Kabupaten Sumedang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Karunia Bias (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Karunia Bias (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 52:
* wilayah Timur sampai dengan [[Kali Brebes]], [[Kabupaten Brebes]]
 
Kerajaan ini kemudian menjadi vazal [[Kesultanan Cirebon]], dan selanjutnya berada di bawah kendali [[Kesultanan Mataram]], pada masa [[Sultan Agung]]. Pada masa Mataram inilah teknik persawahan diperkenalkan di tanah Pasundan dan menjadi awal istilah "gudang beras" untuk daerah antara Indramayu hingga Karawang/Bekasi. Dalam strategi penyerangan Sultan Agung ke Batavia wilayah Sumedang dijadikan wilayah penyedia logistik pangan. Selain itu, [[Hanacaraka|aksara Hanacaraka]] juga diperkenalkan di wilayah Pasundan pada masa ini, dan dikenal sebagai ''Cacarakan''. Pusat kota Sumedang juga dirancang pada masa ini, mengikuti pola dasar kota - kota Mataraman lainnya. Sebelum Bandung dibangun pada abad ke - 19, Sumedang adalah salah satu pusat budaya Pasundan yang penting.
 
Ketika [[Pakubuwono I]] harus memberikan konsesi kepada [[VOC]], wilayah kekuasaan Sumedang diberikan kepada VOC, yang kemudian dipecah - pecah, sehingga wilayah Sumedang menjadi seperti yang sekarang ini.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een berglandschap met een waterval en rotsen in Sumedang TMnr 3728-429d.jpg|jmpl|Pemandangan dan air terjun di Sumedang ([[litografi]] berdasarkan lukisan oleh [[Abraham Salm]], 1865-1872)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van Pangeran Aria Soeria Atmadja Regent van Soemedang TMnr 60009959.jpg|jmpl|Pangeran Aria Soeriaatmadja (Bupati Sumedang pada tahun 1882 – 1919), juga dikenal dengan julukan "Pangeran Mekkah", karena wafat di Makkah]]
Sumedang mempunyai ciri khas sebagai kota kuno khas di Pulau Jawa, yaitu terdapat Alun - alun sebagai pusat yang dikelilingi Masjid Agung, rumah penjara, dan kantor pemerintahan. Di tengah alun - alun terdapat bangunan yang bernama '''Lingga''', tugu peringatan yang dibangun pada tahun 1922. Dibuat oleh Pangeran Siching dari [[Belanda|Negeri Belanda]] dan dipersembahkan untuk Pangeran Aria Suria Atmaja atas jasa - jasanya dalam mengembangkan Kabupaten Sumedang. '''Lingga''' diresmikan pada tanggal [[22 Juli]] [[1922]] oleh Gubernur Jenderal Mr. Dr. [[Dirk Fock]]. Sampai saat ini '''Lingga dijadikan lambang daerah Kabupaten Sumedang dan tanggal 22 April diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Sumedang'''. Lambang Kabupaten Sumedang, ''Lingga'', diciptakan oleh R. Maharmartanagara, putra seorang Bupati Bandung [[Martanegara|Rd. Adipati Aria Martanagara]], keturunan Sumedang. Lambang ini diresmikan menjadi lambang Sumedang pada tanggal '''13 Mei 1959'''.
 
Hal-hal yang terkandung pada logo Lingga :