Partai Nasional Indonesia Marhaenisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
 
== Sejarah ==
Pada tanggal 26 Oktober 1995, mantan anggota Partai Nasional Indonesia Supeni membentuk Serikat Nasional Indonesia (PNI). Dengan jatuhnya Presiden Suharto pada tahun 1998, muncul kesempatan untuk menghidupkan kembali Partai Nasional Indonesia. Pada sebuah pertemuan pada tanggal 20 Mei 1998 diputuskan untuk mengubah nama Serikat Nasional Indonesia, dan pada tanggal 17 Juni 1998, Partai Nasional Indonesia (PNI) diumumkan. Kemudian dikenal sebagai PNI-Supeni untuk membedakannya dari versi PNI lainnya, yang semuanya mengklaim sebagai keturunan partai tua. Pada bulan Desember 1998 PNI-Supeni bergabung dengan PNI-Masa Marhaen,<ref name="API">Julia I. Suryakusuma (Koordinator) (1999?) ''Almanak Parpol Indonesia'' API, (no ISBN) hal. 284–395, 395–396</ref> dan memperebutkan pemilihan legislatif tahun 1999, memenangkan 0,33% suara, dan memperoleh satu kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.
[[Partai Nasional Indonesia|PNI]] pertama kali dibentuk oleh [[Soekarno]] dkk pada bulan [[Juli]] [[1927]] di [[Bandung]]. Tahun [[1998]], PNI dihidupkan kembali dan mengikuti [[Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1999|Pemilu 1999]] dengan nama PNI Soepeni. Memperoleh 0,36 persen suara nasional.
 
Sesuai dengan UU No. 31 Tahun 2002, maka PNI Soepeni tidak diperbolehkan mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu partai ini memakai nama baru yaitu Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme) dan mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2004 dan berhasil lolos dari verifikasi serta memenuhi persyaratan yang ditentukan.