence |work= New York Times |accessdate=March 30, 2013}}</ref> The '''dissolution of the Soviet Union''' ({{lang-ru|Распад СССР}}) also signaled the end of the [[Cold War]]. The [[Revolutions of 1989]] and the end of the Soviet Union led to the end of decades-long hostility between [[NATO|North Atlantic Treaty Organisation]] (NATO) and the [[Warsaw Pact]], the defining feature of the [[Cold War]].
Baris 21:
Several of the more authoritarian [[Post-Soviet states|former Soviet republics]] have retained close links with [[Russia]] and formed multilateral organizations such as the [[Eurasian Economic Community]], the [[Union State]], the [[Eurasian Customs Union]], and the [[Eurasian Economic Union]] to enhance economic and security cooperation. Several of the more democratic [[Post-Soviet states|former Soviet republics]] have joined [[NATO]] and the [[European Union]] or aspire to do so, to enhance their security and economic cooperation.
-->
Berikut ini adalah sejarah [[Uni Soviet]] hingga [[pembubaran Uni Soviet|'''pembubarannya]]''' pada bulan [[Desember]] [[1991]].
 
== Munculnya Gorbachev ==
Meskipun pembaruan di [[Uni Soviet]] terhalang antara [[1969]]–[[1982]], suatu peralihan generasi memberikan momentum baru untuk pembaruan itu. Perubahan-perubahan dalam hubungan dengan [[Amerika Serikat]] mungkin juga merupakan pendorong bagi pembaruan. Sementara [[Jimmy Carter]] secara resmi mengakhiri kebijakan [[Détente]] setelah [[Perang Soviet Afganistan|campur tangan Soviet di Afganistan]], ketegangan-ketegangan antara Timur dan Barat pada masa jabatan pertama [[Presiden Amerika Serikat|Presiden]] AS [[Ronald Reagan]] ([[1981]]–[[1985]]) meningkat ke level yang baru yang tidak pernah terjadi sejak [[krisis misil Kuba]] [[1962]].
 
Setelah kemacetan selama bertahun-tahun, ''apparatchik'' komunis muda yang berpikiran baru mulai muncul. Setelah kematian [[Konstantin Chernenko]] yang lanjut usia, Politbiro mengangkat [[Mikhail Gorbachev]] sebagai [[Sekretaris Jenderal]] Uni Soviet pada [[Maret]] [[1985]], menandai bangkitnya generasi kepemimpinan yang baru. Di bawah Gorbachev, yang relatif masih muda, para teknokrat yang berorientasi pembaruan, yang telah memulai kariernya pada puncak "de-Stalinisasi" di bawah [[Nikita Khrushchev]] (1953-1964), dengan segera mengonsolidasikan kekuasaan di ling [[Partai Komunis Uni Soviet|PKUS]], memberikan momentum baru untuk liberalisasi politik dan ekonomi, dan dorongan untuk mengembangkan hubungan-hubungan yang lebih hangat dan perdagangan dengan Barat.
 
Pada saat Gorbachev memperkenalkan proses yang akan menyebabkan runtuhnya ekonomi komando administrative Soviet melalui program-programnya: ''[[glasnost]]'' (keterbukaan politik), ''[[perestroika]]'' (restrukturisasi ekonomi), dan ''[[uskoreniye]]'' (percepatan pembangunan ekonomi), ekonomi Soviet menderita karena [[inflasi]] tersembunyi dan kekurangan pasokan yang terjadi di mana-mana yang diperparah oleh semakin meningkatnya [[pasar gelap]] yang terbuka yang menggerogoti ekonomi resmi. Selain itu, biaya status sebagai negara adikuasa –militer, [[KGB]], subsidi bagi negara-negara klien –sudah sangat berlebih-lebihan, melampaui ekonomi Soviet. Gelombang baru industrialisasi yang didasarkan pada teknologi informasi telah membuat Uni Soviet kelabakan mencari teknologi barat dan kredit untuk mengatasi keterbelakangannya yang kian menjadi-jadi.
Baris 32:
=== Pembaruan ===
[[Berkas:Perestroika.jpg|left|thumb|250px|Poster ''Perestroika'' yang menampilkan Gorbachev]]
[[Wikisource:Law on Cooperatives|Undang-undang Koperasi]] yang diberlakukan pada Mei 1988 barangkali adalah yang paling radikal di antara semua langkah pembaruan ekonomi pada masa tahap awal era Gorbachev. Untuk pertama klainya sejak [[Kebijakan Ekonomi Baru]] [[Vladimir Lenin]], undang-undang memungkinkan pemilikan pribadi bisnis dalam sektor-sektor jasa, manufaktur, dan perdagangan luar negeri. Di bawah aturan ini, restoran-restoran koperasi, toko-toko dan para pengusaha manufaktur menjadi bagian dari wajah Soviet.
 
