Kukang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
26Isabella (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 85:
 
== Spesies, agihan dan habitat ==
[[Berkas:Slow Loris.jpg|thumbjmpl|[[Kukang kayan]] (''[[Nycticebus kayan|N.&nbsp;kayan]]'', [[bahasa Inggris|Ingg.]]: ''Kayan slow loris''<ref name="KayanSlowLoris">{{cite web|last=Nekaris|first=Anna|title=Experts gather to tackle slow loris trade|url=http://www.nocturama.org/tag/nycticebus-kayan/|work=Prof Anna Nekaris' Little Fireface Project|publisher=nocturama.org|accessdate=30 April 2013|date=23 January 2013|quote=Anna Nekaris, ... who described the new Kayan slow loris, presented the results of her research highlighting the differences between the species.}}</ref>), dipisahkan dari [[kukang borneo]] pada 2012.]]
Sejauh ini marga ''Nycticebus'' diakui terdiri atas 8 spesies yang masih eksis, yaitu:
# ''Nycticebus bancanus'' ([[kukang bangka]]), menyebar di Pulau [[Bangka]] dan [[Kalimantan]] barat daya.
Baris 98:
Kukang menyebar di wilayah-wilayah yang beriklim [[tropis]] dan [[ugahari]].<ref name=2006CITES/> Habitat kukang terutama meliputi [[hutan hujan tropika|hutan-hutan hujan]] primer dan sekunder, rumpun-rumpun bambu dan juga [[hutan mangrove|hutan-hutan mangrove]].{{Sfn|Nowak|1999|p=58}}{{Sfn|Nekaris|Munds|2010|p=388}} Hewan ini menyukai tutupan hutan dengan tajuk yang tinggi dan padat,{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=82}}<ref name=2006CITES/> meskipun beberapa spesiesnya juga didapati di habitat-habitat yang terganggu seperti [[wanatani|wanatani campuran]] dan bahkan kebun [[kakao]].{{Sfn|Nekaris|Munds|2010|p=388}} Mengingat kebiasaan hidupnya yang [[nokturnal]] dan karenanya menjadi sukar untuk mengukur kelimpahannya secara akurat, tidak banyak data yang tersedia mengenai [[populasi|ukuran populasi]] dan pola agihan kukang. Pada umumnya kerapatan temuan individu kukang di alam adalah rendah; suatu analisis gabungan terhadap beberapa kajian lapangan yang menggunakan metode survei [[transek]] di [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara|Tenggara]] memperoleh kisaran angka kerapatan temuan antara 0,74&nbsp;ekor kukang per kilometer untuk ''N.&nbsp;coucang'' hingga serendah 0.05&nbsp;ekor per kilometer untuk ''N.&nbsp;pygmaeus''.{{Sfn|Nekaris|Nijman|2007|p=212}}
 
[[Berkas:Smit.Faces of Lorises.jpg|thumbjmpl|rightka|Lukisan jenis-jenis kukang dari tahun 1904. Meski tidak ditegaskan identitasnya, gambar atas dan bawah menampilkan ciri ''Nycticebus coucang coucang'', sementara gambar kiri dan kanan memperlihatkan ukuran dan pewarnaan ''[[Nycticebus pygmaeus]]''. Perhatikan pola mirip huruf "T" di ujung atas garis putih yang melewati hidung ''N. pygmaeus'', sementara ''N.c. coucang'' memiliki pola garis bercabang lima mirip bintang di ubun-ubunnya.<ref name=colortable>[http://www.loris-conservation.org/database/identification_key/Nycticebus_table.html A review of colour and markings in ''Nycticebus'' species and subspecies]. loris-conservation.org</ref>]]
 
== Perlindungan kukang ==
[[Berkas:kukang-trafficking.jpg|thumbjmpl|240px|Perdagangan gelap kukang]]
Di Indonesia kukang sudah dilindungi sejak tahun [[1973]] dengan Keputusan Menteri Pertanian tanggal [[14 Februari 1973]] [[No. 66/ Kpts /Um/2/1973]]. Perlindungan ini dipertegas lagi dengan [[Peraturan Pemerintah]](PP) Nomor 7 tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang memasukan kukang dalam lampiran jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.
 
Baris 134:
 
== Gigi kukang dipotong ==
[[Berkas:Nycticebus tooth removal 01.jpg|thumbjmpl|240px|Memotong gigi kukang dapat menyebabkan infeksi dan kematian.]]
Untuk menampilkan kesan bahwa kukang itu satwa yang jinak, lucu dan tidak menggigit, maka oleh pedagang gigi kukang tersebut dicabut dengan menggunakan tang (pengait) yang biasa dipakai oleh tukang listrik. Dalam proses pencabutan tersebut gigi kukang sering patah atau remuk dan menimbulkan luka di mulut.
 
Baris 182:
 
== Kukang terancam punah ==
[[Berkas:Coucang.jpg|thumbjmpl|250px]]
Berdasarkan survei dan monitoring yang dilakukan ProFauna Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2006, diperkirakan setiap tahunnya ada sekitar 6000 hingga 7000 ekor kukang yang ditangkap dari alam di wilayah Indonesia untuk diperdagangkan. Ini menjadi serius bagi kelestarian kukang di alam, mengingat perkembangbiakan kukang cukup lambat yaitu hanya bisa melahirkan seekor anak dalam satu tahun setengah.