Kota Kotamobagu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maril tapea (bicara | kontrib)
kotamobagu
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
| penduduktahun= (2015)<ref>[https://kotamobagukota.bps.go.id/index.php/publikasi/39/"Kota Kotamobagu Dalam Angka 2016"]</ref>
| kepadatan=
| agama= [[Islam]] 9079.45%<br> [[Kristen Protestan]] 516.31%<br> [[Katolik]] 01.76% <br> [[Budha]] 01.4350%<br> [[Hindu]] 20.97%<br> [[Konghucu]] 0.0801%<ref>[https://kotamobagukota.bps.go.id/index.php/publikasi/39/"Kota Kotamobagu Dalam Angka 2016"]</ref>
| kecamatan=4
| kelurahan=33
Baris 21:
| dasar hukum=Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2007
| tanggal=[[2 Januari]] [[2007]]
| kepala daerah=[[Wali kotaWalikota]]
| wakil kepala daerah=[[Wakil Wali kotaWalikota]]
| nama kepala daerah= [[Tatong Bara]]
| nama wakil kepala daerah= Jainuddin Damopolii
| Ketua DPRD= Ahmad Sabir
Baris 31:
'''Kota Kotamobagu''' adalah salah satu [[kota]] di [[provinsi]] [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]. [[Kota]] ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun [[2007]] pada tanggal [[2 Januari]] [[2007]].
 
Jumlah [[penduduk]] kotamobagudari hasil registrasi pada tahun [[2012]], yaitu sebesar 108.794, menjadikanyang Kotamobaguterdiri sebagaidari kotapenduduk terbesarlaki-laki ke55.415 sepuluhdan dipenduduk pulauperempuan sulawesi berdasarkan skala penduduk53.379
Sumber [[pendapatan]] utama [[kota]] ini adalah [[padi]] dan [[jagung]].
 
PDRB Kota Kotamobagu atas dasar harga konstan 2000=100 pada tahun [[2011]] adalah sebesar Rp. 506,39,- Milliar dan sektor jasa memberikan konstribusi terbesar dalam PDRB Kota Kotamobagu
Baris 48 ⟶ 50:
Ibukota [[Bolaang Mongondow]] sebelumnya terletak disalah satu tempat di kaki gunung Sia’ dekat Popo Mongondow dengan nama [[Kotabaru]]. Karena tempat itu kurang strategis sebagai tempat kedudukan controleur, maka diusahakan pemindahan ke [[Kotamobagu]] dan peresmiannya diadakan pada bulan [[April 1911]] oleh [[Controleur F. Junius]] yang bertugas tahun [[1910-1915]]. Pada tahun [[1911]] didirikan sebuah rumah sakit di ibukota yang baru [[Kotamobagu]]. Rakyat mulai mengenal pengobatan modern, namun ada juga yang masih mempertahankan dan melestarikan pengobatan tradisional melalui tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat dan sampai sekarang dibudayakan secara konvensional.
 
Sejak semula, masyarakat [[Bolaang Mongondow]] mengenal tiga macam cara kehidupan [[bergotong royong]] yang masih terpelihara dan dilestarikan terus sampai sekarang ini, yaitu : Pogogutat (potolu adi’), Tonggolipu’, Posad (mokidulu). Tujuan kehidupan ber[[gotong royong]] ini sama, namun cara pelaksanaaannya agak berbeda. Penduduk pedalaman yang memerlukan [[garam]] atau [[hasil hutan]], akan meninggalkan desanya masuk hutan mencari [[damar]] atau ke pesisir pantai memasak garam (modapug) dan mencari ikan. Dalam mencari rezeki itu, sering mereka tinggal agak lama di [[pesisir]], maka disamping masak garam mereka juga membuka kebun. Tanah yang mereka tempati itulah yang disebut [[Totabuan]] yang dapat diartikan sebagai tempat mencari nafkah. Bila ada tamu yang bertandang pada masa kerajaan, biasanya disuguhi sirih pinang, tamu pria atau wanita terutama orang tua. Sirih pinang diletakkan dalam kabela' (dari kebiasaan ini diciptakan tari kabela sebagai tari penjemput tamu). Tamu terhormat terutama pejabat di jemput dengan upacara adat. Tarian Kabela sampai saat ini tetap lestari di bumi Totabuan. Tarian yang ada di Bolaang Mongondow cukup beragam di antaranya tarian tradisional yang terdiri dari Tari Tayo, Tari Joke', Tari Mosau, Tari Rongko atau Tari Ragai, Tari Tuitan; juga tarian kreasi baru seperti Tari Kabela, Tari Kalibombang, Tari Pomamaan, Tari Monugal, Tari Mokoyut, Tari Kikoyog dan Tari Mokosambe. Upacara monibi terakhir diadakan pada tahun 1939 di desa Kotobangon (tempat kedudukan istana raja) dan di desa Matali (tempat pemakaman raja dan keturunannya). Transmigran ke Bolaang Mongondow pertama kali datang pada tahun 1963 dengan jumlah 1.549 jiwa (349 KK) & ditempatkan di Desa Werdhi Agung. Para transmigran berikutnya ditempatkan di desa Kembang Mertha (1964), Mopuya (1972/1975), Mopugad (1973/1975), Tumokang (1971/1972), Sangkub (1981/1982), Onggunai (1983/1984), Torosik (1983/1984) dan Pusian/Serasi 1992/1993). lengkapnya lihat hal. 90. Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Bolaang Mongondow menjadi bagian wilayah Provinsi Sulawesi yang berpusat di Makassar, kemudian tahun 1953 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1953 Sulawesi Utara dijadikan sebagai daerah otonom tingkat I. Bolaang Mongondow dipisahkan menjadi daerah otonom tingkat II mulai tanggal 23 Maret 1954, sejak saat itu Bolaang mongondow resmi menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri berdasarkan PP No.24 Tahun 1954. Atas dasar itulah, mengapa setiap tanggal 23 Maret seluruh rakyat Bolaang Mongondow selalu merayakannya sebagai HUT [[Kabupaten Bolaang Mongondow]].
 
=== Luas Wilayah ===
 
Kota Kotamobagu mencakup wilayah daratan dan kepulauan yang memiliki luasdaratan seluas 184.33&nbsp;km<sup>2</sup>.
 
=== Letak Geografis ===