''[[Glasnost]]'' memberikan kebebasan berbicara yang lebih besar. Pers menjadi jauh lebih merdeka, dan ribuan tahanan politik dan banyak pembangkang di bebaskan. Sementara tujuan utama Gorbachev dalam mengadakan ''glasnost'' adalah untuk menekan kaum konservatif yang menentang kebijakan-kebijakan restrukturisasi ekonominya, ia pun berharap melalui berbagai keterbukaan, debat dan partisipasi, rakyat Soviet akan mendukung inisiatif-inisiatif pembaruannya.
Baris 39:
 
=== Akibat-akibat yang tidak diharapkan ===
Upaya-upaya Gorbachev untuk merampingkan sistem komunis menawarkan harapan, namun akhirnya terbukti tidak dapat dikendalikan dan mengakibatkan serangkaian peristiwa yang akhirnya ditutup dengan pembubaran imperium Soviet. Kebijakan-kebijakan yang mulanya dimaksudkan sebagai alat untuk merangsang ekonomi Soviet, ''perestroika'' dan ''glasnost'' segera menimbulkan akibat-akibat yang tidak diharapkan.
 
Pengenduran [[sensor]] di bawah ''glasnost'' mengakibatkan Partai Komunis kehilangan genggamannya yang mutlak terhadap [[media]]. Tak lama kemudian, dan yang akibatnya mempermalukan pemerintah, media mulai menyingkapkan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang parah yang telah lama disangkal dan ditutup-tutupi oleh pemerintah Soviet. Masalah-masalah seperti perumahan yang buruk, [[alkoholisme]], [[penyalahgunaan obat-obatan]], [[polusi]], pabrik-pabrik yang sudah ketinggalan zaman dari masa [[Stalin]], dan korupsi kecil-kecilan hingga yang besar-besaran, yang kesemuaya selama ini telah diabaikan oleh media resmi, mendapatkan perhatian yang semakin besar. Laporan-laporan media juga menyingkapkan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh [[Stalin]] dan rezim Soviet, seperti misalnya [[Gulag]] dan [[Pembersihan Besar]] yang diabaikan oleh media resmi. Lebih dari itu, [[invasi Soviet atas Afganistan|perang di Afganistan]] yang berkelanjutan dan kekeliruan di dalam penanganan [[kecelakaan Chernobyl]] [[1986]] lebih jauh merusakkan kredibilitas pemerintahan Soviet pada masa ketika ketidakpuasan kian meningkat.
Baris 51:
Bangkitnya nasionalisme di bawah ''glasnost'' segera membangkitkan kembali ketegangan-ketegangan etnis yang bergolak di berbagai republik Soviet, sehingga semakin mendiskreditkan cita-cita tentang persatuan rakyat Soviet. Sebuah contohnya terjadi pada Februari 1988, ketika pemerintahan di [[Nagorno-Karabakh]], suatu wilayah yang didominasi oleh etnis Armenia di Republik Azerbaijan, meluluskan sebuah resolusi yang menyerukan unifikasi dengan [[Republik Sosialis Soviet Armenia]]. Kekerasan terhadap orang-orang Azerbaijan setempat dilaporkan di televisi Soviet, sehingga menimbulkan pembantaian terhadap orang-orang Armenia di kota [[Sumgait]], di Azerbaijan.
 
Ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi-kondisi ekonomi, yang menjadi lebih berani karena kebebasan oleh ''glasnost'', jauh lebih luas daripada yang sebelumnya pada masa Soviet. Meskipun ''perestroika'' dianggap berani dalam konteks sejarah Soviet, upaya-upaya Gorbachev untuk melakukan pembaruan ekonomi tidak cukup radikal untuk memulai kembali ekonomi negara yang sangat lesu pada akhir 1980-an. Upaya-upaya pembaruan mengalami berbagai terobosan dalam desentralisasi, namun Gorbachev dan timnya sama sekali tidak menyinggung unsur-unsur fundamental dari sistem [[Stalinis]], termasuk pengendalian harga, mata uang rubel yang tidak dapat dipertukarkan, tidak diakuinya pemilikan pribadi, dan monopoli pemerintah atas sebagian terbesar sarana produksi.
 
Pada 1990 pemerintah Soviet praktis telah kehilangan seluruh kendali terhadap kondisi-kondisi ekonomi. Pengeluaran pemerintah meningkat dengan tajam karena semakin meningkatnya usaha-usaha yang tidak menguntungkan yang membutuhkan dukungan negara sementara subsini harga konsumen juga berlanjut. Perolehan pajak menurun karena perolehan dari penjualan vodka merosot drastic karena kampanye anti alkohol dan karena pemerintahan republik dan pemerintah-pemerintah setempat menahan perolehan pajak dari pemerintah pusat di bawah semangat otonomi regional. Penghapusan kontrol pemerintah pusat terhadap keputusan-keputusan produksi, khususnya dalam sektor barang-barang konsumen, menyebabkan runtuhnya hubungan pemasok-produsen sementara hubungan yang baru tidak terbentuk. Jadi, bukannya merampingkan sistem, program desentralisasi Gorbachev menyebabkan kemacetan-kemacetan produksi yang baru.