Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Baris 40:
 
=== "Ajaran-ajaran" ===
Dalam 2 Tesalonika 2:15, Paulus menginstruksikan jemaat supaya "berdirilahberpegang teguh dan berpeganglahteguhlah pada tradisi-tradisi ({{lang-gr|παραδόσεις}}, {{lang-la|traditiones}}) yang kamukami terimaajarkan darikepada kamikamu, baik secaradengan lisan,kata-kata maupun secaradengan tertulissurat."<ref name="Rombs8">{{cite book | year =2010 | title =Tradition and the Rule of Faith in the Early Church | editor-last =Rombs | editor-first =Ronnie J. | editor2-last =Hwang | editor2-first =Alexander Y. | publication-place =Washington, D.C. | publisher =Catholic University of America Press | page=8}}</ref> Mengutip ayat ini, dalam ''Tentang Roh Kudus'' karyanya, [[Basil dari Kaisarea|Basilius Agung]] menuliskan, "[Tradisi-tradisi] ini telah disampaikan dari mulut ke mulut dari Paulus ataupun dari rasul-rasul yang lain, tanpa harus dituliskan,"<ref name="Thiselton">{{cite book |title=1 and 2 Thessalonians Through the Centuries |first=Anthony C. |last=Thiselton |publisher=John Wiley & Sons |year=2011 |isbn=9781444390148}}</ref> dan menyebutkan pengakuan iman [[Tritunggal|Trinitarian]] sebagai salah satu contoh "tradisi tak tertulis".<ref>Rombs (2010), p. 27</ref> [[Sirilus dari Yerusalem]] menuliskan pandangan serupa dalam ''Pengajaran Kateketik'' karyanya, berpendapat bahwa tradisi-tradisi yang dinyatakan Paulus itu (Alkitab [[Terjemahan Baru|TB]] menyebutnya "ajaran-ajaran") harus dilestarikan dan diingat, setidaknya dalam bentuk Kredo (Pengakuan Iman).<ref name="Thiselton"/> Dalam khotbahnya tentang ayat ini, [[Yohanes Krisostomus]] membedakan tradisi lisan dari tradisi tertulis.<ref>Rombs (2010), p. 28</ref> Pada saat itu tradisi lisan telah didefinisikan sebagai "tradisi" dan tradisi tertulis sebagai "Kitab Suci", bersama-sama disatukan dalam "autentisitas asal mula rasuli keduanya".<ref>{{cite book |title=Remembering Our Future: Explorations in Deep Church |editor-first=Andrew |editor-last=Walker |editor2-first=Luke |editor2-last=Bretherton |publisher=Wipf and Stock Publishers |year=2013 |isbn=9781620328354 |pages=67-68}}</ref> [[Everett Ferguson]] mengatakan bahwa pengacuan Paulus pada tradisi mengindikasikan kalau "apa yang disampaikan berasal dari Tuhan",<ref name="Rombs8"/> dan [[John Stott]] menyebut tradisi itu ({{lang-gr|παράδοσις}}, ''paradosis'') sebagai {{"'}}tradisi' rasuli".<ref>{{cite book |title=The Gospel & the End of Time: The Message of 1 & 2 Thessalonians |first=John R. W. |last=Stott |publisher=InterVarsity Press |year=1991 |isbn=9780830817498 |page=77}}</ref>
 
=== Berdoa dan bekerja ===