Wangsa Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 34:
Status keluarga ini sebagai penguasa negara Utsmaniyah berakhir seiring dengan dibubarkannya negara ini pada 1 November 1922. Sepeninggalnya, pemimpin Wangsa Utsmaniyah masih tetap mempertahankan gelar khalifahnya selama dua tahun, sebelum akhirnya lembaga kekhalifahan dibubarkan dan keluarga ini diasingkan dari [[Republik Turki]], negara penerus [[Utsmaniyah]]. Anggota keluarga Wangsa Utsmaniyah yang masih hidup beserta keturunannya dari jalur laki-laki kemudian menggunakan marga Osmanoğlu (secara harfiah bermakna 'putra Osman') sampai sekarang.
== Gelar ==
=== Pemimpin Utsmani ===
Gelar utama dari penguasa Utsmani adalah sultan, khan, dan padisyah, yang masing-masingnya berasal dari bahasa Arab, Turki, dan Persia. Selain itu, penguasa Utsmani juga memiliki gelar lain yang menunjukkan pengesahan klaim mereka sebagai pewaris atas negara-negara yang telah ditaklukannya.
Sultan (سلطان) berasal dari bahasa Arab dan bermakna "kekuatan". Di Indonesia dan Barat, gelar ini adalah gelar yang paling umum diketahui untuk merujuk pemimpin Utsmani. Meski begitu, sejak abad keenam belas, gelar sultan tidak hanya disandang oleh pemimpin Utsmani, tetapi juga oleh anggota Wangsa Utsmani, dengan pangeran menyandang gelar ini di depan namanya dan putri di belakang namanya. Misalnya, Şehzade Sultan Mehmed dan Mihrimah Sultan, anak-anak Sultan [[Suleiman I|Suleyman Al Qanuni]]. Sebagaimana putri, permaisuri dan ibu suri juga menyandang gelar tersebut di belakang nama mereka. Penggunaan ini meegaskan konsep Utmani bahwa kedaulatan berada di tangan keluarga.
=== Pemimpin Utsmani ===
Gelar utama dari penguasa Utsmani adalah sultan, khan, dan padisyah, yang masing-masingnya berasal dari bahasa Arab, Turki, dan Persia. Selain itu, penguasa Utsmani juga memiliki gelar lain yang menunjukkan pengesahan klaim mereka sebagai pewaris atas negara-negara yang telah ditaklukannya.
Meski daftar Sultan Utsmani selalu dimulai dari Osman I, nyatanya gelar sultan baru secara resmi digunakan pada masa cucunya, Murad I. Dua pemimpin Utsmani awal, Osman dan Orhan, meggunakan gelar ''bey'' yang dalam konteks penguasa dapat disejajarkan dengan adipati.
{{Dinasti Eropa}}
|