Sang Pemimpi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 35:
{{cquote|
<poem>
Pak Balia : "Tak pantas kita berdebat di depan para orang tua murid. Bicaralah baik-baik ..."<br>Pak Mustar : "... Sok idealis, anak muda bau kencur, tahu apa ... Saya berani bertaruh, angka 0,25 tidak akan membedakan kualifikasi anak saya dibanding anak-anak lain yang diterima, apalah artinya angka 0,25 itu?!"<br>Pak Balia : "0,25 itu berarti segala-galanya, Pak. Angka kecil seperempat itu adalah simbol yang menyatakan lembaga ini sama sekali tidak menoleransi persekongkolan!"<br>Pak Mustar : "Bagaimana para orang tua?? Setuju dengan pendapat itu?! Tanpa saya, SMA ini tak 'kan pernah berdiri!! Saya ''babat alas'' di sini!!"<br>Pak Balia : "Tak ada pengecualian!! Tak ada kompromi, tak ada ''katebelece'', dan tak ada akses istimewa untuk mengkhianati aturan. Inilah yang terjadi dengan bangsa ini, terlalu banyak kongkalikong!! Seharusnya Bapak bisa melihat tidak diterimanya anak bapak sebagai peluang untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa kita konsisten mengelola sekolah ini. NEM minimal 42, titik!! Tak bisa ditawar-tawar!!"
</poem>
}}