Ambrosius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 68:
 
* Sudah selayaknya Allah dilahirkan oleh seorang perawan. Cara lahir manusia manakah yang lebih layak bagi Allah, dibanding cara lahir yang dengannya Putra Allah yang tak bercela itu menjaga kemurnian asal usul-Nya yang tak bercela manakala menjadi manusia?<ref>Ambrosius dari Milan, [[Corpus Scriptorum Ecclesiasticorum Latinorum]] 64, 139</ref>
* Kita mengakui, bahwa Kristus Tuhan lahir dari seorang perawan, dan oleh karena itu kita menolak tatatahapan urutan alamialamiah dari segala sesuatu. Karena ia mengandung bukan dari seorang laki-laki melainkan dari Roh Kudus.<ref>Ambrosius dari Milan, De Mysteriis, 59, PG 16, 410</ref>
* Kristus tidak terbagi-bagi tetapi satu. Jika kita memujanya-Nya sebagai Putra Allah, kita tidak menafikan kelahiran-Nya dari sang perawan… Namun tidak seorang pun boleh menerapkannya pula pada Maria. Maria adalah kenisah bagi Allah tetapi bukan Allah yang bersemayam di dalam kenisah. Oleh karena itu, hanya yang bersemayam di dalam kenisahlah yang boleh disembah.<ref>[http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf210.iv.ii.iv.xi.html?highlight=mary,was,the,temple,of,god,but,not,in#highlight Ambrosius dari Milan, De Spiritu Sancto, III, 11,79–80]</ref>
* Ya, sungguh terberkati karena telah mengungguli sang imam (Zakaria). Manakala sang imam menafikan, sang perawan justru meluruskan kekeliruan itu. Tidaklah mengherankan jika Tuhan, hendak menyelamatkan dunia, mengawali karya-Nya dengan Maria. Jadi ia, yang melaluinya keselamatan sedang dipersiapkan bagi semua orang, menjadi orang pertama yang menerima buah keselamatan terjanji itu.<ref>Ambrosius dari Milan, Expositio in Lucam 2, 17; PL 15, 1640</ref>